Jelaskan kekotoran air dalam penjernihan air menggunakan bahan buatan

Home » Kelas VII » Penjernih Air Dari Bahan Buatan

Selain menggunakan bahan alam penjernih air juga dapat dibuat dari bahan buatan. Tujuan penjernih air dari bahan buatan sama seperti penjernih dari bahan alam yaitu mendapatkan air bersih. Pengolahan air bahan buatan tetap dilakukan secara fisika melalui beberapa tahapan, yaitu penyaringan, pengendapan, absorbsi, adsorbsi, dan ditambah dengan unsur bahan buatan manusia berupa bahan kimia. Perbedaan pada bahan yang digunakan, yaitu bahan buatan contohnya tawas dan bubuk kapur.

Selain bahan alam seperti batu bata, ijuk, arang, pasir, dan kerikil, bahan penyaring ada yang buatan atau hasil rekayasa. Masing-masing bahan penjernih tersebut memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan. Salah satu kelebihan penjernih bahan buatan adalah proses penjernihan dapat lebih cepat jika dibandingkan dngan menggunakan bahan alam. Kekuarangannya penjernih bahan buatan apabila penggunaannya berlebihan tentunya dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Beberapa bahan buatan yang dapat digunakan untuk menyaring air adalah sebagai berikut.

  • Klorin tablet digunakan untuk membunuh kuman, virus, dan bakteri yang hidup di dalam air.
  • Pasir aktif biasanya berwarna hitam dan digunakan untuk menyaring air sumur bor dan sejenisnya.
  • Resin Softener berguna untuk menurunkan kandungan kapur dalam air.
  • Resin Kation biasa digunakan untuk industri air minum, baik usaha air minum isi ulang maupun Pabrik Air Minum Dalam Kemasan [PAMDK].
  • Pasir zeolit berfungsi untuk penyaringan air dan mampu menambah oksigen dalam air.
  • Pasir mangan berwarna merah dan digunakan untuk menurunkan kadar zat besi atau logam berat dalam air.
  • Pasir silika digunakan untuk menyaring lumpur, tanah, dan partikel besar atau kecil dalam air dan biasa digunakan untuk penyaringan tahap awal.
  • Karbon aktif atau arang aktif adalah jenis karbon yang memiliki luas permukaan yang besar sehingga dapat menyerap kotoran dalam air.
  • Tawas dan kaporit yang sering digunakan di kolam renang.
  • Polyaluminium Clorida [PAC], dapat mengendapkan lumpur dalam air.

Penggunaan alat dan bahan buatan perlu dipelajari agar tidak menimbulkan masalah karena sifat bahan kimia untuk penyaringan tersebut. Ketersediaan bahan kimia yang digunakan bergantung pada daerah di mana kita berada.

Teknik Pembuatan 

Teknik pembuatan alat penjernih air bahan buatan sebenarnya lebih mudah, yaitu dengan menyiapkan bak atau tempat penampung air kotor yang memadai dan diberi pengaduk bahan kimia, selanjutnya disiapkan bak pengendap dan penampung air bersih. Pembuatan hal tersebut pasti akan menerapkan teknik melubangi, menyambung, memotong yang baik agar alat penjernih air tidak bocor.

Prosedur Pembuatan

Penjernihan air dengan bahan buatan biasanyadigunakan pada daerah yang memiliki tingkat kekotoran air yang cukup tinggi. Kekotoran yang dimaksud seperti tercampur salah satu atau lebih bahan pencemar [polutan] seperti lumpur, zat pewarna, dan kuman dan yang lainnya

Prosedur pembuatan alat penjernih air bahan buatan harus melalui tahanpan survei bahan baku air yang akan dijernihkan sehingga dapat digunakan bahan kimia yang tepat. Penggunaan bahan buatan atau kimia cukup dengan kuantitas yang sedikit dicampurkan pada tempat penampungan yang besar sehingga lebih hemat dan aman. Penggunaan bahan kimia penjernih yang berlebihan tidak dianjurkan. Endapan lumpur pencemar harus sering dibersihkan.

Proses Pembuatan

Bahan kimia yang digunakan untuk menjernihkan air tidak menimbulkan gangguan kesehatan apabila terminum oleh kita asalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan bahan. Beberapa bahan buatan yang sering dan banyak digunakan di masyarakat, antara lain tawas, kaporit, dan batu gamping atau batu kapur, Polyaluminium chlorida [PAC], Tawas dan batu gamping berfungsi untuk mengendapkan kotoran yang ada di air, tetapi tidak membunuh kuman atau zat kimia lain. Kaporit berfungsi untuk membunuh kuman, virus, dan bakteri di dalam air, tetapi tidak dapat mengendapkan kotoran. Arang tempurung atau batok kelapa berfungsi untuk menghilangkan bau, rasa tidak enak, dan menjernihkan air. Bahan buatan lain yang juga dapat digunakan, contohnya filter ultraviolet dan keramik.

1. Perencanaan

Identifikasi kebutuhan : Satu buah penjernih air dari bahan buatan. Perencanaan fisik : Pembuatan berdasarkan bahan dan alat yang tersedia di sekitar dan dibuat secara efisien sehingga tidak memakan tempat penggunaan.

2. Persiapan Ide/gagasan

Penjernihan air dengan bahan buatan, yaitu dengan menggunakan tawas, kaporit, dan batu kapur. 

  • Atur takaran atau dosis bahan kimia untuk penjernih air, tidak berlebihan misalnya untuk ukuran bak mandi cukup dengan satu sendok teh PAC.
  • Gunakan alat bantu [masker] saat pencampuran atau pengolahan bahan buatan agar serbuk bahan buatan tidak terhirup.

Teknik pembuatan alat penjernih air bahan buatan sebenarnya lebih mudah, yaitu dengan menyiapkan bak atau tempat penampung air kotor yang memadai dan diberi pengaduk bahan kimia, selanjutnya disiapkan bak pengendap dan penampung air bersih. Pembuatan hal tersebut pasti akan menerapkan teknik melubangi, menyambung, memotong.


Bahan dan Alat

Bahan penjernih yang digunakan, sama seperti penjernihan dengan bahan alam, yaitu potongan bata, ijuk, arang tempurung kelapa, pasir, dan kerikil. Tetapi, ditambahkan bahan buatan seperti tawas, kaporit, dan batu kapur.

Bahan


  • 2 buah drum plastik kapasitas 100 liter atau bak
  • Paralon/pipa PVC, diameter 1/2 inci
  • Pengaduk dari kayu
  • Ember dan keran
  • Lem pipa
  • Selotip
  • Tali plastik

Alat
Gergaji


3. Proses Pembuatan 

Langkah-langkah/prosedur kerja pembauatan penjernih air dari bahan buatan adalah sebagai berikut.

  • Pemasangan keran dengan drum atau pembuatan bak penampungan dapat dibantu oleh orang dewasa sehingga hasilnya lebih baik. Pemasangan bahan penjernih bisa dilakukan sendiri.
  • Siapkan bahan penjernih buatan antara lain kaporit 0,20 gram, batu kapur 2 gram, dan tawas 2 gram. Cairkan bahan tersebut masing-masing dalam satu buah sendok makan.
  • Persiapkan bak atau drum air untuk tempat pengendapan yang dapat menampung air keruh sekitar 20 liter atau sesuai kebutuhan. Kemudian kaporit, batu kapur, dan tawas yang sudah dicairkan dimasukkan ke dalam bak tersebut dan diaduk lima menit, diamkan 10 menit. Pada saat pengendapan dan pengadukan, lubang bak atau drum harus disumbat.
  • Setelah didiamkan 10 menit, sumbat dibuka dan alirkan air keruh tersebut ke bak penyaring yang berisi pecahan genting/bata, pasir, kerikil, ijuk, dan arang tempurung kelapa. Tebal pecahan genteng 2-5 cm, pasir 15 cm, kerikil 5 cm, ijuk 5 cm, arang 10 cm, dan ijuk lagi 5 cm.
  • Air hasil penyaringan ditampung dalam ember atau bak yang bersih dan dapat dipergunakan. Hal yang perlu diingat, apabila untuk diminum, air harus dimasak lebih dahulu.

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 8:46 PM

Tujuan dari penjernihan air dengan bahan buatan sama seperti dengan tujuan penjernihan air dari bahan alami yaitu untuk mendapatkan air yang bersih. Pengolahan penjernih air dari bahan buatan tetap dilakukan dengan cara fisika melalui beberapa tahapan yakni penyaringan,pengendapan, dan oenyerapan menggunakan bahan buatgan manusia seperti bahan kimia. Perbedaannya hanyalah, pada bahan buatan yang digunakan seperti tawas dan bubuk kapur.

Selain penyaringan dari bhan alami, ada pula yang terbuat dari bahan buatan atau hasil dari rekayasa mausia. Beberapa penyaring rekayasa tersebut adalah sebagai berikut.

  • Klorin tablet yang digunakan untuk membunuh kuman, virus juga bakteri yang hidup didalam air.
  • Parasit aktif yang biasanya berwarna hitam dan dimanfaatkan untuk menyaring air sumur bor atgau sejenisnya.
  • Resin softener yang berguna untuk menurunkan kandungan kapur didalam air.
  • Resin kation yang dimanfaatkan untuk industri air minum kemasan atau pabrik air minum isi ulang.
  • Pasir zeolit yang dimanfaatkan untuk penyaringan air dan mampu menahan oksigen didalam air.
  • Pasir mangan dengan ciri khas berwarna merah yang digunakan untuk menurunkan kadar zat besi atau logam berat yang berada diadlam iar.
  • Pasir silika yang digunakan untuk menyaring lumpur, tanah dan pertikel besar atau kecil lainnya didalam air dan biasa digunakan untuk penyaringan pada proses atau tahap awal.
  • Karbon atau arang aktif yang digunakan untuk menyerap kotoran didalam air, jenis karbon ini memiliki luas permukaan yang besar sehingga dapat menyerap kotoran didalam air.
  • Tawas dan kaporit yang sering dimanfaatkan untuk kolam renang dengan tujuan untuk menghilangkan bau pada air rasa air yang kurang sedap.
  • Polyaliminium Clorida [PAC] digunakan untuk mengendapakan lumpur didalam air.
Penggunaan alat dan bahan buatan sangat penting untuk dipelajari agar tidak menimbulkan masalah sebab bahan kimia sedikit banyaknya akan tentu akan berpengaruh. Ketersediaan bahan kimia yang digunakan  bergantung terhadap daerah masing-masing. Maksudnya, tidak semua daerah memiliki persediaan bahan kimia yang diperlukan.

Teknik pembuatan alat penjernih air buatan sebenarnya bisa dibilang lebih mudah yaitu dengan menyiapkan bak/wadah atau tempat penampungan air kotor yang memadai dan diberi pengaduk bahan kimia. Selanjudnya disipakan bak untuk pengendapan dan penampungan untuk air bersih. Pembuatan media penampungan tersebut pasti akan menerapkan teknik melubangi, menyambung,d an memotong yang baik agar tidak terjadi kebocoran.

Biasanya penjernihan air dengan bahan buatan diteparkan pada daerah yang memiliki tingkat kotoran air yang tinggi. Kotoran yang dimaksud disini adalah air yang tercampur salah satu atau lebih dari pencemar [polutan] seperti lumpur, zat pewarna,kuman, serta yang lainnya.

Prosedur pembuatan alat penjernih buatan harus melalui survei bahan baku air yang akan dijernihkan sehingga dapat digunakan bahan kimia yang tepat untuk menjernihkannya. Pembuatan bahan buatan atau kimia cukup dengan kuantitas yang sedikit dicampurkan pada tempat pada tempat penampungan yang besar sehingga lebih hemat dan juga aman. Penggunaan bahan kimia penjernih yang berlebihan juga tidak anjurkan dan selain dari itu, endapan dari lumpur hasil pengendapan harus sering dibersihkan.

Jika kita berenang di kolam renang, terkadang kita masih mencium bau atau aroma yang berbeda pada kolam. Bau dan rasa tersebut berasal dari kaporit. Mengapa yang digunakan kaporit? sebab kaporit dapat dimanfaatkan untuk menjernihkan air dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan jika sampai air didalam kolam tersebut tertelan olah manusia asalkan dengan menggunakan petunjuk yang tepat dalam penggunaannya. Beberapa bahan buatan yang paling sering digunakan di masyarakat adalah tawas, kaporit, dan batu gaping atau batu kapur, Polyaluminium chlorida [PAC].

Tawas dan batu gamping berfungsi untuk mengendapkan kotoran yang ada diadlam air, namun tidak dapat membunuh kuman atau zat kimia lainnya. Kaporit berfungsi untuk membunuh kuman, virus dan bakteri didalam air, namun tidak dapat mengendapkan kotoran. Arang tempurung kelapa berfungsi untuk menghilangkan bau tak sedapo pada air dan menjernihkan air. Bahan buatan lain yang dapat digunakan untuk penjernihan buatan yaitu Filter Ultraviolet dan Keramik. 

Penjernihan Air Menggunakan Bahan Buatan

Ada beberapa cara sederhana yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan iar bersih. Cara yagn paling mudah dan paling umum yang serng dimanfaatkan adalah dengan membuat saringan air. Kita dapat membuat penjernih air atau saringan air sederhana. Perlu diperhatikan, bahwa air yang dihasilkan dair proses penyaringan air cara sederhana tersebut tidak sepenuhnya dapat menghilangkan garam yang terlarut didalam air.

Penelitian disejumlah negara eropa, timur tengah, dan asia barat menunjukkan bahwa saat ini tidak menyaratkan nulai batasan minuman dan optimum terhadap tingkat kekeruhan air, jumlah kalsium maupun magnesium dalam air. Dengan kata lain tidak membatasi negara-negara anggotanya dalam mengimplemetasikan sebuah persyaratan kedalam peraturan nasional meraka. Terlepas dari semua perbedaan tersebut, semua meyakini bahwa kandungan mineral atau zat padat terlarut lainnya yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Air yagn tidak bersih sebaiknya tidak melebihi dari ambang batas tertentu terhadap kandungan  zat-zat yang merugikan kesehatan.

Tingkat kekeruhan air sangat bervariasi sesuai dengan struktur atau kandungan mineral dalam tanah dan pada masing-masing lokasi. Diperlukan penelitian yang khusus untuk  mengetahui kandungan mineral sumber air pada suatu lokasi. Pada daerah yang memiliki sumerb air permukaan tanah, penelitian dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan dengan daerah tanpa sumber air dimana kemungkinan harus melakukan pengeboran terlebih dahulu. Penaggulangan secara tepat dapat dilakukan dengan cara melakukan penyaringan air dengan menggunakan beberapa teknik penyaringan air bersih alami dan buatan maupun secara modern/tradisional. 

Demikian penjelasan diatas, semoga bermafaat dan terimakasih atas waktu yang anda berikan dan baca juga artikel berkaitan lainnya yang masih membahas tentang penjernihan air yaitu  penjernihan secara alami. Selamat belajar.

Sumber : KEMENDIKBUD-RI_Jakarta,2017.
Penulis : Suci Paresti, Dkk.   

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề