Jika tidak dilakukan tes sondir Apa kemungkinan terburuk yang akan terjadi?

Pada umumnya seluruh bangunan berdiri langsung di atas tanah, kecuali bangunan tradisional yang dikenal dengan bangunan panggung atau rumah di atas air, dimana komponen bangunan atas bertumpu pada tiang yang tertanam di dalam tanah atau pondasi umpak. Dengan demikian, pengaruh kondisi tanah terhadap bangunan mempunyai pengaruh besar terhadap stabilitasnya. Sifat tanah berbeda antara satu lokasi dengan lokasi yang lainnya, dan tidak jarang pada suatu lokasi yang kecil sekalipun, perilaku tanah dapat berbeda. Perbedaan sifat tanah tersebut akibat mekanisme pembentukan yang kompleks dan tidak diketahui secara pasti. Untuk itu perlu dilakukan penelitian yang intensif bila ingin membangun terutama untuk bangunan permanen. Walaupun kini pengetahuan mekanika tanah sudah cukup maju dan berbagai peralatan telah dikembangkan untuk menyelidiki sifat tanah, namun masih banyak hal tentang perilaku tanah yang belum dikuasai oleh manusia, terutama oleh para ahli teknik.

Apabila pemilihan pondasi bangunan tidak disesuaikan dengan kondisi tanah dimana bangunan akan didirikan, dapat mengakibatkan terjadinya penurunan pada bangunan. Penurunan bangunan dapat terjadi dalam waktu singkat atau dalam kurun waktu yang panjang. Kondisi  paling berbahaya adalah bila terjadi penurunan yang tidak seragam [differential settlement] yang menimbulkan tegangan ekstra pada komponen bangunan lainnya.

Air tanah juga dapat menjadi masalah pada bangunan. Air tanah yang tinggi dapat mempengaruhi proses pelumutan atau perembesan pada komponen bangunan. Tekanan air tanah yang tinggi juga memberikan tekanan pada dinding, terutama pada bangunan di bawah tanah [basement] atau daya angkat [up-lift] pada komponen lantai. Ketika terjadi perubahan kadar air tanah akibat perubahan musim, tanah dengan kemampuan mengembang [swelling] dan menyusut [shrinkage] sangat tinggi dapat menimbulkan tegangan ekstra yang besar terhadap komponen struktur bawah [Sub-structure component] atau pada komponen lantai.

Rekomendasi dari kami sebaiknya dilakukan pemeriksaan dan analisa terlebih dahulu terhadap apa yang ada di dalam tanah, tujuannya cukup jelas, yaitu menghindari kemungkinan terburuk yang akan terjadi di masa depan.

Pengujian yang umum dilakukan biasanya dinamakan dengan Soil Test, Sondir Test dan Boring Test. Dalam hal ini Perusahaan kami cukup berpengalaman dan jika diperlukan konsultasi terlebih dahulu bisa langsung menghubungi kami. Semoga artikel di atas dapat memberikan gambaran yang cukup jelas, jika dirasa ada yang tidak sesuai mohon koreksi dari anda. Terima Kasih.

Sondir atau Cone Penetrometer Test atau CPT adalah suatu uji dengan melakukan penetrasi konus ke dalam tanah yang bertujuan untuk mengetahui daya dukung tanah tiap kedalaman tertentu berdasarkan parameter-parameter perlawanan tanah terhadap ujung konus dan hambatan akibat lekatan tanah dengan selubung konus.

Penyelidikan Tanah dengan Sondir di Ciracas Jakarta Timur

Cara Penyelidikan Tanah dengan Sondir

Dengan alat sondir [penetrasi quasi statik]. Parameter tersebut berupa perlawanan konus [q], perlawanan geser [fs], angka banding geser [Rf], dan geseran total tanah [T], yang dapat digunakan untuk interpretasi perlapisan tanah yang merupakan bagian dari desain fondasi.

Pada bagan alir berikut digambarkan alur pengujian dengan sondir mulai dari persiapan, prosedur pengujian, pengulangan langkah-langkah pengujian, penyelesaian pengujian sampai dengan perhitungan hasil sondir dan penyajian grafik sondir.

Downoad SNI 2827-2008 Cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir

Untuk informasi tentang Konsultasi Soil Test dan layanan Jasa Engineering Survey, Analysis serta Moda Pengujian Struktur, silahkan hubungi:

PT Hesa Laras Cemerlang

Komplek Rukan Mutiara Faza RB 1 Jl. Condet Raya No. 27,  Pasar Rebo, Jakarta Timur, Indonesia

Email: 

Telp: [021] 8404531

Whatsapp Bussines : 0813 828 271 82 or click this Link : Whatsapp

16 April 2019 16:48


Pengujian sondir adalah suatu metode uji penekanan yang dilakukan untuk menganalisa daya dukung tanah dan mengukur kedalaman lapisan tanah keras atau pendukung yang biasa disebut tanah sondir.

Dengan mengetahui kedalaman tanah keras [sondir] yang akan dijadikan pijakan untuk tiang pancang atau pile maka kontraktor dapat membuat desain pondasi yang sesuai dengan standart keamanan untuk menyokong kolom bangunan.

Sehingga pondasi tetap kuat menahan beban bangunan yang ada di atasnya dan tidak mengalami penurunan [settlement] karena dapat membahayakan keselamatan penghuni dan kestabilan struktur bangunan.

Uji sondir termasuk ke dalam pengujian tanah [soil test]. Banyak kasus kegagalan struktur karena kontur tanah yang labil akibat sebelum pembangunan tidak dilakukan pengujian sondir, efeknya pondasi menjadi tidak stabil dan bangunan menjadi ambruk.

Dengan melakukan pengujian sondir maka kontraktor dapat membuat desain pondasi yang aman dengan melihat karakteristik tanah yang akan dijadikan tempat untuk membuat bangunan. Namun, untuk melakukan uji sondir ini tentu saja dibutuhkan alat bantu.

Boring Test

Berbeda dengan uji sondir, boring test yaitu pengujian tanah untuk mengetahui kondisi tanah setiap layer hingga sampai ke tanah keras. Standart yang ditetapkan dalam pengujian ini yaitu SPT [Standart Peneteration Test] dengan nilai setiap interval 2,0m.

Standart ini mengacu pada ASTM D.1586 dengan berat hammer yang digunakan adalah 63,5 kg dengan tinggi jatuh bebas hammer yaitu 76 cm. Biasanya, model alat boring yang digunakan memiliki hammer otomatis.

Contoh tanah dari tabung SPT dimasukan ke dalam plastic kemudia diberi nama atau label yang sesuai dengan jumlah pukulan hammer, nomor bor dan tingkat kedalamannya.

Adapun contoh tanah yang didapat dari proses boring akan diiuji dalam laboratorium dengan index :

Water Content : Perbandingan berat kandungan air terhadap berat tanah kering dinyatakan dalam persen.

Wet Density : Nilai berat isi tanah [basah] yaitu perbandingan anatar berat tanah lembab asli per sartuan volume, dalam gr/cm3.

Dry Density : Nilai isi tanah [kering] yaitu perbandingan anatar berat tanah kering per satuan volume, dalam gr/cm3.

Specific Gravity [ASTM.D854] : Nilai berat jenis butiran.

Degree of Saturation : Derajat kejenuhan tanah yaitu prosentase berat air yang mengisi rongga atau pori-pori dalam persen.

Atterberg Limits [ASTM D.4318] : Batas Cair [liquid limit], batas Plastis [plastic limit], dan indeks plastis [plasticity index]. Dari test ini juga bisa diketahui clasifikasi tanah berdasarkan ketentuan USCS [unified soil classification system].

Unconfined Compression [ASTM D.2166] : diperoleh nilai daya dukung tanah dalam keadaan tanpa tekanan samping [uncofined] yang dinyatakan dalam satuan kg/cm2.

Triaxial UU Test [ASTM D.2850] : Bertujuan untuk mendapatkan nilai kohesi c [kg/cm2]. Dan sudut gelincir dalam atau internal friction angel tanpa tekanan pori dan dengan tekanan pori dinyatakan dalam derajat.

Consolidation [ASTM D.2435] : untuk mendapatkan parameter koefisien konsolidasi dan indeks konsolidasi untuk menghitung penurunan pondasi bangunan.

Jenis pondasi yang dipilih harus disesuaikan dengan jenis tanahnya. Selain itu, harus diperhatikan efek getaran dari pemasangan pondasi terhadap lingkungan sekitar. Untuk wilayah perumahaan atau dekat pemukiman penduduk maka Pondasi bor pile dinilai sangat bagus karena pada saat proses pemasangan tidak menimbulkan getaran, sehingga warga sekitar tidak merasa terganggu.

Testindo sebagai perusahaan yang bergerak di bidang control dan monitoring system menyediakan layanan pile test seperti Sondir, boring, PDA, CSL, dan lainnya. Informasi pemesanan silakan melalui nomor Telepon : 021 29563045, dan email : atau bisa juga melalui chat interaktif kami yang ada di pojok kanan bawah website ini.

sumber : https ://dutapro.wordpress.com/2013/05/19/mengapa-uji-sondir-soil-test-itu-penting/

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề