Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan pengertian taubat adalah

Merdeka.com - Secara bahasa, kata taubat berasal dari bahasa Arab yang artinya kembali dari maksiat kepada taat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], kata taubat diartikan sadar dan menyesal akan dosa [perbuatan yang salah atau jahat] dan berniat akan memperbaiki tingkah laku dan perbuatan. Secara istilah menurut Imam Nawawi, taubat adalah tindakan yang wajib dilakukan atas setiap dosa.

Taubat berakar dari kata taba. Searti dengan kata taba adalah anaba dan aba. Orang yang taubat karena takut azabAllah disebut ta‟ib [isim fa‟il dari anaba], dan bila karena mengagungkan Allah SWT disebut awwab.

Menurut Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya'ulumuddin, taubat merupakan istilah yang tergabung dari tiga variabel, yaitu ilmu, keadaan dan amal. Ilmu akan menghasilkan keadaan dan keadaan akan menghasilkan amal. Semuannya merupakan sunnatullah yang tidak bisa diubah.

Subtansi taubat adalah kembali kepada Allah dengan melaksanakan apa yang dicintainya dan meninggalkan apa yang dibencinya. Oleh karena itu Allah menggantungkan keberuntungan yang mutlak kepada pelaksanaan perintah dan meninggalkan laranganNya.

Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai taubat disertai dengan cara bertaubat yang baik dan benar sesuai dengan kaidah dan ajaran yang terdapat dalam agama Islam.

2 dari 6 halaman

Terdapat beberapa istilah yang digunakan Al-Quran untuk menyebutkan pengampunan [pembebasan dosa], dan upaya menjalin hubungan serasi antara manusia dengan tuhannya, antara lain taba [taubat], ‟afa [memaafkan], ghafara [mengampuni], kaffara [menutupi] ,dan shafah. Masing–masing istilah digunakan untuk tujuan tertentu dan memberikan maksud yang berbeda.

a. Taubat secara langsung

Dosa bisa dibagi menjadi dua bagian, dosa yang berkaitan dengan hak Allah dan dosa yang berkaitan dengan hak hamba. Dosa yang berkaitan dengan Allah, maka syarat taubatnya adalah [1] mencabut perbuatan [akar] maksiat yang telah dilakukan. [2] menyesali perbuatan yang telah dilakukan itu. [3] berpegang teguh pada niat [azam] bahwa tidak akan kembali lagi melakukan perbuatan dosa itu.

b. Taubat tidak langsung

Taubat dalam hubungannya dengan manusia termasuk taubat yang tidak langsung, maka syarat taubatnya di samping tiga syarat sebagaimana telah dikemukan di atas, maka ditambah syarat keempat yaitu: tindak penyelesaian terhadap orang yang bersangkutan.

3 dari 6 halaman

Berikut adalah macam-macam taubat yang harus Anda ketahui;

1. Wajib

Taubat yang wajib adalah taubat dari meninggalkan perintah atau meninggalkan larangan. Taubat jenis ini wajib dilaksanakan bagi semua orang mukallaf sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah SWT dalam kitab-Nya, dan yang melalui lidah para utusanNya.

2. Dianjurkan [Sunnah]

Taubat yang dianjurkan adalah taubat yang dilakukan karena meninggalkan perkara-perkara yang dianjurkan [sunah] atau mengerjakan perkara-perkara yang tidak disenangi [makruh].

Barang siapa yang melakukan taubat jenis pertama, maka ia termasuk diantara orang-orang yang baik. Dan barang siapa yang melakukan taubat jenis yang kedua maka ia merupakan bagian dari orang-orang yang paling dulu masuk surga lagi didekatkan [kepada Allah].

Dan barang siapa yang tidak mengerjakan taubat jenis pertama, maka ia termasuk orang-orang yang dzalim, adakalanya ia termasuk orang-orang kafir, dan adakalanya ia termasuk orang-orang fasik [pendosa].

Allah SWT Berfirman:  “…dan kamu menjadi tiga golongan. Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu. Dan alangkah sengsaranya golongan kiri .dan orangorang yang paling dahulu masuk surga adalah orang – orang yang didekatkan kepada Allah berada dalam surge kenikmatan,” [Al- Waqi‟ah:7-11].

Sementara itu, Imam Al Ghazali membagi taubat menjadi tiga tingkatan yaitu [Ensiklopedi Islam, 2000: 135]:

  1. Taubat yaitu kembali dari kemaksiatan kepada ketaatan.
  2. Firar yaitu lari dari kemaksiatan kepada ketaatan, dari yang baik kepada yang lebih baik lagi.
  3. Inabat, yaitu bertaubat berulangkali meskipun tidak berdosa.

4 dari 6 halaman

Taubat adalah tindakan yang wajib dilakukan atas setiap dosa. Jika pelanggaran itu berkaitan antara seorang hamba dengan Allah Ta'ala dan tidak berkaitan dengan hakhak orang lain.

Maka syarat-syarat yang harus dipenuhi agar cara bertaubat menjadi diterima adalah;

a. Hendaknya ia harus menghentikan perbuatan maksiat itu.

b. Harus menyesali karena pernah melakukannya.

c. Bertekad tidak mengulanginya lagi untuk selama-lamanya.

d. Menyelesaikan urusan dengan orang yang berhak dengan minta maaf atas kesalahannya atau mengembalikan apa yang harus dikembalikannya.

5 dari 6 halaman

Terdapat empat cara bertaubat yang dapat dilakukan, yaitu;

a. Memohon ampunan dengan lidah

b. Berhenti dari dosa itu dengan badan

c. Berjanji dengan diri sendiri tidak akan mengulangi lagi

d. Menjauhkan diri dari teman-teman yang hanya akan membawa terperosok kepada yang buruk saja.

Orang yang berdosa, wajib berusaha memperbaiki diri dan berjuang menghilangkan dosanya dengan cara bertaubat. Orang yang membiarkan dirinya tenggelam dalam dosa, adalah tanda orang itu buruk akhlaqnya.

Agama Islam mengajarkan bahwa dosa dapat dihilangkan dengan dua jalan yang harus dikerjakan semuanya, yaitu:

1] Dengan cara bertaubat kepada Allah, yaitu dengan berusaha secara khusus untuk menghilangkan sesuatu dosa.

2] Dengan cara beribadah kepada Allah seperti shalat, puasa dan amal-amal baik lainnya, sebab salah satu diantara fungsi ibadah dalam Islam ialah menghapuskan dosa.

6 dari 6 halaman

Salah satu cara bertaubat kepada Allah SWT yang dilakukan adalah dengan shalat sunnah Taubat. Shalat ini dilaksanakan setelah seseorang melakukan perbuatan dosa atau merasa pernah melakukan perbuatan dosa.

Shalat taubat dapat dilakukan kapan saja sesuai dengan keinginan dan kemampuan. Shalat dapat dilakukan 2, 4 sampai 6 rakaat. Setiap dua rakaat, satu kali salam.

Tata cara bertaubat:

  1. Berwudhu dengan sempurna.
  2. Berniat melakukan shalat taubat pada saat takbir dengan membaca "Ushalli Sunnatat Taubata Rakataini Lillahi Taala" yang artinya: Saya niat shalat sunnah taubat dua rakaat karena Allah.
  3. Membaca suart Al-Fatihah disertai surat pendek yang dihafal.
  4. Rukuk [membaca tasbih rukuk tiga kali].
  5. Itidal [membaca doa Itidal].
  6. Sujud [membaca tasbih sujud tiga kali].
  7. Duduk di antara dua sujud [membaca doa robbighfirlii warhamnii]
  8. Sujud kedua. [membaca tasbih sujud tiga kali].
  9. Bangun melanjutkan rakaat kedua seperti urutan di atas sampai yang ke 10.
  10. Tasyahud akhir [membaca tasyahud akhir].
  11. Salam.
  12. Setelah selesai shalat, perbanyak membaca istighfar.
  13. Setelah itu, berdoa memohon pengampunan.

Merdeka.com - Tobat adalah bentuk penyesalan dan berjanji takkan mengulangi kembali segala perbuatan buruk selama ini yang dilarang Allah SWT. Baca ayat suci Alquran di sini.

Tobat berasal dari bahasa Arab, taba-yatibu-tawbat yang berarti penyesalan atau kembali. Bentuk tobat dalam ajaran Islam berbeda, tergantung pada besar atau kecilnya kesalahan seseorang.

Tobat Nasuha merupakan bentuk penyesalan tertinggi dalam agama Islam, yang disertai dengan permohonan ampun dan berniat tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.

Berikut merdeka.com telah merangkum mengenai tata cara tobat nasuha dari berbagai sumber.

2 dari 11 halaman

Proses bertaubat perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh tulus ikhlas pada Allah, bukan hanya terucap di mulut saja. Syarat taubat perlu dilakukan sebagai prosesi tata cara taubat nasuha yang benar. Tertuang dalam kitab suci Alquran surat At-Tahrim ayat 8:

"Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu.
Berikut beberapa syarat tobat:

1. Beragama Islam

Hal ini sesuai dengan yang tercantum dalam QS. An-Nisa ayat 18,

"Dan tidak [pula diterima tobat] orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih".

2. Tulus ikhlas.

Ketika Anda benar-benar menyesal atas kesalahan yang telah diperbuat, sebaiknya dengan sungguh-sungguh mengharap ridho Allah.

3. Mengakui Dosa

Syarat tobat selanjutnya dengan mengakui segala dosa yang telah menumpuk selama ini. Sampaikan pada Allah SWT melalui doa, sampaikan segala penyesalan Anda dengan penuh permohonan maaf.

3 dari 11 halaman

Rasa penyesalan yang kuat dari penyampaian dosa serta permohonan maaf akan memperkuat hati untuk lebih takut pada Allah. Rasa takut yang muncul akan membuat seseorang tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.

5. Meninggalkan Perbuatan Dosa

Syarat tobat berikutnya dengan meninggalkan perbuatan dosa yang sama. Jika dosa dalam bentuk meninggalkan perintah agama, maka kali ini ubahlah pribadi Anda menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Apabila dosa karena melakukan hal-hal yang dilarang agama, maka tinggalkanlah perbuatan tersebut. Hal ini sesuai dengan yang ada dalam kitab suci Alquran surat Al-Imran ayat 135:

"Dan [juga] orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengatahui".

4 dari 11 halaman

Syarat tobat Anda diterima oleh Allah SWT selanjutnya dengan menyelesaikan urusan dengan orang yang pernah disakiti. Menjalin hubungan yang baik dengan sesama, merupakan salah satu bentuk ibadah.

Sampaikan maaf yang tulus pada orang lain yang pernah Anda sakiti, supaya tidak menjadi penghalang kelak di akhirat.

Mengubah diri menjadi pribadi yang habluminannas dan habluminallah dengan seimbang. Cara beribadah dalam Islam tidak hanya antara manusia dengan Tuhan semata, namun juga dalam berperilaku dan berkehidupan.

2020 Merdeka.com

5 dari 11 halaman

Tobat nasuha ialah tobat yang telah mencapai puncak kesempurnaan, serta dilakukan secara maksimal. Pribadi yang benar-benar tidak kembali maksiat atau melakukan perbuatan dosa, dan kembali taat.

Tobat nasuha yang baik ialah menjadi diri yang benar-benar bersih, mencoba mengikuti suri tauladan Rasul. Seseorang yang mulai menyadari untuk tidak mudah tergoda akan kenikmatan dunia, dan menunjukkan amal yang baik. Mampu menyeimbangkan kebutuhan dunia dan akhirat sesuai porsinya.

Dalam Ensiklopedia Islam yang mengutip dari kitab suci Alquran, membagi jenis tobat menjadi tiga, yaitu:

1. Tobat

Tobat ialah kembali dari perbuatan jahat kepada ketaatan karena takut pada murka Allah SWT. Tertuang dalam surah An-Nur ayat 31, Allah berfirman:

"Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung".

6 dari 11 halaman

Inabat ialah kembalinya seseorang yang baik menjadi lebih baik, karena mengharap pahala dari Allah. Seperti yang tercantum dalam kitab suci Alquran, surah Qaf ayat 32 hingga 33:

"Inilah yang dijanjikan kepadamu, [yaitu] kepada setiap hamba yang selalu kembali [kepada Allah] lagi memelihara [semua peraturanperaturan-Nya], [yaitu] orang yang takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah".

3. Awbah

Awbah adalah orang-orang yang bertobat bukan karena takut dan tidak mengharap tambahan pahala, melainkan mengikuti perintah Allah SWT. Hal ini sesuai dalam surah Sad ayat 30, Allah berfirman:

"Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, Dia adalah sebaik- baik hamba. Sesungguhnya Dia Amat taat [kepada Tuhannya]".

7 dari 11 halaman

Jika Anda sungguh-sungguh ingin bertobat dari dosa dan kesalahan, tidak perlu ragu untuk bertindak karena Allah Maha Pemaaf. Sebab-sebab taubat diterima oleh Tuhan sebagai berikut:

  1. Karena Allah Maha Mengasihi dan Maha Pengampun.
  2. Supaya hamba Allah bersih dari dosa dan memperoleh kebahagian di surga kelak.
  3. Orang yang taubat tidak mengulangi dosa yang pernah diperbuat
  4. Mencegah dari kejahatan dan umat muslim lebih banyak melakukan kebaikan.

2020 Merdeka.com

8 dari 11 halaman

Tata cara tobat nasuha dapat dilakukan oleh seorang hamba melalui ucapan istighfar setiap harinya dan setiap kali melakukan kesalahan kecil.

1. Berucap Istighfar dan Maaf

"Barang siapa memperbanyak istighfar niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka". [HR. Ahmad]

ASTAGHFIRULLAHALADZIM
Artinya: Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung

Bacaan Saiyyidul Istighfar

"ALLAHUMMA ANTA RABBI LAA ILAAHA ILLAA ANTA. KHALAQTANII WA ANA ABDUKA, WA ANA ALA AHDIKA WA WADIKA MASTATHATU. AUDZUBIKA MIN SYARRI MAA SHANATU. ABUU-U LAKA BINIMATIKA ALAYYA, WA ABUU-U BIDZAMBII FAGHFIRLII FA INNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLA ANTA".

Artinya:

"Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tiada illah yang berhak aku sembah selain Engkau. Engkau ciptakan aku dan aku adalah hambaMu. Aku berada di atas janjiMu, semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui banyaknya nikmat [yang Engkau anugerahkan] kepadaku, dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah aku. Karena sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa melainkan Engkau".

9 dari 11 halaman

Setelah Anda mengucap istighfar dengan tulus ikhlas, buktikan penyesalan yang sungguh-sungguh pada Allah SWT.

Apabila kesalahan yang sengaja meninggalkan salat, maka ketika sadar harus segera istighfar dan mengqada salat. Sampaikan dalam uraian doa seusai salat betapa menyesalnya Anda karena tekah sengaja meninggalkan ibadah wajib.

3. Meninggalkan Dosa Besar dan Pemicunya

Perbuatan zina dan meninggalkan salat dengan sengaja termasuk dalam dosa besar, serta beberapa yang lain. Jika Anda sungguh ingin bertobat, tinggalkan perbuatan dosa besar tersebut, sekaligus berbagai dosa kecil yang dapat memicu untuk melakukan hal yang sama.

4. Tekad Kuat Tidak Mengulangi

Tata cara tobat nasuha selanjutnya dengan menguatkan tekad Anda untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, baik kecil hingga besar. Ketika tidak sengaja berbuat dosa kecil, segeralah memohon ampun dan berucap istighfar.

10 dari 11 halaman

Mengubah pribadi Anda menjadi lebih baik dan kembali taat sesuai ajaran Islam, melalui mendekatkan diri pada Allah.

6. Salat Tobat

Tata cara tobat selanjutnya dengan menunaikan salat sunnah taubat. Waktu yang mustajab untuk melakukan tobat tentunya pada setiap kali Anda melakukan kesalahan.
Sedangkan waktu yang mustajab untuk melaksanakan salat tobat ialah pada sepertiga malam yang bebarengan dengan prosesi salat sunnah tahajud.

Sampaikan segala kesedihan, kesalahan dan penyesalan atas perbuatan Anda di keheningan malam. Timbulnya ketenangan dan khusyuk pada diri ketika bertemu Allah melalui salat tersebut.

7. Lingkungan yang Baik

Tata cara tobat nasuha berikutnya dengan membuat diri Anda berada di lingkungan yang baik. Memulai hidup baru bersama rekan-rekan yang bisa membimbing dalam hal-hal positif. Tetap menjalin hubungan baik dengan orang yang pernah menyakiti.

11 dari 11 halaman

Tata cara tobat nasuha yang perlu Anda lakukan selanjutnya dengan merahasiakan dosa yang pernah diperbuat sebelumnya. Biarlah itu menjadi urusan antara hamba dengan Tuhannya. Apapun dosa yang pernah tidak sengaja maupun sengaja, biarlah Anda yang tahu supaya terhindar dari aib.

"Siapa yang tertimpa musibah maksiat dengan melakukan perbuatan semacam ini [perbuatan zina], hendaknya dia menyembunyikannya, dengan kerahasiaan yang Allah berikan". [HR. Malik]

Itulah beberapa tata cara tobat nasuha yang patut diketahui, sebagai bentuk permohonan dan penyesalan. Waktu yang baik dalam bertobat tentunya setiap kali Anda berbuat dosa dan berusaha untuk tidak melakukannya lagi. Semoga ridho Allah selalu menyertai.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề