Mengapa pendidikan kewarganegaraan diperlukan bagi generasi penerus bangsa?

Pijar Sekolah – Pendidikan Kewarganegaraan  yang bersifat fundamental dan  memiliki visi dan misi pendidikan kewarganegaraan secara umum yaitu misi untuk membentuk pendidikan moral bangsa, menjadi warga negara yang memiliki tingkat cerdas yang tinggi, sebagai negara demokratis, dan pastinya berakhlak mulia, secara tetap serta melestarikan dan mengembangkan impian negara demokrasi dan sebagai membangun suatu karakter anak bangsa. Sehingga visi dari pendidikan Kewarganegaraan yaitu mewujudkan langkah pendidikan yang terencana pada pengembangan kemampuan sendiri dan menjadi warga Negara indonesia yang cerdas akan ilmu, partisipatif sebagai warga negara indonesia, dan bertanggung jawab atas negaranya.

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

  1. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan bagaimana seorang anak bangsa dapat berpikir kritis, memiliki jiwa yang rasional, dan tentunya kreatif dalam mengemukakan pendapat tentang isu kewarganegaraan.
  2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan agar anak generasi milenial sekarang dapat mengikuti secara aktif,bertanggung jawab dengan kewajiban, dan aktif secara cerdas dalam aktivitas masyarakat, bangsa, dan negara, serta aktif dalam membangun negara anti korupsi.
  3. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan yaitu dapat berkembang positif dan menjadi seorang warga negara yang demokratis untuk menata diri dengan ciri-ciri warga negara Indonesia supaya dapat menjalankan kehidupan bersama dengan bangsa lainnya.
  4. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu interaksi dengan bangsa  lain dalam peraturan dunia dengan langsung atau tidak langsung serta menggunakan manfaat dari  teknologi informasi dan komunikasi. Tujuan dari mata pelajaran pkn ini harus ditanamkan untuk generasi bangsa indonesia sekarang.

Tujuan pemberian mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah adalah membuat siswa dapat berpikir dengan kritis dengan isu isu politik, negara maupun internasional. Siswa juga dapat memahami tentang perilaku demokrasi sehingga dapat menjadi penerus seorang bangsa akan cinta damai. Pelajaran PKN berguna untuk  membentuk suatu karakter seseorang agar menjadi warga negara indonesia yang dapat memberlakukan norma dan aturan dengan baik. Mengapa pendidikan kewarganegaraan itu penting ? Hal ini membuktikan pentingnya PKN harus diterapkan sejak seorang anak mulai memasuki sekolah dasar hingga memasuki dunia perkuliahan agar berperan sebagai warga negara sebaiknya. dikarenakan PKN mengajarkan sifat saling menghargai keragaman budaya, agama, ras dan suku, selain itu mendapatkan pembelajaran kolaboratif, dan kreatifitas, belajar PKN siswa akan menanamkan toleransi dan tenggang rasa ke sesama masyarakat lainnya. Berikut diatas menjelaskan merupakan tujuan belajar pendidikan kewarganegaraan

Dasar Dasar Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan politik dapat memberikan kesadaran tentang demokrasi dan hak asasi manusia kepada generasi muda. Berbekal pengakuan tersebut, kamu  akan memberikan sumbangsih  dalam menyikapi berbagai persoalan bangsa secara damai dan cerdas, seperti masalah dan kekerasan di dalam masyarakat Indonesia. 

Dasar dasar pkn selanjutnya adalah menciptakan generasi muda yang bertanggung jawab atas keamanan dan kejayaan kampung halamannya. Rasa tanggung jawab ini  tercermin dari aktif generasi muda dalam pembangunan. Generasi milenial yang  meiliki rasa tanggung jawab menghilangkan pengaruh eksternal, mengambil sisi positif, dan membantah yang tidak sesuai dengan nilai, aturan dan moral luhur negara. 

 Dasar dasar mata pelajaran pkn dapat menumbuhkan sikap keterikatan pada tanah air dan kesediaan yang tulus dan tulus untuk berkontribusi pada segala kemungkinan untuk memajukan tanah air, meskipun tergiur oleh pihak lain oleh popularitas dan kekayaan.

Manfaat Pendidikan Kewarganegaraan

  1. Membentuk generasi bangsa sebagai penerus untuk mengetahui dan memahami cita-cita dan tujuan bangsa.
  2. Membuat keputusan  untuk memecahkan masalah pribadi dan masyarakat, serta masalah nasional, dan menyadarkan generasi berikutnya dalam mengambil keputusan.
  3. Membentuk  generasi mendatang untuk menghormati cita-cita nasional dan membuat pilihan yang bijaksana.
  4. Pancasila dan UUD 1945 berarti terciptanya warga negara indonesia yang cerdas, terampil, dan loyal dengan ciri-ciri kesetiaan kepada negara dan negara.
  5. Nilai moral atau nilai moral Pancasila, artinya mengembangkan dan memelihara secara dinamis dan terbuka. Nilai-nilai Pancasila yang harus berkembang merupakan konflik baru bagi masyarakat tanpa kehilangan jati dirinya sebagai negara Indonesia yang merdeka, bersatu dan berdaulat.
  6. Mengakui kebijakan, hukum, dan undang-undang dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila, kami melatih dan melatih siswa untuk mewujudkan manusia yang sempurna.
  7. Memajukan pengertian dan kesadaran peserta didik tentang hubungan sesama warga negara indonesia dan pendidikan pertahanan sehingga mereka dapat mengetahui dan menjalankan hak dan kewajibannya sebagai warga negara.

Setelah mengerti pentingnya pelajaran pendidikan kewarganegaraan maka menteri pendidikan menerapkan setiap jenjang pendidikan sekolah harus memiliki mata pelajaran PKN hingga menjadi warga negara indonesia yang memiliki moral dan tanggung jawab atas hak serta kewajibannya.

Saat ini kita tengah menghadapi era revolusi ndustri 4.0 dimana arus globalisasi banyak mempengaruhi perkembangan karakter pada anak bangsa Indonesia. Era revolusi industri 4.0 ini ditandai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan serta teknologi secara pesat sehingga perlunya pendidikan karakter pada anak bangsa untuk mempertahankan jati diri sebagai generasi penerus bangsa Indonesia yang berbudaya. Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menyeimbangkan ilmu pengetahuan dengan ilmu agama, sehingga harapannya generasi penerus bangsa memiliki kesadaran untuk berbuat serta bertindak secara baik dan sesuai potensi kesadarannya [Fitriyani, 2018]. Globalisasi ini realitanya berdampak pada kelangsungan perkembangan karakter pada generasi masa kini atau yang lebih kita kenal dengan sebutan generasi Z.

Generasi Z atau igeneration merupakan generasi yang lahir pada kisaran tahun 1995-2010.  Generasi ini adalah generasi “canggih” karena hampir di semua aspek kehidupan pasti memerlukan yang namanya gadget atau gawai. Inilah awal terjadinya pengikisan rasa nasionalisme pada anak bangsa masa kini. Dimulai dari degradasi moral hingga menurunnya rasa nasionalisme. Dikatakan demikian karena generasi Z ini cenderung lebih menyukai budaya luar bila dibandingkan dengan budaya bangsa sendiri. Teknologi yang kian canggih seperti sosial media serta budaya westernisasi ikut andil dalam degradasi moral yang terjadi pada saat ini, mengabaikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, padahal Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia. Kiblat rakyat Indonesia dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itulah diperlukannya pendidikan moral serta karakter dan juga pendidikan mengenai kebangsaan Indonesia yaitu dengan pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan era 4.0 ini mempengaruhi pembinaan generasi Z atau igeneration. Undang- Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengatur tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan dalam proses pembinaan serta pembentukan karakter dan peradaban bangsa yang bermartabat [Asyari & Dewi, 2021].

Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran umum yang saat ini sudah menjadi mata pelajaran wajib diberikan kepada para penuntut ilmu. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 37 Ayat [1] huruf b yang menyatakan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan kewarganegaraan [Ngadilah, 2007]. Pendidikan kewarganegaraan mencakup pendidikan tentang kebangsaan dan juga bagaimana berkehidupan berbangsa dan bernegara yang baik dengan berpedoman pada pancasila. Pendidikan kewarganegaraan dapat dijadikan landasan untuk membina karakter generasi Z atau generasi 4.0 pada saat ini karena sesuai dengan tujuan pendidikan kewarganegaraan yaitu melindung suatu negara dari hal negative atau buruk baik dari dalam maupun dari luar, membentuk warga negara yang nasonalis, cerdas, terampil, berkarakter, dan bermoral berlandaskan nilai-nilai pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 [Asyari & Dewi, 2021].

Pentingnya pendidikan kewarganegaraan di era generasi Z ialah karena berbagai macam gejolak yang terjadi saat ini dapat menyebabkan pengikisan budaya Indonesia sehingga warga negara Indonesia khususnya generasi Z abad 21 sangat perlu untuk mempelajari mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Diperlukannya pendidikan karakter melalui pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah maupun perguruan tinggi adalah untuk meningkatkan jiwa nasionalisme generasi saat ini dengan menanamkan jiwa nasionalisme, menanamkan nilai- nilai luhur Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945, serta menanamkan rasa cinta tanah air dan bangsa dengan mencintai produk Indonesia. Generasi Z pada saat ini merupakan harapan masa depan bangsa Indonesia. Pendidikan merupakan landasan pembinaan bangsa paling utama dalam hal mempersiapkan generasi emas terutama karakternya. Karakter yang harus dibangun haruslah berbasis pancasilais yaitu menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, memandang bahwasannya nilai- nilai Pancasila merupakan pedoman serta pegangan dalam mengatur sikap dan tingkah laku hidup berbangsa dan bernegara [Asyari & Dewi, 2021].

Dalam rangka pembinaan karakter generasi Z melalui pendidikan kewarganegaraan tentunya tidaklah mudah, terlebih lagi yang dihadapi adalah generasi yang hidup dengan berbagai jenis teknologi yang super canggih.  Tantangan yang dihadapi dalam proses penanaman nilai-nilai Pancasila pada era revolusi industri 4.0 saat ini yaitu salah satunya terletak pada peserta didik yang sudah tidak dapat terlepas dari gawai atau gadget.. Mereka dengan mudah mendapatkan informasi-informasi dari luar melalui internet yang terkadang informasi tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kostina menyebutkan bahwa selain itu, media massa seperti televisi juga dapat menjadi masalah dalam Pendidikan moral dan karakter suatu generasi penerus bangsa, banyaknya tontonan yang tidak memberikan manfaat dan tidak sesuai dengan umur dapat memberikan masalah serius dalam moral serta karakter seseorang [Asyari & Dewi, 2021].

Lestari menyebutkan bahwa hal-hal tersebut dapat diatasi dengan cara memanfaatkan perkembangan informasi serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi [IPTEK] menjadi media dalam penanaman dan penguatan Pancasila di era revolusi industri 4.0 misalnya dengan cara belajar membuat blog atau belajar design untuk mengasah kreatifitas generasi muda saat ini sekaligus mengisi waktu luang dengan baik. Diperlukan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah agar revolusi industri 4.0 ini dapat memberikan banyak manfaat bagi negara terutama bagi generasi penerus bangsa. Salah satu caranya adalah dengan penanaman pendidikan moral dan kewarganegaraan sejak dini, generasi yang bermoral dan berkarakter akan mampu bersaing dalam lingkup global serta dapat membangun Indonesia menjadi negara yang lebih baik lagi [Arliman, 2020]. Harapannya setelah generasi Z pada era saat ini mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan melalu cara atau suasana yang lebih modern dan hidup, kita dapat mengatasi permasalahan yang terjadi seputar perkembangan karakter atau degradasi moral pada generasi Z di era disrupsi saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

Arliman, L. [2020]. Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan Pada Revolusi 4.0. Ensiklopedia Sosial Review, 2[3], 333–339. //jurnal.ensiklopediaku.org/ojs-2.4.8-3/index.php/sosial/article/view/647

Asyari, D., & Dewi, D. A. [2021]. Peran Pendidikan Kewarganegaraan bagi Generasi Milenial dalam Menanamkan Jiwa Nasionalisme Di Era Globalisasi. Jurnal Pendidikan Dan Konseling [JPDK], 3[2], 30–41. //doi.org/10.31004/jpdk.v3i2.1628

Fitriyani, P. [2018]. Pendidikan Karakter Bagi Generasi Z. Knappptma, 7[Maret], 307–314. //www.appptma.org/wp-content/uploads/2019/08/34.-Pendidikan-Karakter-Bagi-Generasi-Z.pdf

Ngadilah. [2007]. Pendidikan Kewarganegaraan.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề