Makalah tentang iman kepada Allah melalui Asmaul Husna


 Assalamu'alaikum wr.wb.

Pertama tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadiran allah swt yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita dapat mermuajahah bilwujuh dalam rangka berbagi ilmu.

 Sholawat teriring salam kita junjungkan kepada putra padang pasir, pahlawan revolusi islam nabi akhirul zaman, yakni nabi agung Muhammad SAW.

 Assalamu'alaikum wr.wb.

Pertama tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadiran allah swt yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita dapat mermuajahah bilwujuh dalam rangka berbagi ilmu. Sholawat teriring salam kita junjungkan kepada putra padang pasir, pahlawan revolusi islam nabi akhirul zaman, yakni nabi agung Muhammad SAW.

1.      Pengertian Iman

Menurut bahasa iman berasal dari kata aamana yang berarti percaya. Menurut Rasulullah SAW seperti diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Iman didefinisikan dengan akad/perjanjian dengan hati, dan ikrar/bersumpah dengan lisan [ucapan] dan dilakukan/dibuktikan dengan anggota tubuh [arkan].

2.      Pengertian Iman kepada Allah SWT

Berdasarkan pengertian iman di atas, dapat kita uraikan bahwa iman kepada Allah menurut bahasa adalah percaya sepenuhnya kepada Allah SWT., mengagungkan Allah melalui ucapan-ucapannya yang baik serta melaksanakan segala perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya dengan seluruh kemampuan anggota tubuhnya.

3.      Iman kepada Allah SWT melalui Asmaul Husna

Asmaul Husna berasal dari kata al-asma yang berarti nama-nama dan al-husna yang berarti baik. Jadi al-Asmaul Husna secara bahasa diartikan dengan nama-nama yang baik. Asmaul Husna adalah nama Allah yang terbaik. Dapat  dikatakan pula sebagai asma Allah yang terindah. Ia merupakan puncak keindahan karena di dalamnya terdapat makna terpuji dan termulia. Nama-nama terindah itu mengandung pengertian kehidupan yang sempurna, yang tidak didahului dengan ketiadaan dan tidak diakhiri dengan kesirnaan. Tidak berawal dan tidak berakhir.

Rasulullah saw. menjelaskan bahwa Asmaul husna berjumlah 99 dan barang siapa menghafal, menjaga dan mengaplikasikannya dalam sikap keseharian, jaminannya adalah surga.

اِنَّ اللهَ تِسْعَةً وَتِسْعِيْنَ اِسْمًا مِائَةً إِلاَّ وَاحِدًا مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ

Terjemah:

“Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan Nama, seratus kurang satu. Barang siapa memnhafalnya ia masuk surga. [H.R. Muslim]

Makna yang terkandung dalam asmaul husna adalah sifat-sifat kemahasempurnaan Allah. Karenanya, Allah menyuruh kita untuk berdoa dengan membaca asmaul husna. Sebagaimana firman Allah:

 ¬!ur âä!$oÿôœF{$# 4Óo_ó¡çtø:$# çnqãã÷Š$$sù $pkÍ5 [ [#râsŒur tûïÏ%©!$# šcrßÅsù=ムþÎû ¾ÏmÍ´¯»yJór& 4 tb÷rtôfãy $tB [#qçR%x. tbqè=yJ÷ètƒ ÇÊÑÉÈ

Terjemah:

“Hanya milik Allah asmaa-ul husna, Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam [menyebut] nama-nama-Nya. nanti mereka akan mendapat Balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” [QS. Al-A’raf [7]: 180]

Beberapa diantara asmaul husna adalah:

a.      al-Kariim [Maha Mulia]

kemuliaan Allah terdapat pada sifat-sifat-Nya yang Maha sempurna, seperti halnya Allah Maha Pengasih yang tak pernah pilih kasih, Allah maha Penyayang yang rasa sayang-Nya tak pernah terbilang, Allah Maha Pemberi Rizki yang tak pernah mengenal pamrih, dan lain sebagainya. Allah berfirman:

n?»yètGsù ª!$# à7Î=yJø9$# ,ysø9$# [ Iw tm»s9Î] žwÎ] uqèd >u ĸöyèø9$# ÉOƒÌx6ø9$# ÇÊÊÏÈ

Terjemah:

“Maka Maha Tinggi Allah, raja yang sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan [yang mempunyai] 'Arsy yang mulia.” [QS. Al-Mu’minun [23]: 116] 

b.      al-Mu’min [Maha Memberi Keamanan]

Keamanan negeri yang kita rasakan sekarang merupakan anugerah dari Allah, yang terkadang jarang kita syukuri. Oleh karena itu, mari kita syukuri keamanan negeri ini dengan cara menjaga sikap kita agar bisa memberikan rasa aman kepada orang lain. Firman Allah: 

 uqèd ª!$# Ï%©!$# Iw tm»s9Î] žwÎ] uqèd à7Î=yJø9$# â¨rà]ø9$# ãN»n=¡¡9$# ß`ÏB÷sßJø9$# ÚÆÏJøygßJø9$# âƒÍyèø9$# â$¬6yfø9$# çŽÉi9x6tGßJø9$# 4 z`»ysö6ß «!$# $£Jtã šcqà2ÎŽô³ç ÇËÌÈ

Terjemah:

“Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” [QS. Al-Hasyr [59]: 23]

c.       al-Wakiil [Maha Penolong/Pelindung]

Allah memiliki sifat Maha Melindungi atau Maha Menolong dari segala sesuatu yang tidak kita inginkan. Allah adalah satu-satunya Zat yang pantas, dan bahkan harus menjadi sandaran dalam hidup. Firman Allah:

 tûïÏ%©!$# tA$s% ãNßgs9 â¨$¨Z9$# ¨bÎ] }¨$¨Z9$# ôs% [#qãèuKy_ öNä3s9 öNèdöqt±÷z$$sù öNèdyŠ#tsù $YZ»yJƒÎ] [#qä9$s%ur $uZç6ó¡ym ª!$# zN÷èÏRur ã@Å2uqø9$# ÇÊÐÌÈ

Terjemah:

[yaitu] orang-orang [yang mentaati Allah dan Rasul] yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung". [QS. Ali ‘Imran [3]: 173]

d.      al-Matiin [Maha Kuat/Kokoh]

Kekuatan Allah tidak akan pernah terkalahkan oleh siapapun. Kehendak Allah tidak akan pernah tergoyahkan oleh apapun. Allah berfirman:

  ¨bÎ] ©!$# uqèd ä-#¨§9$# rèŒ Ío§qà]ø9$# ßûüÏGyJø9$# ÇÎÑÈ

Terjemah:

“Sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” [QS. Adz-Dzariyat [51]: 58]

e.       al-Jaami’ [Maha Mengumpulkan]

Maksudnya, Alah yang memadukan hal-hal yang sama, hal-hal yang berbeda dan hal-hal yang bertentangan. Termasuk juga bahwa Allah yang mengumpulkan seluruh umat manusia pada hari kebangkitan di Padang Mahsyar. Semua itu sungguh sangat mudah bagi Allah. Firman Allah:

 !$oY­/u y7¨RÎ] ßìÏB$y_ Ĩ$¨Y9$# 5QöquŠÏ9 žw |=÷ƒu ÏmÏù 4 žcÎ] ©!$# Ÿw ß#Î=÷ムyŠ$yèŠÏJø9$# ÇÒÈ

Terjemah:

"Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk [menerima pembalasan pada] hari yang tak ada keraguan padanya". Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji". [QS. Ali ‘Imran [3]: 9]

f.       al-Akhiir [Maha Akhir]

Nama ini merupakan penegasan bahwa tidak ada zat yang tersisa di alam semesta ini kecuali Allah yang kekal dan abadi di saat semua makhluk-Nya hancur dan binasa. Firman Allah:

uqèd ãA¨rF{$# ãÅzFy$#ur ãÎg»©à9$#ur ß`ÏÛ$t7ø9$#ur [ uqèdur Èe@ä3Î/ >äóÓx« îLìÎ=tæ ÇÌÈ

Terjemah:

" Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin; dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu". [QS. Al-Hadid [57]: 3]

g.      al-‘Adl [Maha Adil]

Keadilan Allah mutlak dan sempurna. Dia tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Keadilan Allah tidak dapat dipengaruhi oleh zat apapun, termasuk dalam memberikan balasan terhadap semua amal manusia yang dilakukan di dunia. Allah berfirman:

Ïmøs9Î] öNä3ãèÅ_ötB $YèŠÏHsd [ yôãur «!$# $ˆ]ym 4 ¼çm¯RÎ] [#ätyö7tƒ t,ù=sƒø:$# ¢OèO ¼çnßÏèムyÌôfuÏ9 tûïÏ%©!$# [#qãZtB#uä [#qè=ÏHxåur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# ÅÝó¡É]ø9$$Î/ 4 tûïÏ%©!$#ur [#rãxÿŸ2 óOßgs9 Ò>#uŽŸ° ô`ÏiB 5OŠÏHxq ë>#xtãur 7OŠÏ9r& $yJÎ/ [#qçR%x. šcrãàÿõ3tƒ ÇÍÈ

Terjemah:

“Hanya kepadaNyalah kamu semuanya akan kembali; sebagai janji yang benar daripada Allah, Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada permulaannya kemudian mengulanginya [menghidupkannya] kembali [sesudah berbangkit], agar Dia memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan amal saleh dengan adil. dan untuk orang-orang kafir disediakan minuman air yang panas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka.” [QS. Yunus [10]: 4]

4.      Hikmah Beriman Kepada Allah SWT

Setelah kita mempelajari duaAsmaul Husnadi atas, ada beberapa pelajaran/hikmah yang dapat kita petik dari keimanan kepada Allah melalui pemahaman terhadap Asmaul Husna. Hikmah-hikmah tersebut antara lain:

a.       Keimanan kepada Allah harus ditunjukkan dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya. Bukan hanya sebuah pengakuan palsu dengan lisan.

b.      Allah memiliki Asmaul Husna dan kita diperintah untuk berdoa dengannya, maka pelajarilah 99 Asmaul Husna Allah dan berdo’alah dengannya.

c.       Mendorong kepada kita agar dapat mewujudkan sifat-sifat mulia Allah dalam perilaku kita sehari-hari.

d.      Allah maha mulia [al-Kariim], maka jadilah khalifah Allah yang memiliki keluhuran budi.

e.       Allah mahamemberi keamanan [al-Mu’miin], maka jadilah khalifah Allah yang dapat memberikan keamanan untuk mahkluk lain.

f.       Allah maha menolong [al-Wakiil], maka hiduplah dengan optimis karena Allah akan menolong khalifahNya yang mengalami masalah dalam tugasnya.

g.      Allah maha kuat/kokoh [al-Matiin], maka jadilah khalifah Allah yang teguh pendirian dalam menegakkan kebenaran dan kejujuran.

h.      Allah Maha Mengumpulkan [al-Jaami’], maka jadilah orang yang selalu mengumpulkan amal kebaikan, selalu menyatukan perilaku lahiriah dan batiniah.

i.        Allah Maha Akhir [al-Akhiir], maka jadilah manusia yang selalu dapat mengontrol dirinya dalam kehidupan, menjaga dari segala macam perbuatan maksiat dan senantiasa taat kepada Allah swt.

j.        Allah Maha Adil [al-‘Adl], maka jadilah manusia yang adil dalam setiap keputusan. Keadilan manusia bersifat relatif, semu dan cenderung berubah-ubah karena dipengaruhi lingkungannya. Oleh karenanya, keadilan manusia tetap dapat ditegakkan apabila mereka berpegang teguh terhadap ajaran Allah dan Rasul-Nya.

5.      Contoh Perilaku Keimanan Terhadap Asmaul Husna

a.       Keluhuran Budi

Orang yang yakin bahwa Allah adalah Zat Yang Maha Mulia [al-karim], maka ia akan senantiasa menunjukkan keluhuran budi pekertinya dengan perilaku dan perbuatan yang terpuji serta mulia. Beberapa contoh perilaku tersebut, diantaranya:

1]      Selalu memaafkan kesalahan orang lain

2]      Selalu menepati janji

3]      Memiliki sifat pemurah

b.      Memiliki Rasa Aman

Orang yang yakin bahwa Allah adalah Zat Yang Maha Pemberi aman [al-mu’min], maka ia akan senantiasa bersikap dan berbuat yang bisa memberikan rasa aman kepada keluarganya, temannya dan lingkungannya. Beberapa contoh perilaku tersebut, diantaranya:

1]     Mulutnya akan senantiasa terjaga untuk tidak mengeluarkan perkataan yang bisa menyakiti orang lain

2]     Tangannya akan selalu terjaga untuk membantu temannya yang membutuhkan

3]     Kakinya akan selalu melakukan aktivitas kebaikan

4]     Pikiran dan hatinya akan selalu berusaha menciptakan kondisi lingkungan yang aman dan nyaman

5]    Selalu berusaha menghindari tawuran

c.       Tawakal

Orang yang yakin bahwa Allah adalah Zat Yang Maha Pelindung [al-Wakiil], maka ia akan senantiasa berserah diri kepada Zat yang mampu memberikan perlindungan dengan sebenar-benar perlindungan. Sikap berseah diri [tawakal] kepada Allah ini akan disertai dengan sikap ikhtiar [kesungguhan dalam berusaha] serta ketulusan dalam berdoa sehingga apapun hasil yang diusahakannya akan selalu diyakini sebagai suatu anugerah terbaik baginya dari Allah. Selanjutnya, ia akan selalu bersabar di saat belum berhasil dan bersyukur di saat mendapatkan keberhasilan.

d.      Kuat Pendirian

Orang yang yakin bahwa Allah adalah Zat Yang Maha Kuat [al-Matiin], maka ia akan senantiasa mempunyai sikap yang kukuh dalam mempertahankan kebaikan dan kebenaran, tidak akan mudah terpengaruh dengan kondisi dan lingkungan sekitar yang mengajaknya untuk melakukan perbuatan tidak terpuji.

e.       Semangat dalam Kebaikan

Orang yang yakin bahwa Allah adalah Zat Yang Maha Mengumpulkan [al-Jaami’] dan Allah Yang Maha Akhir [al-Akhiir], maka ia akan senantiasa berbuat kebajikan dan berusaha sebaik-baiknya untuk menjauhi maksiat. Karena semua makhluk pasti akan mati kecuali Allah, dan Dialah yang akan meminta pertanggungjawaban manusia atas segala amal perbuatannya di dunia.

f.       Bersikap Adil

Orang yang yakin bahwa Allah adalah Zat Yang Maha Adil [al-’Adl], maka ia akan senantiasa meniru dan melaksanakan sifat adil yang Allah miliki. Ia akan bersikap adil ketika memimpin musyawarah atau diskusi dengan cara menghargai semua pendapat tanpa harus memandang latar belakang, pangkat, jabatan atau keakraban hubungan personal.

Motto Penulis:

اِجْهَدْ وَلاَ تَكْسَلْ وَلاَ تَكُ غَافِلاً فَنَدَامَةُ العُقْبىَ لِمَنْ يَتَكاَسَلُ

Today Deal $50 Off : //goo.gl/efW8Ef

Bersungguh-sungguhlah dan jangan bermala-malas dan jangan pula lengah,
karena penyesalan itu bagi orang yang bermalas-malas.

مَنْ جَدَّ وَجَدَ
Barang siapa bersungguh-sungguh, maka dapatlah ia.

 Wassalamu'alaikum wr.wb

Sumber:

Materi PAI-BP Kelas X Semester Ganjil TP. 2014-2015 SMA PGRI 4 Jakarta  -----  Miftahul Khaer, M.Pd.I

//sitapancarini-arini.blogspot.co.id/

Page 2

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề