Rancangan pertunjukan teater di sekolah bisa berupa hal atau kegiatan seperti berikut kecuali

Merancang pementasan teater merupakan pekerjaan banyak orang karena teater dikenal sebagai seni kolektif. Seni kolektif maksudnya adalah karya seni yang akan melibatkan pelaku-pelaku yang satu dengan yang lainnya saling membutuhkan.

Hal itu sangatlah wajar, karena seni teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan tubuh sebagai unsur utama. Seni teater disebut juga seni pertunjukan yang ditunjang dengan unsur gerak, suara, bunyi, dan rupa yang dijalin dalam sebuah cerita pergulatan tentang kehidupan manusia. Sehingga pada pelaksanaannya seni teater selalu membutuhkan banyak orang.

Merancang pementasan teater juga berarti melakukan pekerjaan proyek atau pekerjaan yang terdiri dari banyak komponen yang harus dilakukan agar tujuan proyek tercapai. Menurut Tim Kemdikbud [2017, hlm. 196] dalam merancang pementasan teater terdapat beberapa kegiatan yang perlu dilakukan, yakni:

  1. Membentuk panitia
  2. Membuat rancangan pentas
  3. Melakukan latihan

Berikut adalah penjelasan dan pemaparan dari masing-masing tahapan atau aspek merancang pementasan teater.

1. Membentuk Panitia

Pementasan teater melibatkan banyak orang dalam perancangan serta pelaksanannya. Oleh karena itu, agar perancangan dan pengerjaan pementasan lebih terarah, perlu dibentuk kepanitiaan yang akan bertanggung jawab pada bidang kerjanya masing-masing.

Dalam membentuk kepanitiaan, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah menyatukan hati dan kesadaran semua yang terlibat untuk tujuan yaitu membuat pementasan yang baik, berhasil, dan sukses. Pementasan harus terlaksana sebagai sebuah pertunjukan yang memberikan pembelajaran berharga bagi semua pendukung dan penonton. Dengan demikian, kepanitiaan dapat bekerja dengan baik sehingga berhasil mendatangkan banyak penonton yang bisa menghargai pementasan kita.

Kesuksesan yang dari suatu pementasan teater akan memberikan memotivasi bagi kita untuk mementaskan kembali pertunjukan yang baru dengan lebih baik lagi. Jika panitia sudah terbentuk tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya, setiap unit akan mampu bekerja dengan lebih mudah dalam melakukan pekerjaan dengan lebih baik pula.

Panitia merupakan organisasi yang bertanggung jawab penuh terhadap keberhasilan pelaksanaan pementasan teater. Setiap anggota panitia harus mengetahui orang yang diberikan laporan jika ada permasalahan di lapangan, yakni ketua panitia. Hal ini agar dapat dipastikan bahwa progress pengerjaan berjalan dengan lancar. Hal ini berkaitan dengan evaluasi dan untuk memastikan panitia saling membantu apabila ada unit yang mengalami kendala.

Oleh karena itu, suatu panitia harus memiliki ketua panitia. Ketua panitia merupakan manajer di dalam organisasi pementasan. Ketua bertanggung jawab terhadap keberhasilan pementasan. Anggota panitia memiliki kewajiban untuk saling membantu dengan unit lain sehingga beban kerja terbagi rata. Setelah panitia sudah terbentuk, langkah selanjutnya adalah membagi tugas masing-masing anggota panitia.

2. Membuat Rancangan Pentas

Pembuatan rancangan pentas harus menyesuaikan dengan kebutuhan dari naskah yang sedang digarap. Misalnya, jika naskah menceritakan lingkungan di hutan, maka rancangan setting atau latar belakang panggung dapat berupa gambar hutan lengkap dengan pohon-pohon yang dibuat tiga dimensi [berupa pohon buatan].

Perlengkapan properti atau peralatan yang mendukung suasana di atas pentas perlu dibuat seperti batu-batu, ranting, rumah kayu. Setting dan properti sebaiknya dibuat dengan kreativitas dan memanfaatkan bahan-bahan bekas. Bahanbahan bekas dapat dibentuk menjadi benda yang mempunyai nilai keindahan.

Pengetahuan tentang tata teknik pentas diperlukan untuk mengenal dan mengetahui cara kerja yang baik dalam merancang pementasan. Pengenalan istilah tempat pementasan untuk teater dan beberapa jenis arena pentas bisa memberikan gambaran untuk lebih kreatif dalam merancang pementasan.

Panggung yang dimaksud bukan hanya berupa panggung teater yang sudah resmi dibangun dalam gedung pertunjukan. Kita juga dapat memanfaatkan ruangan kecil, ruang kelas, aula sekolah, bahkan lapangan di mana pun dapat dijadikan panggung tempat pertunjukan teater. Kreativitas dan pemahaman mengenai tata pentas bisa terwujud dengan memanfaatkan beragam medan panggung.

Berikut ini beberapa contoh panggung dan tempat pementasan yang dapat digunakan sebagai sumber inspirasi.

3. Melakukan Latihan

Proses latihan sangat diperlukan dalam merancang pementasan teater. Tidak ada keberhasilan tanpa usaha dan kerja keras. Latihan teater biasanya dipimpin oleh pelatih teater atau koordinator latihan. Bentuk latihan yang mengarah pada pementasan biasanya dilakukan langsung oleh sutradara yang ditunjuk untuk menangani pementasan.

Latihan yang baik diawali dengan latihan rutin berupa pemanasan, olah tubuh yang berguna mempersiapkan kebugaran pemain, dan olah suara yang berguna untuk kesiapan suara pemain. Jika kita melakukan latihan teratur dan mencukupi dalam setiap minggunya, pementasan yang baik bisa terwujud.

Latihan pantomim dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat dilakukan. Berlatih pantomime akan memperuncing kemahiran tubuh dan ekspresi kita karena tidak menggunakan dialog. Artinya, kita dituntut untuk dapat berakting dan mengomunikasikan sesuatu tanpa berbicara sekalipun. Adapun cara melakukan latihan pantomim adalah sebagai berikut.

Latihan Pantomim

Lakukanlah gerakan keseharian orang-orang sesuai tema tanpa menggunakan suara [berpantomim] di bawah ini.

  1. Orang-orang yang bergegas mengejar angkutan bis.
  2. Aktivitas penjual dan pembeli di pasar.
  3. Suasana para binatang di hutan.
  4. Menjelajah ruang angkasa dengan pesawat.

Pelaksanaan Pementasan Fragmen [Teater]

Seseorang yang bertanggung jawab terhadap keberhasilan pementasan fragmen adalah sutradara. Sutradara adalah nahkoda dari suatu pementasan teater. Oleh karena itu, fragmen yang merupakan salah satu bagian dari suatu adegan teater memerlukan arahan yang memahami bagaimana teater ini akan dipentaskan.

Pada pelaksanaannya, lama waktu pementasan fragmen akan lebih singkat dari lakon lengkap. Namun, setiap fragmen sangatlah menentukan kesuksesan suatu lakon yang berarti sangat menentukan kesuksesan suatu pementasan teater pula.

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan agar pementasan teater atau mementaskan fragmen berhasil dan berjalan sebagaimana mestinya. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat mementaskan pementasan/fragmen adalah sebagai berikut.

  1. Tata rias
  2. Tata busana
  3. Tata suara
  4. Tata panggung
  5. Tata lampu

Kemampuan dalam tata rias, tata busana, tata lampu, dan tata panggung, merupakan keterampilan yang harus dikuasai dalam pementasan teater. Hal ini karena aspek-aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi. Lagi-lagi, pementasan teater adalah seni kolektif yang setiap pelaksananya saling membutuhkan satu sama lain.

Selain itu pelaksanaan pementasan Fragmen dapat terlaksana dengan baik atau tidak tergantung dari kerja sama tim. Kemampuan dalam manajemen pertunjukan merupakan salah satu kunci keberhasilan. Manajemen pertunjukan dapat berhasil jika semua anggota tim bahu-membahu bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.

Referensi

  1. Tim Kemdikbud. [2017]. Seni Budaya VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Persiapan pagelaran teater merupakan tahap kedua dalam pergelaran. Persiapan pergelaran Teater mengandung pengertian sebagai suatu tindakan yang dilakukan seorang Pimpinan Produksi dalam upaya menyukseskan pergelaran dengan pemanfaatan potensi yang ada dan memberdayakan peluang yang memungkinkan. Pemanfaatan potensi yang ada mengandung pengertian berupa dukungan moral, keuangan, guru, dan fasilitas sarana prasarana yang dimiliki sekolah termasuk partisipasi dari orang tua kalian harus benar-benar dijadikan sumber penting yang dapat menunjang keberhasilan pergelaran. Pemberdayaan peluang yang memungkinkan adalah sikap optimis yang harus diciptakan oleh seorang penggiat seni, yakni Pimpinan Produksi, tetapi dengan kalkulasi secara efektif dan efisien. Peluang yang ada adalah menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang memungkinkan, yakni : para donator, dunia usaha dan lembaga pemerintah/ swasta dengan jalan kemitraan. Dengan upaya menjalin kemitraan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pergelaran yang tidak dimiliki pergelaran pergelaran atau sekolah, diantaranya: pencarian dana, kerjasama sponsorship, publikasi dan kemudaham-kemudahan lain dalam memperlancar kegiatan administrasi pergelaran. Persiapan pergelaran yang dilakukan panitia dan penyaji seni adalah dua hal faktor penting yang perlu memperoleh perhatian. Hal ini, membuktikan apabila diantara salah satu faktor terjadi kelemahan, pergelaran Teater dapat dikatakan gagal atau kurang berhasil. Dengan demikian, dua faktor itu sangat menentukan keberhasilan Teater. Oleh sebab itu kegiatan perencanaan dan kesiapan yang matang adalah kunci yang harus dilakukan setiap pergelaran pergelaran dan kreator seni penyaji kesenian, termasuk pergelaran Teater di sekolah. Tujuan Persiapan Tujuan persiapan adalah sebagai tolak ukur dari awal suatu keberhasilan pelaksanaan dalam pencapaian tujuan pergelaran melalui serangkaian tindakan yang telah dan tengah dilakukan panitia pergelaran. Apakah penonton telah terbina dan terjaring untuk datang menyaksikan pergelaran ? Kalau terjadi pergelaran dengan sepi penonton atau tidak ada penonton, perlu dievaluasi dan ditinjau kembali persiapan publikasi dan pemasaran. Kurangnya pihak-pihak sponsor atau pun donator dalam kerjasama kemitraan, berarti perlu dikaji mengenai timming atau waktu . Apakah akibat yang terjadi, akibat adanya kegiatan yang sama dengan kegiatan yang diselenggarakan orang lain sehingga pemberdayaan kemitraan tidak dapat dilakukan sebagai penunjang pergelaran. Tujuan persiapan adalah sebagai evaluator dan motivator pergelaran pergelaran pada hal-hal yang dilakukan, hal-hal yang tidak pantas dikerjakan dan hal-hal yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Dalam hal ini baik, tanggungjawab yang dilakukan Pimpinan Produksi atau Sutradara selaku penanggungjawab materi seni harus siap dengan tantangan yang ada dan selalu bersikap optimis menghadapi keadaan.

a. Menyiapkan Materi Teater

Menyiapkan materi Teater berarti segala hal persiapan yang dilakukan penanggungjawab materi seni, yakni Sutradara, pemain dan pendukung artistik pergelaran dengan tujuan menciptakan karya Teater yang bermutu hingga mendatangkan tanggapan positif dari masyarakat penontonnya. Dalam hal ini, jelas seluruh pendukung penyaji Teater, mau tidak mau harus Sumber: Dok. Kemdikbud bersikap konsekwen pada rencana produksi Gambar 7.9 Eksplorasi Musik materi seni dan sejalan dengan rambu-rambu sebagai Aktivitas Penyiapan Materi Musik Pengiring Teater jadwal waktu yang telah ditetapkan. Rencana dan persiapan materi seni yang dikomunasikan Sutradara, dituang dalam bentuk konsep garap untuk dijalankan, dihargai, dan disetujui oleh beberapa awak pendukung pergelaran melalui proses produksi Teater. Konsep garap Teater berupa gambaran penyajian Teater secara konsep atau secara tertulis, berisi : Judul garap, Ide garap, Tema Garap, Bentuk Garap, Sinopsis, Susunan pemain, Disain artistik dan Analisis naskah atau lakon yang dibawakan.

b. Menyiapkan Sarana Prasarana

Sarana prasarana dalam pergelaran Teater adalah salah satu faktor penunjang keberhasilan pergelaran. Sarana prasarana ini meliputi pengadaan barang dan alat guna kebutuhan pergelaran, diantaranya: Tempat dan gedung pertunjukan, set panggung, lampu, kostum, peralatan pemain [golok, tombak, tapeng, gada, sampur, gondewa, panah, bakul, alat tenun, kursi singgasana, sebagai Aktivitas Penyiapan bale-bale, pohon-pohonan, dll]. Untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana dalam bidang artistik, seorang penata, biasanya melakukan inventeatersasi barang dan alat yang dimiliki sekolah, atau dengan cara meminjam barang atau alat dari perorangan/ sanggar seni atau juga dengan sengaja barang dan alat yang dibutuhkan harus dibuat sebab faktor kesulitan barang dan alat sulit di dapat. Tata Pentas adalah karya seni visual yang membantu menjelaskan suatu adegan da babak dalam membangun laku dramatik tokoh cerita di atas panggung. Tata Pentas adalah ekspresi para penata artistik dengan melibatkan para pendukung dan pekerja panggung dalam mewujudkan karyanya. Kegiatan para penata pentas dalam kreativtas seni, meliputi penataan, sebagai berikut.
  • Tata panggung, sebagai setting dan dekorasi panggung mengungkapkan; tempat, waktu dan kejadian peristiwa pertunjukan, biasanya dilakukan perubahan tata panggung setiap pergantian babak dalam cerita.
  • Tata lampu disebut juga tata cahaya dan effek pencahayaan. Berfungsi sebagai alat penerang juga memberi efek suasana adegan dan membangun atmosfir pertunjukan.
  • Tata rias dan busana, sebagai penguat, memperjelas karakter tokoh, baik secara fisikal, psikis, moral atau status sosial.
  • Tata properti, peralatan-peralatan pentas bersifat seperti : tas, topi, cangklong, tongkat, gelas, piring dll.
  • Tata Musik, sebagai pengisi dan pembangun suasana pertunjukan melalui gending, musik, suara atau bunyi dan effek audio.
  • Tata Multimedia, sebagai pemanfaatan teknologi, seperti LCD, OHP.
  • Sound Engineering, sebagai kelengkapan pertunjukan guna membantu mengeraskan dan mengharmoniskan suara.
Unsur seni teater selanjutnya adalah tempat pertunjukan berfungsi sebagai penunjuk ruang, waktu dan kejadian peristiwa pertunjukan, baik dalam suatu adegan atau babak pertunjukan. Jenis panggung pada dasarnya dapat dibedakan antara lain:
  1. Panggung arena, panggung yang dapat dilihat dari semua arah penonton, biasanya pertunjukan teater tradisi.
  2. Panggung proscenium, atau disebut panggung di dalam gedung, yakni penonton hanya dapat menikmati dari arah depan [adanya jarak penonton dan tontonan] biasanya pertunjukan teater modern.
  3. Panggung campuran adalah bentuk-bentuk panggung antara perpaduan panggung arena dan panggung proscenium, misalnya; Panggung bentuk L, U, I, Segi enam, segi lima atau setengah lingkaran. Biasanya panggung semacam ini dipergunakan dalam kepentingan showbiz, catwork [modeling].

c. Menyiapkan Publikasi

Publikasi adalah upaya sosialisasi atau informasi kepada penonton yang dilakukan panitia non artistik tentang garapan Teater dan kapan waktu pergelaran Teater diselenggarakan atau dipergelarkan. Publikasi pergelaran Teater dapat dilakukan dengan berbagai informasi, antara lain: Media elektronik, seperti ; Televisi, Bioskop, Radio. Mass media, seperti ; Koran, majalah, jurnal, Poster, Pamlet atau Flayer, Spanduk, Baligo atau Banner.
Contoh Poster Publikasi Pagelaran Teater

d. Menyiapkan Penonton Penonton adalah salah satu prasarat di dalam pergelaran, termasuk di dalamnya pergelaran Teater. Pergelaran tanpa penonton, peristiwa pergelaran tak akan terjadi. Oleh sebab itu, unsur penonton di dalam seni perlu memperoleh perhatian. Perhatian di sini bersifat saling membutuhkan. Panitia pergelaran butuh penonton atau apresiator, juga sebaliknya penonton butuh materi Teater yang dapat memuaskan atau memenuhi apa yang menjadi harapan penonton, yakni pergelaran Teater yang layak untuk dijual atau dipergelarkan. Menyiapkan penonton berarti pergelaran dan penyaji seni harus siap melayani dan menerima kritik dari penonton. Pergelaran tanpa kritikan adalah pergelaran yang tidak membangun penonton untuk aktif di dalamnya. Kritik penonton sebagai respon penonton untuk mengambil bagian atau turut berpartisipasi dalam memahami dan memaknai pergelaran yang disajikan. Upaya-upaya dalam mempersiapkan penonton dapat dilakukan dengan cara: kemiteraan, publikasi, pemasaran atau pun undangan secara gratis. Di bawah penyusun sertakan contoh tiket dan undangan dalam sebuah pergelaran.

e. Menyiapkan Kemitraan

Kemiteraan adalah jalinan, hubungan, kerjasama yang dilakukan seseorang atau suatu organisasi untuk bersama-sama mengikat diri dalam suatu kerja atau kegiatan. Kemiteraan bersifat saling menguntungkan dibangun oleh suatu kepercayaan. Kemiteraan akan tetap terbina dan terjaga apabila satu sama lain tidak merasa dirugikan atau satu sama lain sama- sama merasa diuntungkan. Modal kemiteraan adalah kejujuran dan saling percaya. Persiapan untuk menjalin kerjasama atau kemiteraan dalam pergelaran Teater adalah kejelasan maksud dan tujuan panitia pergelaran pergelaran pada calon yang akan diajak bermitera. Kejelasan maksud dan tujuan pergelaran Teater dituangkan dalam bentuk ajuan atau permohonan kerjasama yang disebut dengan proposal pergelaran yang disusun Pimpinan Produksi berserta staf produksi. Melalui proposal dan surat pengantar sebagai alamat tujuan bermitra, calon mitra dapat memahami maksud dan tujuan pergelaran sekaligus mengetahui kebutuhan yang diharapkan oleh pergelaran, apakah bantuan publikasi, bantuan percetakan, bantuan konsumsi, bantuan transportasi, bantuan dana, bantuan penjaringan penonton, bantuan fasilitas gedung, bantuan peralatan, atau berupa tawaran kerjasama sponsorship, kerjasama . Dengan demikian proposal yang sama dapat diberdayakan untuk kepentingan kebutuhan pergelaran, tetapi dengan syarat isi surat pengantarnya harus dibedakan sesuai dengan kebutuhan atau keperluan panitia pergelaran. Sebagai contoh, dalam melakukan kemitraan terutama menjalin kerjasama dengan pihak sponsor, berikut ini ada beberapa hal yang dapat dijadikan acuan yang disertai dengan beberapa penawaran alternative ruang iklan serta panduan di dalam menyusun bab IX acara atau booklet dan leaflet.

Pelaksanaan Pergelaran Teater

Kegiatan pelaksanaan di dalam pergelaran Teater, berupa pengkondisian dan pelaksanaaan dilapangan dari masing-masing bidang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab kerja kepanitiaan berdasar persiapan akhir yang telah ditetapkan. Kegiatan pelaksanaan pergelaran Teater, meliputi: pelaksanaan kerja kepanitiaan dan pergelaran Teater. Pada kegiatan pelaksanaan Teater berkaitan dengan bidang acara memegang peranan penting sebagai pengatur dan pengendali jalannya acara pergelaran.

Pasca Pergelaran

Pasca pelaksanaan adalah kegiatan akhir dari Teater, dimana semua peralatan dan kebutuhan pentas yang telah dipakai harus kembali pada tempat atau pada pemiliknya secara tertib dan aman dengan tidak lupa melakukan chek and rechek sesuai dengan daftar peralatan atau sarana prasarana yang dibawa dan dipinjam. Hal lain yang harus dibina adalah kerjasama dalam bentuk kemitraan sebagai bukti kerjasama baik dan saling menguntungkan yakni adanya media promosi dan publikasi berupa : Poster, Spanduk, Pamlet, T-Shirt, Booklet atau Leaflet yang dipilih sesuai perjanjian agar kerjasama yang dibangun dapat terjalin dan terbina untuk ke depannya. Tahapan pasca pelaksanaan pun adalah wahana kegiatan evaluasi baik karya seni berupa Teater atau laporan panitia atau keproduksian sebagai acuan untuk melangkah dan bertindak selanjutnya dari segala kelemahan yang ada dan atau keberhasilan-keberhasilan yang telah didapat. Kegiatan laporan yang dilakukan Pimpinan Produksi harus bersifat tercatat, tertulis dan terbuka kepada penanggungjawab kegiatan dan semua pendukung acara, terutama menyangkut: laporan keuangan yang diperoleh dari sumber-sumber yang telah direncanakan dengan jumlah pengeluaran yang dipakai kegiatan pergelaran. Sekaligus sebagai ajang penghargaan kepada seluruh pendukung acara berupa kesejahteraan atau honorarium dan produk sponsor, itu pun kalau ada dan memungkinkan. Jika tidak ada, tetap laporan harus dibuat tertulis dan disampaikan kepada semua pendukung acara. Setelah kalian belajar mengenai teknik pergelaran, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini! 1. Apa saja yang kalian ketahui mengenai teknik pergelaran teater? 2. Jelaskan tugas dan tanggung jawab kalian selaku panitia

pergelaran teater sesuai dengan bidang yang kalian pegang! Kamu telah belajar mengenai lingkup pergelaran teater. Selanjutnya, melalui panitia pergelaran teater yang dibentuk secara kelompok, terstruktur dan terbimbing dengan guru dan teman kalian untuk melakukan kreativitas pergelaran teater sesuai dengan naskah teater yang pernah kalian lakukan dil.

Page 2

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề