pixabay.com
Kristal gula pasir
KOMPAS.com – Gula pasir dan pasir adalah dua zat yang memiliki bentuk serupa. Bagaimana cara memurnikan gula yang bercampur pasir? Gula yang bercampur pasir dapat dimurnikan dengan urutan pelarutan, filtrasi, lalu kristalisasi.
Untuk lebih memahaminya, berikut adalah proses permunian gula yang bercampur dengan pasir!
Pelarutan
Gula dan pasir memiliki bentuk kristal-kristal kecil yang memiliki ukuran hampir serupa. Sehingga, sulit untuk memisahkan gula yang bercampur dengan pasir.
Gula yang bercampur pasir dapat dimurnikan dengan melarutkan campuran gula dan pasir ke dalam air. Hanya gula yang akan larut dalam air, sedangkan pasir tidak larut.
Baca juga: Jenis-jenis Pemisahan Campuran
Dilansir dari Purdue University College of Science, gula larut dalam air karena energi yang dilepaskan ketika molekul sukrosa yang sedikit polar, membentuk ikatan dengan molekul air yang polar.
Sedangkan, pasir tidak akan larut dalam air seperti gula. Pasir memiliki ikatan antar molekul yang kuat. Membuatnya hanya tersuspensi dalam air dan membuat larutan tersebut menjadi keruh.
Proses pemurnian gula dari pasir selanjutnya adalah proses pemisahan campuran yang disebut dengan filtrasi.
Filtrasi atau penyaringan adalah pemisahan zat cair dari zat pada dalam suatu campuran. Filtrasi dapat dilakukan dengan menggunakan kertas saring yang pori-pori kertasnya lebih kecil daripada ukuran partikel pasir.
Baca juga: Cara Memisahkan Campuran: Filtrasi, Distilasi, Kromatografi, Sublimasi
Pada proses filtrasi, pasir yang tersuspensi dalam larutan akan tertahan pada kertas saring. Menyisakan larutan gula yang tidak berwarna [bening] karena sudah tidak mengandung partikel pasir.
Kristalisasi
Proses pemurnian gula yang bercampur dengan pasir yang terakhir adalah kristalisasi. Dilansir dari Chemistry LibreTexts, larutan gula dikristalisasi dengan cara memanaskan larutan hingga mengental dan mulai mengkristal.
Gula yang mengkristal akan membentuk padatan gula pasir dan kemudian tinggal dipisahkan dengan air melalui tabung centrifuge.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya
Gurubagi.com. Pemisahan campuran menjadi komponen-komponenya merupakan hal yang penting dalam berbagai proses, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun industri. Salah satu pemisahan campuran yang sering dilakukan adalah pemisahan campuran dengan metode kristalisasi.
Kristalisasi merupakan salah satu cara untuk memisahkan zat padat dari komponen-komponen penyusun suatu campuran.
Metode kristalisasi bertujuan untuk memisahkan campuran yang disusun oleh materi berbentuk cair dengan materi berbentuk padatan dan memiliki sifat larut dalam air.
Proses kristalisasi terdiri dari dua tahapan utama, yaitu nukleasi dan pertumbuhan kristal. Nuklease adalah langkah awal kristalisasi, dimana molekul padatan yang terdispersi di dalam larutan akan berkumpul membentuk ikatan.
Berkumpulnya ikatan tersebut akan membentuk bibit-bibit kristal berukuran sangat kecil sebagai awal dari pertumbuhan kristal.
Baca :
- Pengertian Metode Filtrasi, Jenis, Manfaat, dan Contohnya
- Pengertian Destilasi, Tujuan, Prinsip Kerja, dan Jenis-jenisnya
- Metode Pemisahan Campuran Kromatografi, Jenis, dan Prinsip Kerjanya
- Metode Sublimasi : Pengertian, Prinsip Kerja, dan Contohnya
Contoh campuran yang dipisahkan dengan cara kristalisasi adalah pemisahan gula dari pengotor.
Setelah menjadi cairan, maka gula tersebut dipanaskan pada sebuah wadah sehingga air akan menguap dan yang tersisa adalah kristal gula pada wadah. Proses ini dinamakan rekristalisasi.
Tujuan pemurnian gula tersebut untuk menghilangkan kotoran, sehingga dapat meningkatkan kemurnian gula
Proses Kristalisasi
Pada saat berlangsung proses kritalisasi, hal penting yang perlu diperhatikan adalah siswa harus berada dalam kondisi sangat jenuh diana zat terlarut pada campuran lebih banyak dari batas kelarutan dan pelarut.
Kondisi tersebut dapat diperoleh melalui beberapa cara, sebagai berikut.
a. Pendinginan larutan
b. Penambahan pelarut yang dapat menurunkan kelarutan zatt.
c. Reaksi kimia
d. Evaporasi
e. Perubahan pH yang membuat zat cenderung membentuk kristal.
Jenis-Jenis Kristalisasi
Kristalisasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.
1. Kristalisasi Penguapan
Kristalisasi penguapan dilakukan apabila zat yang akan dipisahkan memiliki ketahanan terhadap panas dan titik bekunya lebih tinggi dibandingkan titik didih pelarut.
Petani garam menggunakan teknik kristalisasi uap untuk mendapatkan kristal-kristal garam. Garam dapat dipisahkan dari air dengan cara menguapkan air sampai habis, sehingga yang tertinggal sebagai residu hanya garamnya.
Ketika terjadi air pasang, semua tambak garam akan mulai terisi air laut. Akan tetapi, pada saat air mulai surut kembali, maka air laut yang sudah terisi garam akan tetap berada di tambak.
Karena terkena cahaya matahari, maka setiap komponen dari dalam tambak akan menguap. Jika penguapan terus berlangsung, semakin lama garam akan membentuk kristal-kristal garam.
2. Kristalisasi Pendinginan
Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan cara mendinginkan larutan. Ketika suhu larutan turun, komponen zat yang memiliki titik beku lebih tinggi akan membeku terlebih dahulu, sedangkan zat lainnya masih larut. Selanjutnya, kedua komponen zat tersebut dapat dipisahkan dengan cara penyaringan.
Contoh Kristalisasi
Pada dasarnya, kristalisasi merupakan salah satu metode untuk mencapatkan senyawa dalam keadaan sangat murni.
Struktur yang terbentuk dalam proses kristalisasi merupakan penataan ulang atom-atom membentuk struktur yang lebih spesifik.
Berikut ini beberapa contoh pemisahan campuran dengan cara kristalisasi.
1. Pembentukan kristal garam pada industri garam dapur.
2. Penggunaan teori kristalisasi silika untuk membuat kaca pada industri kaca.
3. Proses kristalisasi produksi kristal glukosa pada industri gula pasir.
4. Pembuatan kopi instan tanpa ampas pada beberapa industri makanan dan minuman.
Demikian ulasan mengenai metode pemisahan campuran kristalisasi, jenis, dan contohnya. Semoga bermanfaat
Kristalisasi
Penjelasan:
Pemisahan campuran dengan cara kristalisasi dapat ditemukan, antara lain dalam proses pemurnian garam dapur dan pemisahan gula pasir dari air tebu
Kristalisasi adalah salah satu cara untuk memisahkan zat padat dari komponen-komponen penyusun suatu campuran. Kristalisasi bertujuan untuk memisahkan campuran yang disusun oleh materi berbentuk cair dengan materi berbentuk padatan dan memiliki sifat larut dalam air.
Proses kristalisasi terdiri dari dua tahapan utama, yaitu nukleasi dan pertumbuhan kristal. Nuklease adalah langkah awal kristalisasi, dimana molekul padatan yang terdispersi di dalam larutan akan berkumpul membentuk ikatan. Berkumpulnya ikatan tersebut akan membentuk bibit-bibit kristal berukuran sangat kecil sebagai awal dari pertumbuhan kristal.
Berikut ini beberapa contoh pemisahan campuran dengan cara kristalisasi.
- Pembentukan kristal garam pada industri garam dapur.
- Penggunaan teori kristalisasi silika untuk membuat kaca pada industri kaca.
- Proses kristalisasi produksi kristal glukosa pada industri gula pasir.
- Pembuatan kopi instan tanpa ampas pada beberapa industri makanan dan minuman.
- Pemisahan gula dari larutan gula [sirup]
Berdasarkan uraian di atas maka metode pemisahan campuran yang tepat untuk memisahkan gula dari larutan gula [sirup] adalah kristalisasi.
Jadi, jawaban yang tepat adalah C.