Perhatikan gambar daur hidup cacing hati Clonorchis sinensis berikut bagian yang berlabel X adalah

Berbagai prosedur ini dilakukan untuk menemukan keberadaan telur cacing di dalam usus maupun yang sudah berkembang menjadi kista cacing. Setelah dokter memastikan adanya infeksi parasit, dokter mungkin akan meresepkan obat. Pilihannya antara praziquantel, triclabendazole, dan kortikosteroid.

Terkadang, prosedur operasi akan dibutuhkan bila infeksi telah berujung pada komplikasi, misalnya seperti infeksi saluran empedu atau kanker saluran empedu. Agar penyakit tidak bertambah parah dan berkembang menjadi masalah yang lebih serius, jangan ragu untuk segera konsultasikan pada dokter jika Anda merasakan tanda dan gejala infeksi.

Apakah infeksi cacing dapat dicegah?

Kabar baiknya, infeksi cacing tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lainnya secara langsung. Penularan infeksi ini membutuhkan media makhluk hidup lain seperti siput dan ikan yang menjadi media perpindahan parasit tersebut.

Dengan demikian, Anda dapat melakukan sejumlah upaya pencegahan agar tidak terkena infeksi cacing hati. Sederhananya adalah dengan memastikan untuk memasak daging ikan dan sayuran hingga benar-benar matang.

Agar ikan terbebas dari parasist clonorchiasis, Anda juga harus menyimpannya dengan cara yang benar. Letakkan ikan dalam freezer pada suhu -20 derajat Celcius maksimal 7 hari atau pada suhu -35 derajat Celcius selama 15 jam.

Fasciola hepatica adalah anggota Trematoda dari filum Platyhelminthes yang lebih akrab kita kenal sebagai cacing hati. Bentuk Fasciola hepatica mempunyai panjang 2,5 – 3 cm dan lebar 1 – 1,5 cm dengan tubuh yang ditutupi oleh sisik kecil dari kutikula sebagai pelindung tubuh dan juga berguna untuk membantu bergerak. Fasciola hepatica memiliki mulut runcing yang dikelilingi oleh alat penghisap pada bagian depan. Cacing jenis ini bersifat hermaprodit, yaitu berkembang biak dengan cara melakukan pembuahan sendiri atau silang. Melalui halaman ini, sobat idschool akan mempelajari bagaimana cara Fasciola hepatica berkembang, yaitu dalam bahasan siklus atau daur hidup Fasciola hepatica ini.

Tempat tumbuh Fasciola hepatica pada inang perantara yang biasanya ditemukan seperti domba, sapi, atau jenis hewan ternak lainnya. Keberadaanya pada hewan ternak membuat Fasciola hepatica dapat menyebabkan penyakit pada vertebrata. Fasciola hepatica akan keluar dari tubuh ternak melalui kotoran dari saluran empedu atau usus. Pada tempat yang basah, telur akan menjadi larva bersilia yang disebut mirasidium. Namun apabila berada pada keadaan lingkungan tidak baik, misalnya kering maka kulitnya akan menebal dan akan berubah menjadi metaserkaria. Kemudian tumbuh kembali dalam daur hidup Fasciola hepatica.

Daur hidup Fasciola hepatica meliputi 7 tahapan yang terdiri atas mirasidium, sporosista, redia, serkaria, metaserkaria, Fasciola hepatica, dan telur.

Apa itu mirasidium, sporosista, redia, serkaria, metaserkaria? Sebutan nama tersebut terdapat pada daur hidup Fasciola hepatica. Bagaimanakah penjelasan daur hidup Fasciola hepatica? Simak berikut ulasan daur hidup Fasciola hepatica berikut untuk menambah pemahaman sobat idschool.

Pada bagian akhir bahasan akan disertakan contoh soal daur hidup Fasciola hepatica biasanya diberikan pada soal ujian. Jadi, jangan sampai kelewatan menyimak bahasan daur hidup Fasciola hepatica melalui halaman ini.

Karakteristik Fasciola hepatica

Pada bagian awal telah disebutkan bahwa Fasciola hepatica adalah anggota Trematoda dari filum Platyhelminthes. Platy berati cacing dan helminthes berati pipih, artinya Platyhelminthes merupakan filum dari jenis cacing pipih. Fasciola hepatica atau yang kita kenal juga sebagai cacing hati memiliki beberapa karakteristik yang menjadi ciri Fasciola hepatica.

Karakteristik dari Fasciola hepatica diberikan seperti berikut.

  • Merupakan hewan hermafrodit.
  • Sistem kelamin jantan terdiri sepasang testis dan penis.
  • Testis bercabang – cabang yang terletak di bagian tengah tubuh.
  • Sistem reproduksi betina terdiri atas ovarium yang bercabang dilengkapi kelenjar kuning telur.
  • Setiap telur yang telah mengalami fertilisasi bercampur dengan kuning telur dan diberi pelindung tanpa cangkang.
  • Telur yang keluar dari tubuh cacing akan melewati saluran empedu hewan inang yang kemudian sampai di usus halus [intestin].
  • Telur yang berada di lingkungan ideal akan menetas setelah 9 hari [jika suhu tidak sesuai dengan masa inkubasi, telur dapat bertahan untuk beberapa tahun].

Itulah tadi karakteristik Fasciola hepatica yang akan sobat idschool pelajari bagaimana daur hidupnya. Bahasan tentang daur hidup Fasciola hepatica akan diberikan pada pembahasan di bawah.

Baca Juga: Virus – Struktur, Sifat, dan Senyawa Penyusunnya

Tahapan Daur Hidup Fasciola hepatica

Fasciola tumbuh pada inang perantara, biasanya ditemukan pada siput dan sapi atau hewan ternak lainnya yang terinfeksi. Meskipun namanya dikenal sebagai cacing hati, Fasciola hepatica tidak hanya menyerang hati namun dapat berada di bagian tubuh lainnya termasuk pembuluh darah. Bagan tahapan daur hidup Fasciola hepatica diberikan seperti berikut.

Dalam fase hidupnya, cacing hati pada inang perantara berupa siput dan hewan ternak.

Dalam tubuh siput sebagai hewan inang perantara untuk sementara berkembang secara parthenogenesis dan paedogenesis. Parthenogenesis adalah bentuk reproduksi aseksual di mana betina memproduksi sel telur yang berkembang tanpa melalui proses fertilisasi. Sedangkan paedogenesis adalah reproduksi yang terjadi ketika suatu organisme belum mencapai usia kedewasaan secara fisik, misalnya pada fase larva.

Cacing hati dapat masuk ke dalam tubuh hewan ternak melalui bentuk metaserkaria pada rumput yang dimakan hewan ternak. Selanjutnya, Fasciola hepatica sebagai bentuk cacing dewasa berkembang dalam hewan ternak dan menghasilkan telur.

Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai daur hidup Fasciola hepatica.

  • Telur yang dihasilkan cacing dewasa akan keluar dari tubuh hewan ternak bersama feses/kotoran hewan ternak.
  • Apabila telur berada di lingkungan yang tepat/tempat yang basah, telur akan menjadi larva bersilia yang disebut mirasidium. Larva tersebut akan berenang mencari hewan perantara sementara yaitu siput Lymnea auricularis dan akan menempel pada mantel siput.
  • Setelah berada pada tubuh kemudian larva berkembang dan berubah menjadi sporokista.
  • Selanjutnya [masih di dalam tubuh siput], sporokista yang akan berkembang secara parthenogenesis menjadi redia [larva II].
  • Redia kemudian melakukan metamorfosis [berkembang secara paedogenesis] menjadi larva berekor yang disebut serkaria.

© Perkembangan parthenogenesis pada Fasciola hepatica [cacing hati]: sporokistaredia.

© Perkembangan paedogenesis pada Fasciola hepatica [cacing hati]: rediaserkaria.

  • Berikutnya, serkaria akan meninggalkan tubuh siput. Kemudian akan tumbuh menjadi metaserkaria [kista] yang menempel pada rumput. Metaserkaria yang menempel pada rumput akan termakan oleh domba, sapi atau hewan ternak lainnya kemudian berkembang menjadi cacing dewasa Fasciola hepatica.
  • Cacing dewasa tersebut akan menghasilkan telur dan selanjutnya akan masuk dalam daur hidup Fasciola hepatica berikutnya, begitu seterusnya.

Kemungkinan lain juga dapat terjadi.

Apabila telur yang keluar bersama kotoran hewan berada pada keadaan lingkungan tidak baik, misalnya kering maka kulitnya akan menebal dan akan berubah menjadi metaserkaria. Pada saat ternak makan rumput yang terdapat metaserkaria, maka kista akan menetas di usus ternak dan akan menerobos ke dalam hati ternak dan berkembang menjadi cacing muda [larva].

Begitulah tadi tahapan yang terjadi pada daur hidup Fasciola hepatica.

Contoh Soal Daur Hidup Fasciola hepatica

Contoh 1 – Soal UN Biologi SMA Tahun 2018

Perhatikan daur hidup Fasciola hepatica berikut!

Proses yang terjadi pada tahap X adalah peristiwa ….A. reproduksi seksualB. hermofroditC. paedogenesisD. pembentukan tunas

E. perubahan bentuk

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề