Transaksi jual beli secara tunai dapat dilakukan pembayaran dengan menggunakan kecuali

29/03/2018 14:33:36

Oleh Ferry Fabi Fadlillah, mahasiswa PKN STAN

Terdapat begitu banyak pilihan untuk melakukan transaksi keuangan. Terlebih kemajuan teknologi saat ini yang begitu pesat, membuat transaksi keuangan menjadi semakin mudah. iGeneration atau biasa diketahui sebagai Generasi Z merupakan generasi yang dapat dikatakan sebagai yang paling ‘melek’ akan kemudahan transaksi ini. Bagaimana tidak, generasi ini  merupakan generasi dengan persentase terbesar sebagai pemakai jasa keuangan non tunai dalam satu dekade ini.

E-money atau Electronic money mungkin bukanlah suatu hal yang terdengar asing di telinga kita. Sebagaimana disebut dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor: 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik [Electronic Money] yang kini sudah diperbarui menjadi PBI Nomor: 18/ 17/PBI/2016, E-money diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit dan nilai uang tersebut disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip. E-money bukan hanya sebagai pengganti uang tunai fisik dalam bentuk koin dan uang kertas dengan uang elektronik yang setara, namun juga sebagai sebuah sistem yang memungkinkan seseorang untuk membayar barang atau jasa dengan mengirimkan nomor dari satu komputer ke komputer lain. Kemunculan e-money di tengah-tengah masyarakat bertujuan untuk mengurangi tingkat pertumbuhan penggunaan uang tunai. Dikhususkan untuk pembayaran-pembayaran yang bersifat mikro dan ritel. 

Lalu, apa perbedaan antara proses pembayaran dengan e-money dibandingkan dengan pembayaran menggunakan kartu kredit atau kartu debit? Perbedaan utamanya adalah para pengguna e-money tidak perlu memberikan informasi kartu kredit atau kartu debit mereka saat bertransaksi. Hal ini akan mengurangi resiko terjadinya pencurian data pribadi dan juga mengurangi resiko penipuan.

Bila dilihat secara jumlah, transaksi, dan volume, e-money terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pertumbuhan tersebut jauh bila dibandingkan pertumbuhan kartu kredit dan kartu ATM yang pertumbuhannya cenderung stagnan. Sebagai catatan, jumlah kartu ATM dan debit di Indonesia pada 2015 terdapat 112,9 juta kartu. Sementara jumlah kartu kredit di Indonesia pada 2015 mencapai 16,9 juta kartu. Nilai transaksi melalui kartu kredit di 2015 mencapai Rp 281,3 triliun, sementara nilai transaksi melalui kartu ATM dan Debit mencapai Rp 4,4 kuadriliun. Di bawah ini adalah data penggunaan e-money dari tahun ke tahun:

Tabel Transaksi E-money

Sumber: Bank Indonesia

Menurut data yang ada, e-money adalah salah satu alternatif yang amat potensial dalam menggenjot peningkatan inklusi keuangan. Perusahaan telekomunikasi dan perbankan pun berlomba-lomba mengeluarkan layanan dan produk e-money. Hampir seluruh perbankan besar di Indonesia saat ini memiliki layanan e-money, seperti Mandiri e-money, BRI Brizzi, BNI Tapcash, BCA Flazz, dan ada T-cash yang merupakan produk dari perusahaan telekomunikasi, Telkomsel. Bahkan, langkah mereka juga dibuntuti oleh pelaku bisnis startup tepatnya di bidang financial technology [fintech] yang memiliki skala lebih kecil namun pergerakannya amat lincah. Seperti contoh Tokocash milik Tokopedia, ada Bukadompet milik Bukalapak dan Gopay kepunyaan Gojek.

Dampak Pembayaran Non Tunai Terhadap Perekonomian Negara

Dengan mengasumsikan Indonesia sebagai negara perekonomian tertutup maka peningkatan penggunaan alat pembayaran non tunai atau e-money dapat berdampak terhadap penurunan permintaan uang di masyarakat. Secara teoritis, penurunan permintaan uang akan menyebabkan penurunan tingkat suku bunga di pasar uang karena masyarakat akan memilih menggunakan alat pembayaran non tunai yang dibarengi dengan menyimpan uang di bank yang bersangkutan [Mankiw, 2009]. Hal ini membuat biaya pinjaman lebih kompetitif, sehingga meningkatkan investasi perusahaan dan meningkatkan Output riil nasional. Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan e-money akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi.

Dengan alat analisis yang sama, jika masyarakat menggunakan e-money maka pengguna e-money akan merasakan penurunan biaya transaksi dan biaya menunggu dalam melakukan transaksi pembayaran secara tunai [Dias, 1999]. Hal ini dikarenakan dengan adanya alat pembayaran non tunai maka transaksi pembayaran akan lebih cepat terlaksana. Di samping itu, terdapat potensi tambahan pendapatan berupa insentif sebagai pemanis yang ditawarkan dari masing-masing penyedia layanan e-money, seperti potongan harga dan voucher gratis untuk transaksi tertentu. Kondisi ini akan meningkatkan konsumsi masyarakat.

Indonesia Menuju Era Cashless Society

Pemberlakuan wajib menggunakan e-toll atau bisa juga dengan e-money pada 31 Oktober 2017 lalu memberikan banyak manfaat. Selain tidak perlu antre panjang dan repot mengurus uang kembalian karena harus fokus menyetir, transaksi menggunakan e-toll juga mempersingkat waktu, terlebih sekarang sudah ada tongkat tol, yaitu alat seperti tongsis  dengan ujung yang memiliki tempat menyelipkan kartu e-toll sehingga memudahkan pengguna ketika tap in maupun tap out di gerbang tol. Lebih canggih lagi, ada e-Toll Pass yaitu perangkat transmitter OBU [On Board Unit] yang dipasang pada kaca depan mobil [tengah, kiri atau kanan] sehingga memudahkan pengendara untuk melintasi Gerbang Tol Otomatis [GTO] bertanda e-tollpass dengan kecepatan 10 km/jam tanpa perlu berhenti dan membuka kaca mobil. Tidak hanya di tol, kini pengguna transjakarta juga diwajibkan menggunakan e-money. Ini sesuai dengan cerminan pelayanan publik yang mengikuti perkembangan teknologi.

Pemberlakuan wajib ini juga menegaskan Gerakan Nasional Non Tunai [GNNT] yang telah dicanangkan pada 14 Agustus 2014 lalu untuk membawa Indonesia menuju  era masyarakat tanpa uang atau Cashless Society. Istilah dompet tebal yang terasa mengganggu kenyamanan akan bisa hilang digantikan dengan satu kartu yaitu, e-money. Selain kepraktisan yang didapat, penggunaan e-money juga bisa meminimalisir kejahatan peredaran uang palsu.

Kajian Bank Indonesia mengenai pengenaan biaya untuk pengisian saldo atau top-up e-money sekitar Rp1.500,- s.d Rp2.000,- untuk sekali isi, akhirnya dibatalkan dan mendapat respon positif dari masyarakat khususnya pengguna e-money. Melirik beberapa contoh penggunaan e-money di negara lain seperti Suica di Jepang, Oyster Card di Inggris, dan Octopus Card di Hongkong, tidak dikenakan biaya atas top up. Karena e-money tidak bisa diblokir, maka sama halnya dengan uang tunai, jika e-money ini hilang maka hilanglah pula sejumlah nominal saldo kita yang ada di dalamnya. Jadi alangkah baiknya tidak mengisi saldo terlalu banyak di dalam e-money. Kekurangan lain yang mungkin masih perlu diperbaiki adalah kemudahan  untuk top-up, yakni agar bisa dilakukan melalui ponsel, sehingga tidak harus pergi mencari ATM maupun minimarket terdekat, terlebih ketika kita sedang berada di jalan tol.

Sebagai generasi “kekinian”, mari bersama kita gerakkan sistem pembayaran elektronik ini dengan beralih ke e-money agar semakin cepat terwujudnya Cashless Society di Indonesia untuk kemajuan bersama. Uang Digital, Uang Masa Depan. 

Squad, tahukah kamu bagaimana cara melakukan pembayaran dalam perdagangan internasional? Ternyata, nggak hanya satu cara lho.  Ada banyak alternaif yang bisa digunakan sebagai bentuk transaksi. Sekarang, yuk kita pahami apa saja yang menjadi alat pembayaran internasional!

Alat pembayaran internasional [Sumber: pexels.com]

1. Kontan / Tunai [Full Bodied Money]

Pembayaran kontan adalah pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan uang fisik secara langsung. Itu artinya, pembayar menyerahkan uang saat terjadi pembelian barang. Bisa dengan rupiah, maupun berbagai mata uang lain. Selama kita memberikan uang secara langsung kepada penjual, hal ini dinamakan dengan tunai/kontan. Adapun orang [internasional] yang melakukan pembayaran dengan kontan adalah turis, jemaah haji, tenaga kerja yang bekerja di luar negeri, dan sebagainya.

2. Telegrafik Transfer [Cable Order]

Telegrafik transfer. [Sumber: diptara.com]

Telegrafik transfer adalah sistem pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan cek yang diteruskan oleh telegram. Nah, kira-kira siapa ya yang menggunakan telegrafik transfer sebagai alat pembayaran? Betul, biasanya cara ini dilakukan oleh bank di dalam negeri kepada pelanggan di luar negeri. Untuk dapat melakukan pembayaran dengan cara ini, sumber dana yang digunakan oleh bank adalah sumber dana dari rekening si pembayar.

3. Wesel [Bill of Exchange]

Wesel. [Sumber: brilio.net]

Alat pembayaran internasional bisa juga dilakukan oleh bank dengan kesepakatan pembeli dan penjual sebelumnya. Dengan menggunakan wesel, berarti pihak bank dalam negeri akan mengeluarkan surat perintah pembayaran kepada bank di luar negeri sesuai dengan tujuan, jumlah uang, dan nama orang yang tertulis di dalam wesel.

  • Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Inflasi terhadap Negara

4. Letter of Credit [L/C]

Letter of Credit [Sumber: helpintrade.com]

Pada prinsipnya, letter of credit [L/C] merupakan fasilitas atau jasa untuk memperlancar transaksi jual beli barang, terutama yang berkaitan dengan transaksi internasional. Dalam perdagangan internasional, pembeli dan penjual sering dibatasi oleh jarak yang berjauhan, bahkan berlainan pulau atau negara. Kondisi ini menimbulkan permasalahan dalam hal penyelesaian transaksi jual beli barang.

Kenapa?

Karena penjual tidak berani melepas barang sebelum ada kepastian pembayaran dari pembeli, dan pembeli pun tidak berani membeli sebelum ada kepastian dari penjual. Oleh karena itu, bank berperan sebagai pihak perantara yang menjamin barang dengan pemberian kredit.

5. Cek [Cheque]

Cek [Sumber: jurnal.id]

Pembayaran internasional dapat pula dilakukan dengan cek. Pembayaran dilakukan dengan cara importir mengirimkan cek kepada eksportir melalui bank yang ditunjuk di negara eksportir. Bank yang ditunjuk biasanya adalah bank yang mempunyai cabang di negara importir agar eksportir dapat dengan mudah mencairkan cek tersebut.

6. Emas

Emas [Sumber: pexels.com]

Pembayaran dengan emas dilakukan dengan menentukan berapa nilai suatu barang terhadap emas, baru kemudian dibayar sesuai dengan harga emas dari barang tersebut. Sistem ini digunakan untuk menjaga nilai dari harga suatu barang supaya tidak “rusak” oleh inflasi. Sistem pembayaran dengan emas biasanya dilakukan untuk pembayaran barang berharga yang cukup tinggi nilainya.

7. Kompensasi Pribadi

Cara ini dilakukan dengan memberikan kemudahan antara eksportir dengan importir dalam satu negara. Contohnya, Annisa, orang Indonesia, mengekspor barang senilai $ 1.000 atau setara Rp 13.000.000 kepada Michael di Amerika. Teman Annisa, Ali, menjual barang kepade Robert, orang Amerika, senilai Rp 13.000.000 atau setara $ 1.000. Pembayaran dapat dilakukan dengan cara Annisa membayar kepada Ali senilai Rp 13.000.000 dan Robert membayar kepada Michael senilai $ 1.000.

Wah, sekarang sudah jelas, nih, alternatif apa saja yang bisa kita gunakan dalam melakukan pembayaran internasional. Menurut kamu, dari ketujuh alat pembayaran internasional tadi, mana yang paling mudah untuk digunakan? Tulis di kolom komentar ya!

Kalau kamu ingin memelajari materi ekonomi dengan video pembelajaran animasi yang lucu dan memudahkan pembelajaran, lengkap dengan rangkuman dan latihan soal, yuk tonton ruangbelajar!

Referensi
Alam S. 2014. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Referensi Foto

Foto 'Alat pembayaran internasional'[Daring]. Tautan: //www.pexels.com/es-es/foto/adentro-adulto-billetes-calculadora-210990/ [Diakses: 25 Desember 2020]

Foto 'Telegrafik transfer'[Daring]. Tautan: //www.diptara.com/2012/07/Pengalaman-Melakukan-Telegraphic-Transfer-Ke-Luar-Negeri.html [Diakses: 25 Desember 2020] 

Foto 'Wesel'[Daring]. Tautan: //m.brilio.net/brilistyle/news/kamu-yang-belum-tahu-wesel-pos-ini-lho-cara-pengirimannya-150908b.html [Diakses: 25 Desember 2002]

Foto 'Letter of Credit'[Daring]. Tautan: //helpintrade.com/may-types-credit-letters/ [Diakses: 25 Desember 2020]

Foto 'emas' [Daring]. Tautan: //www.pexels.com/id-id/pencarian/emas%20batangan/ [Diakses: 25 Desemeber 2002] 

Artikel diperbarui 25 Desember 2020

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề