Menurutmu apakah untuk memutuskan berjilbab harus memiliki akhlak yang baik terlebih dahulu

Berhijab sudah diperintahkan oleh Allah SWT dalam surah Al-Ahzab ayat 59 dan an-nur ayat 31. Meski begitu, tak menutup kemungkinan jika banyak juga muslimah yang belum siap untuk berhijab dengan berbagai macam alasan. Kajian Muslimah HMJ PBI dan LDKS FITK hadir dengan tema “Should I Wear My Hijab?” pada jumat [25/10] kemarin digelar untuk memberi pengetahuan seputar pentingnya berhijab.

Pembicara kajian, Ayu Nurfitria mengatakan, kita sering mendapati alasan muslimah belum mau berhijab karena ingin menghijabkan hati dulu, atau belum merasa mendapatkan hidayah. Padahal, dengan berhijab, Allah turut menjaga perempuan dengan hijab yang digunakan.

“Jilbab bukan hanya sekedar penghias kepala bagi perempuan, tapi sebagai bentuk perlindungan diri perempuan. Jilbab juga bentuk kasih sayang Allah kepada kita, oleh karena itu kita harus mencoba untuk selalu berbuat baik dihadapan Allah,” ujarnya.

Ia menambahkan, agar bisa istiqomah dalam berhijab, kita harus memahami urgensi dari memakai hijab, dan luruskan niat. Jangan jadikan manusia sebagai tolak ukur dalam mewujudkan niat kita untuk berhijab.

“Saling mengingatkan pada kebaikan juga bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hadirkan rasa sakinah di sekeliling kita, agar ajakan untuk berhijab bisa diterima oleh mereka yang sedang mencoba maupun belum siap untuk berhijab,” tutupnya.

Mahasiswa pendidikan matematika semester lima, Maulida Nur Afra mengatakan, tema Should I Wear My Hijab menitikberatkan kepada seluruh muslimah bahwa berhijab itu penting.

Kajian tersebut bekerja sama dengan HMJ PBI untuk meluaskan dakwah karena sejatinya sasaran dakwah adalah mereka yang hatinya belum tergerak, untuk sama-sama kita bantu gerakkan demi mencapai ridho-Nya Allah.

“Masih banyak wanita muslimah yang beranggapan bahwa hijab belum terlalu penting, atau cuma berhijab di kampus aja juga tidak apa-apa. Tapi kita ingin menanamkan bahwa hijab itu penting, baik di dalam dan luar kampus,” ujarnya.

Menurutnya, dengan berhijrah memakai hijab, ada tahapannya. Mungkin belum berakhlak baik, tetapi bisa dimulai dari cara berpakaian yang baik terlebih dahulu. Hijab yang belum sempurna tidak salah, hal itu bisa menjadi batu loncatan untuk tahap yang lebih baik.

[Alifia Riski Monika]

JAKARTA, Umroh.com – Semakin berkembanganya zaman pada saat era seperti sekarang ini, masih banyak wanita muslimah yang kurang menyadari akan pentingnya berjilbab serta hukum berjilbab itu sendiri. Tentunya dengan berbagai banyak alasan, contohnya seperti perkataan “lebih baik memperbaiki hati terlebih dahulu, baru berjilbab”, atau “saya belum siap berjilbab, karena belum pantas” bahkan ada yang sampai berucap “Sebenarnya saya sudah ingin menggunakan jilbab, tapi apakah aku pantas menggunakan jilbab ?” 

Tim umroh.com memaparkan, banyak wanita muslimah yang belum menggunakan jilbab berpikir bahwa lebih baik memperbaiki akhlak terlebih dahulu, ibadahnya yang disempurnakan, baru memutuskan untuk berjilbab. Banyak pula wanita muslimah merasa dirinya masih banyak kekurangan, sehingga jika dia menggunakan jilbab maka akan membuat nama jilbab itu sendiri menjadi kotor atau tidak mencerminkan wanita muslimah yang sesungguhnya.

Baca juga: Terungkap, Ini Alasan Islam Menyuruh Wanita Berjilbab

Perintah Menutupi Aurat

Menutup aurat itu sendiri merupakan perintah langsung dari Allah SWT terhadap kaum Hawa. Allah SWT telah memerintahkan umatnya terutama kaum hawa agar dapat menjulurkan jilbabnya dan menutupi seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak tangannya.

Seperti ayat dibawah ini : “Katakanlah kepada wanita-wanita beriman : Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan jangalah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang [biasa] nampak daripadanya.” [Qs. An-Nuur : 31] serta firman-Nya, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Qs. Al-Ahzaab : 59].

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!

Ketika Allah SWT memerintahkan wanita muslimah untuk berjilbab, tentu memiliki tujuan didalam perintahnya, seperti untuk melindungi kaum wanita dari gangguan-gangguan yang dapat merusak kemuliaannya serta kehormatan yang terdapat di dalam diri wanita muslimah. Dalam segala aspek kehidupan seorang wanita diidentikkan dengan makhluk yang lemah serta memiliki keindahan tersendiri. Sebagaimana yang pernah disabdakan oleh Abul Qasim Muhammad bin Abdullah SAW yang artinya “Wanita itu adalah aurat, jika ia keluar rumah, maka syaitan akan menghiasinya.” [HR, Tirmidzi no. 1173].

Jilbab Hati atau Jilbab Aurat terlebih dahulu?

Umroh.com merangkum, bagi wanita muslimah yang sudah yakin atau memiliki keyakinan untuk memakai jilbab, maka segeralah untuk mewujudkannya. Karena jika sampai menunda-nunda dan menunggu untuk menjilbabi hati terlebih dahulu, akan sampai kapan ? karena kita sebagai manusia tentunya tidak akan pernah memiliki hati yang seputih salju ?, dan apakah dengan berjilbab hati seorang wanita muslimah akan terhindar dari dosa-dosa ? tentu jawabannya tidak, karena kita sebagai manusia biasa tentu tidak akan pernah luput dengan yang namanya dosa.

Perlu wanita muslimah tahu, bahwa menjilbabi hati itu dianalogikan dengan khusyu dalam shalat. Kita juga harus khusu ketika mengerjakan shalat. Melupakan segala macam hal yang berbau dengan duniawi dan hanya mengingat Allah SWT semata. Tapi apakah kita harus berhenti untuk melaksanakan shalat ? tentu saja tidak, karena shalat merupakan pondasi iman manusia, dan kita harus belajar secara terus menerus dalam melakukan shalat. Itu sama halnya dengan berjilbab. Alangkah baiknya jika mulai detik ini kita kenakan jilbab, lalu seterusnya belajar memperbaiki diri. 

Mau berangkat umroh bersama keluarga tapi bingung harus mulai dari mana? Temukan jawabannya sekarang juga cuma di umroh.com!

Jadi, manakah yang didahulukan? Menjilbabi aurat atau menjilbabi hati? Jawabnnya tentu menjilbabi aurat terlebih dahulu. Karena dengan menjilbabi aurat maka kita juga telah menjilbabi hati. Mempercantik aurat sama halnya dengan mempercantik hati kita. menutup aurat atau berjilbab itu sendiri merupakan perintah dari Allah SWT, yang harus diterapkan oleh wanita muslimah dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Jika kita sebagai wanita muslimah membayangkan gerahnya menggunakan jilbab dan baju-baju yang panjang disituasi yang sangat panas, maka bayangkanlah jika kita membuka aurat atau tidak menutup aurat kita bagaimana siksaan kita di akhirat nanti, jika panasnya bumi saja seperti itu maka bagaimana dengan panasnya dineraka, maka kita wajib mempertimbagkan hal tersebut jika tidak menutup aurat. ketika kita mengucapkan bismillah dan memantapkan niat untuk berjilbab, meninggalkan semua yang berat untuk menutup aurat kita dan berjilbab maka itu artinya kita telah memenangkan satu peperangan yang besar yaitu melawan diri kita sendiri, dengan hal-hal yang positif dan semakin berserah diri kepada Allah SWT, maka bertambah cantiklah hati kita.

Berjilbab itu sendiri bukan hanya dinilai sebagai bentuk dari identitas fisik sebagai wanita muslimah. Tetapi menutup aurat adalah perintah wajib yang harus dilakukan oleh wanita muslimah sebagai bentuk dari ketaatan terhadap perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. Sebagaimana seperti kewajiban shalat, puasa, haji bagi yang mampu dan bersedakah serta ibadah-ibadah lainnya. Ketika kita ingin menjadi wanita muslimah, bukankah kita harus mengikuti perintah Allah SWT. Maka lakukanlah dan jangan pernah ragu untuk segala sesuatu yang positif. 

Jilbab merupakan penutup aurat untuk Muslimah.

Senin , 21 Oct 2019, 07:26 WIB

wordpress.com

Gadis-gadis Muslimah berjilbab, anggun dan salehah. [ilustrasi]

Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, Jilbab, khimar, maupun hijab merupakan hal yang sama. Ketiganya memiliki makna kain yang digunakan untuk menutupi kepala dan dijulurkan hingga dada seorang perempuan. Dalam kamus Lisaan al-Arab, jilbab berasal dari kata al-jalb yang artinya menjulurkan atau memaparkan sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lainnya.

Baca Juga

Khimar dalam kitab yang sama diartikan sebagai kerudung. Sebagian ahli bahasa mengatakan, khimar adalah yang menutupi kepala wanita. Jamaknya akhmarah, atau khumr, atau khumur, atau khimirr. Sementara hijab dalam Lisan al-Arab diartikan sebagai penutup.

Adapun perintah untuk menggunakan jilbab diturunkan oleh Allah SWT dan tertulis dalam QS al-Ahzab ayat 59, "Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka! Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenali [menjadi identitas], dan karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang."

Dalam surah tersebut, terdapat dua sebab atau alasan Allah SWT memerintahkan perempuan Muslimah untuk memakai hijab. Alasan pertama yakni agar Muslimah bisa lebih dikenali dan menjadi ciri pembeda dari perempuan lainnya. Alasan berikutnya agar terjaga kewibawaan karakter dan watak keperempuannya, dalam ayat tersebut dijelaskan agar tidak disakiti atau diganggu.

Sebagian besar ahli tafsir menjelaskan ayat ini turun pada saat situasi sosial tidak aman dan ramah terhadap perempuan. Pada saat itu, lokasi untuk buang hajat jauh dari rumah, sehingga banyak perempuan memutuskan keluar tengah malam untuk menyelesaikan urusan tersebut. Namun, di Madinah saat itu masih banyak orang fasik yang suka menganggu perempuan, terutama pada malam hari.

Biasanya perempuan merdeka [hurrah] pergi bersama dengan budak perempuan [amah]. Dalam perjalanannya, sering terjadi sekelompok orang menganggu budak perempuan. Namun, karena tidak jelas perbedaan budak dan perempuan merdeka di malam hari, perempuan merdeka pun juga tidak bisa menghindar dari gangguan laki-laki hidung belang.

Supaya aman dan tidak diganggu, Allah SWT menyuruh perempuan mukmin untuk menggunakan jilbab agar terlihat berbeda dengan budak perempuan. Syekh Ali al-Shabuni dalam Rawai’ al-Bayan mengatakan, budak perempuan tidak diperintahkan berjilbab karena bisa memberatkan mereka. Budak pada saat itu dibebankan pekerjaan oleh majikannya dan sering keluar rumah untuk bekerja, sulit bagi mereka jika ikut diwajibkan mengenakan jilbab. Hal ini berbeda dengan perempuan merdeka yang pada waktu itu jarang keluar rumah kecuali untuk kebutuhan tertentu.

Di lain waktu, Allah SWT juga menekankan tentang aurat bagi perempuan. Wanita, secara keseluruhan disebut sebagai aurat dan hanya boleh diperlihatkan kepada mahramnya.

Diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud dalam HR Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda, "Wanita adalah aurat, maka apabila dia keluar [rumah], maka setan tampil membelalakkan matanya dan bermaksud buruk terhadapnya." Hal ini memperkuat alasan seorang wanita muslimah menggunakan hijab, yakni untuk menutup auratnya dan menghindari dari fitnah.

  • jilbab
  • kerudung
  • aurat perempuan
  • aurat wanita
  • kewajiban jilbab

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề