Menurut Kuntowijoyo pernyataan diatas dapat dilakukan peneliti sejarah pada tahap

Kuntowijoyo dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah, membagi langkah-langkah penelitian sejarah ke dalam lima tahapan, yaitu: [1] pemilihan topik, [2] pengumpulan sumber, [3] verifikasi [kritik sejarah, keabsahan sumber], [4] interpretasi: analisis dan sintesis, dan [5] penulisan.

Pemilihan Topik. Dalam memilih topik penelitian, sebaiknya berdasarkan: [1] kedekatan emosional dan [2] kedekatan Intelektual. Kedekatan emosional maksudnya adalah bahwa topik yang kita pilih dalam melakukan penelitian adalah topik yang kita senangi. Sedangkan yang dimaksud dengan kedekatan intelektual adalah kita telah menguasai topik yang kita pilih, kalaupun belum menguasainya maka kita perlu membaca literature yang berkaitan dengan topic pilihan kita.

Pengumpulan Sumber. Sumber yang dikumpulkan harus sesuai dengan jenis sejarah yang akan tulis. Misalnya, kita sedang melakukan penelitian sejarah sebuah keluarga maka sumber yang kita gunakan berupa sumber tertulis, tidak tertulis dan sumber kuantitatif.

Sumber sejarah menurut Kuntowijoyo yaitu: [1]Dokumen tertulis, [2] Artifact, [3] Sumber Lisan, dan [4] Sumber Kuantitatif. Selain itu, ia juga membagi sumber sejarah berdasarkan urutan penyampaiannya yang terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder. Sumber sejarah disebut primer bila disampaikan oleh saksi mata. Misalnya, catatan rapat, daftar anggota organisasi, dan arsip-arsip laporan seorang asisten residen abad ke-19. Sedangkan sumber sekunder dalam ilmu sejarah ialah yang disampaikan yang bukan saksi mata.

Verifikasi. Setelah kita mengetahui secara persis topik kita dan sumber sudah dikumpulkan, maka tahap berikutnya ialah verifikasi, atau kritik sejarah, atau keabsahan sumber. Verifikasi itu ada dua macam: otentisitas, atau keaslian sumber, atau kritik ekstern, dan kredibilitas, atau kebisaan dipercayai, atau kritik intern.

Interpretasi. Interpretasi atau penafsiran sering disebut sebagai biang subyektivitas. Subyektivitas penulis sejarah diakui keberadaannya. Interpretasi itu ada dua macam, yaitu analisis dan sintesis. Analisis berarti menguraikan. Kadang-kadang sebuah sumber mengandung beberapa kemungkinan. Misalnya, kita temukan daftar pengurus suatu ormas di kota. Dari kelompok sosialnya, kita baca di situ ada petani bertanah, pedagang, pegawai negeri, petani tak bertanah, orang swasta, guru, tukang, mandor, kita dapat menyimpulkan bahwa ormas itu terbuka untuk semua orang. Jadi bukan khusus petani bertanah, tetapi juga untuk petani tak bertanah, pedagang, pegawai negeri, dan sebagainya. Setelah anaisis itu kita temukan fakta bahwa pada tahun itu ormas tertentu bersifat terbuka berdasarkan data yang kita peroleh dan kita cantumkan.

Sintesis berarti menyatukan. Setelah ada data tentang pertempuran, rapat-rapat, moilisasi massa, penggantian pejabat, pembunuhan, orang-orang mengungsi, penurunan dan pengibaran bendera, ditemukan fakta bahwa telah terjadi revolusi. Jadi, revolusi adalah hasil interpretasi setelah data-data dikelompokkan menjadi satu.

Penulisan.

Dalam penulisan sejarah aspek kronologi sangat penting. Setiap periode harus ada driving force masing-masing. Misalnya, peranan pendidikan untuk periode pertama, peranan organisasi politik untuk periode kedua, peranan miter untuk periode ketiga, dan peranan organisasi ekonomi untuk periode keempat. Sumber:

Kuntowijoyo. 1995. Pengatar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang.


Doni Setyawan | Mei 14, 2020 | soal UTBK Sejarah |

Menurut Kuntowijoyo, tahap tahap penelitian sejarah sebagai berikut, kecuali… .

A. heuristik

B. pemilihan topik

C. verifikasi

D. hipotesis

E. interpretasi

Pembahasan:

Tahap tahap penelitian sejarah menurut Kuntowijoyo:

  1. Pemilihan Topik yang akan diteliti
  2. Heuristik yakni tahap pengumpulan sumber
  3. Verifikasi / Kritik yakni tahap pengujian kredibilitas dan validitas sumber
  4. Interpretasi yakni tahap penafsiran sumber baik itu analisis maupun sintesis
  5. Penulisan atau Historiografi

Kuntowijoyo

Kunci jawaban:

Menurut Kuntowijoyo, tahap tahap penelitian sejarah sebagai berikut, kecuali… . D. hipotesis

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih

megapa sejarah disebut sebagai ilmu dan seni​

Mengapa penduduk Yatsrib dengan mudah menerima dakwah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam​

sebutkan 5 aspek kehidupan dalam masa berburu meramu_-​

Berapa jarak yang ditempuh setelah 10 sekon ?

pelestarian budaya tradisi manten mubeng gapura kudus ​

Pengaruh Hindu Buddha masuk ke Indonesia sejak bergantinya jalur perdagangan menjadi jalur ?​

Sebutkan 3 ciri-ciri seni rupa zaman modern​

sebutkan bukti masuknya tulisan diindonesia dan jelaskan latar belakangnya​

dibawah ini yang bukan merupakan kandungan nutrisi pada rumput laut adalah a lemak jenuh b kalsium x vitamin c d serat alamitolong bantu jawabin dong … sekarang ya ​

terjemahkan ke b. indo. ​

Lihat Foto

Language Centre, Indonesian Ministry of Education

Kuntowijoyo adalah seorang budayawan, sejarawan, dan sastrawan asal Bantul, Yogyakarta

KOMPAS.com - Kuntowijoyo merupakan budayawan, sastrawan, dan sejarawan asal Bantul, Yogyakarta.

Sedari kecil, minat Kuntowijoyo dalam bidang sastra sudah terlihat. Ia suka menulis cerita pendek, drama, esai, dan roman.

Di samping sastra, Kuntowijoyo juga menaruh perhatian terhadap sejarah. Itulah mengapa, ia juga menjadi seorang sejarawan.

Kuntowijoyo banyak belajar tentang penelitian sejarah, yaitu penelitian yang dilakukan menggunakan teknik pengumpulan data dan evaluasi data.

Menurut Kuntowijoyo, ada lima langkah dalam melakukan penelitian sejarah.

Tahap penelitian sejarah menurut Kuntowijoyo yaitu pemilihan topik, heuristik [pengumpulan sumber], verifikasi [kritik sejarah], interpretasi, dan historiografi [penulisan].

Baca juga: Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Pemilihan topik

Menurut Kuntowijoyo, langkah-langkah dalam penelitian sejarah diawali dengan pemilihan topik.

Dasar yang harus dimiliki peneliti dalam memilih topik adalah kedekatan emosional dan kedekatan intelektual.

Kedekatan emosional berarti topik yang dipilih harus disenangi. Sementara kedekatan intelektual, peneliti harus menguasai topik yang dipilih.

Selain itu, syarat topik dalam penelitian sejarah harus mencakup 5W+1H [What, Where, When, Why, Who, dan How]. 

Baca juga: Contoh Teks Berita Beserta Unsur-unsur 5W + 1H

Heuristik adalah tahap pencarian sumber sejarah, baik secara lisan, tulisan, atau benda. Sumber yang dikumpulkan harus sesuai dengan catatan sejarah yang akan ditulis.

Menurut Kuntowijoyo, sumber sejarah bisa berasal dari empat hal, yaitu:

  1. Dokumen tertulis
  2. Artefak
  3. Lisan
  4. Kuantitatif

Selain itu, Kuntowijoyo menyebut bahwa sumber bisa berasal dari sumber primer [disampaikan langsung oleh saksi mata atau yang terlibat dalam peristiwa] dan sumber sekunder [bukan dari saksi mata langsung].

Baca juga: Teori Keindahan dalam Seni, Subyektif dan Obyektif

Verifikasi

Verifikasi adalah tahap mengkritik sumber yang sudah ditemukan. Verifikasi terbagi menjadi dua, yaitu otentisitas [keaslian sumber] dan kredibilitas [kebiasaan yang tepercaya].

Inti dari tahap verifikasi adalah memastikan bahwa sumber yang digunakan oleh peneliti sudah sesuai dengan catatan atau kejadian sejarah yang ada, serta memastikan bahwa sumber yang didapat merupakan sumber asli.

Interpretasi

Langkah selanjutnya adalah interpretasi, yaitu penafsiran yang kerap disebut sebagai titik subyektifitas, di mana penulis sejarah diakui kebenarannya.

Interpretasi ada dua macam, yaitu analisis [penguraian] dan sintesis [menyatukan].

Lewat analisis, peneliti akan mendapat informasi tambahan yang berkaitan dengan penelitian sejarahnya.

Setelah analisis selesai dilakukan, maka peneliti akan melakukan sintesis atau penyatuan.

Baca juga: Tahapan Analisis Karya Seni Budaya Nusantara

Historiografi

Historiografi atau penulisan adalah tahap menuliskan kembali sebuah peristiwa bersejarah berdasarkan dari data-data yang sudah terkumpul.

Pada tahap ini, aspek kronologi sangat penting dan setiap periode harus disertai dengan informasi yang jelas.

Referensi: 

  • Kuntowijoyo. [1995]. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề