Mengapa zat padat tidak dapat membentuk larutan dalam zat yang berwujud gas

You're Reading a Free Preview
Page 3 is not shown in this preview.

Dalam Fisika, materi digolongkan menjadi tiga macam, yaitu padat, cair, dan gas. Artikel ini akan menjelaskan pengertian materi, serta ketiga macam wujudnya.

--

Siapa sih di antara kamu yang nggak suka makan es krim? Rasanya yang manis dan lembut ini, pasti bikin banyak orang yang suka, ya. Apalagi kalo dimakannya pas siang hari yang terik. Beuuhh... segeerrr...!!!

Kamu tau nggak, es krim ini termasuk ke dalam materi loh, dan materi itu terbagi menjadi tiga macam wujud. Wah, apa tuh materi? Nah, di artikel ini kita akan bahas pengertian materi serta macam-macam wujudnya. Yuk, langsung aja kita simak, ya!

Apa Itu Materi?

Materi merupakan segala sesuatu [zat] yang menempati ruang dan memiliki massa. Maksudnya menempati ruang itu apa, sih? Artinya, materi ini memiliki volume. Sementara itu, maksud memiliki massa ini, artinya materi memiliki berat. 

Contohnya kayak es krim tadi, teman-teman. Es krim itu termasuk materi karena bisa kita masukkan ke dalam wadah [memiliki volume]. Terus, kalo kita pegang es krimnya, pasti akan terasa beratnya. Yaaa... walaupun nggak berat-berat banget, sih. Hehehe...

Sampai sini, kamu paham ya mengenai materi? Intinya, materi itu punya dua syarat, yaitu punya volume dan massa.

Baca juga: Macam-Macam Sifat dan Perubahan Bentuk Zat 

Klasifikasi Materi

Nah, dari tadi kita ngomongin kalo materi itu punya volume dan massa. Tapi, kenapa bisa begitu? Alasannya karena materi ini punya wujud. Dalam fisika, materi digolongkan menjadi tiga macam wujud atau bentuk, yaitu padat, cair, dan gas. Masing-masing wujud ini, punya ciri yang berbeda-beda.

Sekarang, coba kamu lihat gambar di atas, deh. Ketiga materi tersebut, punya susunan partikel yang berbeda, berdasarkan wujudnya. Materi yang wujudnya padat memiliki susunan partikel yang rapat-rapat. Kemudian, materi yang berwujud cair, partikel penyusunnya agak sedikit renggang. Sementara itu, materi berwujud gas, susunan partikelnya saling berjauhan.

Baca juga: Yuk, Kenali Perbedaan Unsur, Senyawa, dan Campuran

Contoh materi berwujud padat, cair, dan gas itu ada banyak ya, teman-teman. Misalnya aja es batu, air, dan uap air. Es batu termasuk materi berwujud padat. Susunan partikelnya rapat-rapat, makanya permukaan es batu keras [padat]. Karena padat, bentuk dan volume es batu bakal tetap. Lalu, bagaimana dengan air?

Air termasuk materi berwujud cair. Nah, kalo kita taruh ke dalam wadah, air ini akan mengikuti bentuk wadah tersebut. Misalnya, kalo kita taruh air ke dalam gelas, bentuknya akan seperti gelas. Kalo kita masukkan ke dalam mangkok, bentuknya seperti mangkok, dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena partikel-partikel penyusun air memiliki jarak yang agak berjauhan, sehingga partikel-partikelnya pun bisa bergerak mengikuti wadahnya. Makanya, bentuk air akan berubah-ubah, tapi volumenya tetap sama.

Terakhir, ada uap air. Uap air ini, biasanya dihasilkan dari air yang dipanaskan hingga mendidih. Uap air berwujud gas, ya. Partikel-partikel penyusun uap air ini sangat renggang, sehingga bisa bergerak bebas. Makanya, bentuk dan volume uap air bisa berubah-ubah, mengikuti bentuk wadahnya.

Oke, sekarang kamu sudah tau nih mengenai tiga wujud materi secara fisika. Ada padat, cair, dan gas. Terus, kita juga sudah tau kalo ketiga materi tersebut punya ciri yang berbeda-beda. Sekarang, coba deh, sebutkan contoh materi yang wujudnya padat, cair, dan gas lainnya. Tulis jawabanmu di kolom komentar, ya! Hehehe... 

Wah, seru banget kan materi kali ini? Kalo kamu ingin memelajari materi fisika lainnya dengan lebih mudah, segera daftar di ruangbelajar. Di sana, kamu akan mendapat berbagai rangkuman yang berisi infografis menarik dan video pembelajaran, lengkap dengan animasi yang mendukung, lho!

Artikel ini telah diperbarui pada 3 September 2021.

Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat.[1][2] Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut [zat] terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.[3] Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.[4]

Melarutkan garam ke dalam air

Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi [campuran logam] dan mineral tertentu.[5]

Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat terlarut dan pelarut di dalam larutan. Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah total zat dalam larutan, atau dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah pelarut. Contoh beberapa satuan konsentrasi adalah molar, molal, dan bagian per juta [part per million, ppm]. Sementara itu, secara kualitatif, komposisi larutan dapat dinyatakan sebagai encer [berkonsentrasi rendah] atau pekat [berkonsentrasi tinggi].[6]

 

Ion natrium tersolvasi oleh molekul-molekul air

Molekul komponen-komponen larutan berinteraksi langsung dalam keadaan tercampur. Pada proses pelarutan, tarikan antarpartikel komponen murni terpecah dan tergantikan dengan tarikan antara pelarut dengan zat terlarut. Terutama jika pelarut dan zat terlarut sama-sama polar, akan terbentuk suatu sruktur zat pelarut mengelilingi zat terlarut; hal ini memungkinkan interaksi antara zat terlarut dan pelarut tetap stabil.[7]

Bila komponen zat terlarut ditambahkan terus-menerus ke dalam pelarut, pada suatu titik komponen yang ditambahkan tidak akan dapat larut lagi. Misalnya, jika zat terlarutnya berupa padatan dan pelarutnya berupa cairan, pada suatu titik padatan tersebut tidak dapat larut lagi dan terbentuklah endapan. Jumlah zat terlarut dalam larutan tersebut adalah maksimal, dan larutannya disebut sebagai larutan jenuh. Titik tercapainya keadaan jenuh larutan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti suhu, tekanan, dan kontaminasi. Secara umum, kelarutan suatu zat [yaitu jumlah suatu zat yang dapat terlarut dalam pelarut tertentu] sebanding terhadap suhu. Hal ini terutama berlaku pada zat padat, walaupun ada perkecualian. Kelarutan zat cair dalam zat cair lainnya secara umum kurang peka terhadap suhu daripada kelarutan padatan atau gas dalam zat cair. Kelarutan gas dalam air umumnya berbanding terbalik terhadap suhu.[8]

 

Diagram tekanan uap [p, x] pada campuran benzena/toluena pada suhu 20°C

Bila interaksi antarmolekul komponen-komponen larutan sama besar dengan interaksi antarmolekul komponen-komponen tersebut pada keadaan murni, terbentuklah suatu idealisasi yang disebut larutan ideal. Larutan ideal mematuhi hukum Raoult, yaitu bahwa tekanan uap pelarut [cair] berbanding tepat lurus dengan fraksi mol pelarut dalam larutan.[9] Larutan yang benar-benar ideal tidak terdapat di alam, namun beberapa larutan memenuhi hukum Raoult sampai batas-batas tertentu. Contoh larutan yang dapat dianggap ideal adalah campuran benzena dan toluena.[10]

Ciri lain larutan ideal adalah bahwa volumenya merupakan penjumlahan tepat volume komponen-komponen penyusunnya. Pada larutan non-ideal, penjumlahan volume zat terlarut murni dan pelarut murni tidaklah sama dengan volume larutan.

Larutan cair encer menunjukkan sifat-sifat yang bergantung pada efek kolektif jumlah partikel terlarut, disebut sifat koligatif [dari kata Latin colligare, "mengumpul bersama"]. Sifat koligatif meliputi penurunan tekanan uap, peningkatan titik didih, penurunan titik beku, dan gejala tekanan osmotik.[11]

Larutan dapat diklasifikasikan misalnya berdasarkan fase zat terlarut dan pelarutnya. Tabel berikut menunjukkan contoh-contoh larutan berdasarkan fase komponen-komponennya.

Contoh larutan Zat terlarut Gas Cairan Padatan Pelarut Gas Cairan Padatan
Udara [oksigen dan gas-gas lain dalam nitrogen] Uap air di udara [kelembapan] Bau suatu zat padat yang timbul dari larutnya molekul padatan tersebut di udara
Air terkarbonasi [karbon dioksida dalam air] Etanol dalam air; campuran berbagai hidrokarbon [minyak bumi] Sukrosa [gula] dalam air; natrium klorida [garam dapur] dalam air; amalgam emas dalam raksa
Hidrogen larut dalam logam, misalnya platina Air dalam karbon aktif; uap air dalam kayu Aloi logam seperti baja

Berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik, larutan dapat dibedakan sebagai larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Larutan elektrolit mengandung zat elektrolit sehingga dapat menghantarkan listrik, sementara larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.[12]

  • Kelarutan
  • Kelarutan elektrolit
  • Kelarutan nonelektrolit
  • Koloid
  • Larutan penyangga
  • Sifat koligatif
  • Suspensi

  1. ^ Hobbs 2000, hlm. 68.
  2. ^ IUPAC, Compendium of Chemical Terminology, 2nd ed. [the "Gold Book"] [1997]. Online corrected version:  [2006–] "solution".
  3. ^ Oxtoby, Gillis & Nachtrieb 2001, hlm. 153.
  4. ^ Holman & Stone 2001, hlm. 42.
  5. ^ Reger, Goode & Ball 2009, hlm. 10.
  6. ^ Reger, Goode & Ball 2009, hlm. 468–470.
  7. ^ Holman & Stone 2001, hlm. 43.
  8. ^ Reger, Goode & Ball 2009, hlm. 475–476.
  9. ^ Castellan 1983, hlm. 285–286.
  10. ^ Castellan 1983, hlm. 307.
  11. ^ Reger, Goode & Ball 2009, hlm. 483.
  12. ^ Oxtoby, Gillis & Nachtrieb 2001, hlm. 157–158.

  • Castellan, G. W. [1983], Physical Chemistry [dalam bahasa Inggris] [edisi ke-3], Reading, MA: Addison-Wesley Publishing Company, ISBN 9-780201103854, OCLC 9281172 
  • Holman, J. S.; Stone, P. [2001], Chemistry [dalam bahasa Inggris], Cheltenham: Nelson Thornes, ISBN 9-780748762392 
  • Hobbs, P. V. [2000], Basic Physical Chemistry for the Atmospheric Sciences [dalam bahasa Inggris], Cambridge University Press, ISBN 9-780521785679 
  • Oxtoby, D.W.; Gillis, H.P.; Nachtrieb, N.H. [2001], Prinsip-Prinsip Kimia Modern, 1, diterjemahkan oleh Achmadi, S. S. [edisi ke-4], Jakarta: Erlangga, ISBN 3-52729628X 
  • Reger, D. L.; Goode, S. R.; Ball, D. W. [2009], Chemistry: Principles and Practice [dalam bahasa Inggris], Cengage Learning, ISBN 9-780534420123 

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Larutan&oldid=16675360"

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề