Apa yang akan terjadi jika generasi indonesia tidak memahami tentang wawasan nusantara

Bandar Lampung: Setelah menjalani apel pagi, Kamis [15/09/2016] mahasiswa baru FSH mendapatkan materi mengenai Wawasan Kebangsaan yang dipaparkan oleh Dr. Zuhraini, M.H., yang merupakan dosen di FSH.

“Wawasan kebangsaan merupakan cara pandang mengenai diri kita, juga lingkungan kita, bagaimana mewujudkan Negara yang mampu melahirkan kemakmuran di masa depan. Poin pentingnya kita semua harus memiliki tujuan. Khususnya mahasiswa baru FSH, tujuan masuk di FSH ingin menjadi apa ke depan?,” tutur Dr. Zuhraini, M.H.

Beliau menambahkan bahwa kita semua sebagai warga Negara Indonesia harus ikut serta dalam menyukseskan tujuan Negara ini yakni terwujudnya kesejahteraan.

Pemahaman mengenai wawasan kebangsaan ini penting sekali bagi mahasiswa untuk mengubah atau memiliki cara pandang yang benar selaku generasi bangsa dalam mewujudkan masyarakat yang harmonis dan menjunjung tinggi moral bangsa Indonesia. “Kita sebagai generasi muda harus mengerti eksistensi berbangsa dan bernegara. Jauhi paham radikal, komunis, dan teroris, karena akan menghancurkan bangsa dan Negara kita tercinta,” pungkas Dr. Zuhraini, M.H. [Siti Zubaidah/Abdul Qodir Zaelani]

Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilustrasi pentingnya wawasan nusantara

KOMPAS.com - Wawasan nusantara menjadi pedoman untuk mewujudkan tujuan nasional. Gagasan Wawasan Nusantara menjadi salah satu konsep yang sangat dipertimbangan dan penting untuj dijadikan dasar bernegara. 

Dikutip dari jurnal Pentingnya Wawasan Nusantara sebagai Satu Kesatuan di Generasi Sekarang [2021] oleh Musdalifah Qadariah, wawasan nusantara adalah sebagai cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945. 

Wawasan nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupannya serta sebagai rambu-rambu dalam perjuangan mengisi kemerdekaannya. 

Pentingnya wawasan nusantara bagi bangsa Indonesia sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 

Baca juga: Pencetus Konsep Wawasan Nusantara, Asas, dan Tujuannya

Nilai wawasan kebangsaan yang terwujud dalam persatuan dan kesatuan bangsa memiliki enam dimensi manusia yang bersifat mendasar dan fundamental, yakni: 

  • Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa
  • Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merdeka, dan bersatu
  • Cinta tanah air dan bangsa
  • Kesetiakawanan sosial 
  • Masyarakat adil dan makmur 
  • Demokrasi atau kedaulatan rakyat. 

Dilansir dari buku Pancasila sebagai Wawasan Nusantara [2020] oleh R. Aminullah, berikut peran wawasan nusantara dalam kehidupan nasional, yaitu: 

Menumbuhkan rasa tanggung jawab atau pemanfaatan lingkungan. Peran ini berkaitan dengan hubungan yang erat dan saling terkait, serta ketergantungan antara bangsa dengan ruang hidupnya.

Sehingga pemanfaatan lingkungan harus bertanggung jawab. Bila tidak, maka akan menimbulkan kerusakan lingkungan yang pada akhirnya akan merugikan bangsa itu sendiri. 

Baca juga: Pengertian Wawasan Nusantara dan Peran Pentingnya

Hal ini guna melindungi kepentingan nasional. Kepentingan nasional menjadi dasar hubungan antara bangsa. 

Bila satu bangsa kepentingan nasionalnya sejalan dengan bangsa lain, maka kedua bangsa mudah menjalin hubungan persahabatan. 

  • Memelihara persatuan dan kesatuan 

Mewujudkan serta memelihara persatuan dan kesatuan yang serasi dan selaras, segenap aspek kehidupan nasional.  

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

WONOSOBO-Untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia [NKRI], pengetahuan dan pemahaman tentang Wawasan Kebangsaan sangatlah penting bagi setiap warga negara. Demikian disampaikan Sekretaris Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Drs. Suwondo, M.Si, pada acara Penguatan Rekonsiliasi Elemen Masyarakat Dalam Rangka Peningkatan Wawasan Kebangsaan. Bertempat di Hotel Surya Asia Wonosobo, Selasa [13/3].

Suwondo juga menyampaikan bahwa situasi dan suasana lingkungan yang terus berubah, sejalan dengan proses perkembangan kehidupan bangsa dari waktu ke waktu, menuntut semuanya untuk terus memahami serta mempedomani secara baik ajaran yang terkandung di dalam konsepsi wawasan kebangsan. “Hal ini akan menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan dari setiap warga bangsa tentang posisi dan peran masing masing di tengah tengah masyarakat yang serba majemuk,” ungkap Suwondo.

Sementara Wakil Bupati Wonosobo, Ir. Agus Subagiyo, M.Si, saat membuka acara menyampaikan bahwa pemahaman tentang wawasan kebangsaan sangatlah penting, apalagi bagi generasi muda sebagai penerus bangsa. Karena generasi muda merupakan penerus bangsa yang diharapkan akan membawa kemajuan pembangunan dan keutuhan NKRI baik dimasa sekarang ataupun nanti.

Agus juga menyampaikan bahwa pemahaman wawasan kebangsaan dan permasalahannya, akan menumbuhkan kecintaan terhadap negara dan masyarakat. ” Wawasan kebangsaan juga bisa menjadi perekat seluruh rakyat, untuk mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa dalam wadah NKRI,” pungkas Agus Subagiyo.

Pada kegiatan penguatan rekonsiliasi elemen masyarakat dalam rangka peningkatan wawasan kebangsaan yang diikuti oleh 150 peserta dari pelajar, guru, tokoh agama dan tokoh masyarakat wonosobo ini, sebagai narasumber adalah Dr. Agus Supriyanto, M.Si, Dosen Universitas PGRI Semarang, yang menyampaikan materi Implementasi Wawasan Kebangsaan dalam Penyelesaian Konflik Sosial. Dr. HZ. Sukawi, MA, Dosen Unsiq, yang menyampaikan materi Pemantapan Wawasan Kebangsaan di Tengah Arus Proxy War. Didik Wibawanto, Kepala Kantor Kesbangpol Wonosobo, yang menyampaikan materi Implementasi Wawasan Kebangsaan di Tengah Masyarakat Plural. Dr. Hery Santoso, MA, Dosen UGM Yogyakarta, yang menyampaikan materi Aktualisasi Wawasan Kebangsaan pada Era Milenial.**Kontributor Humas Wonosobo**

Gunung Mas – Sosialisasi yang diprakarsai Badan Kestuan Bangsa dan Politik [Kesbangpol] Kabupaten Gunung [Gumas] dihadiri langsung Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Muhamad Rusdi, Pabung 1016/PLK Mayor Inf Wiyanto, perwakilan Kepala SMAN 1 Kurun, perwakilan Kepala SMKN 1 Kurun, perwakilan dari Kepala SMA Katholik Kurun bertempat di GPU Tampung Penyang, Senin [24/2/2020].

Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Gumas HM Rusdi [duduk kiri ketiga] dan lainnya berfoto bersama usai membuka sosialisasi wawasan kebangsaan bagi generasi muda, di GPU Tampung Penyang, Senin [24/2/2020].

Disampaikan HM Rusdi, perkembangan yang terjadi di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini terdapat fenomena yang cukup memprihatinkan, baik disadari atau tidak fenomena tersebut telah menjadi sebuah ancaman serius bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

“Seperti yang telah kita sepakati bersama bahwa Pancasila adalah Idiologi Bangsa kita, Idiologi yang tidak bisa ditawar-tawar lagi sebagai pandangan hidup dalam berbangsa dan bernegara, karena didalam Pancasila terkandung nilai-nilai yang akan memberi tuntunan dalam membentuk karakter bangsa kita, yang tentunya akan berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia,” kata Muhamad Rusdi.

Ditambahkan, tantangan bagi kita semua pada saat ini yaitu mencegah masuknya idiologi lain yang daapat mempengaruhi Nilai-nilai Idiologi Pancasila maka dari itu saya sampaikan, untuk menghadapi tantangan tersebut marilah kita bersama-sama mengaktualisasikan kembali nilai-nilai yang terkandung dari sila-sila Pancasila dan mengamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Beliau mengajak semua peserta untuk mengikuti kegiatan ini sampai selesai, dan diharapkan agar dapat menjadi motivator juga menjadi pelopor dalam memelihara keamanan dan kerukunan dalam keberagaman ras, suku, etnik dan budaya demi kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya Kabupaten Gunung Mas,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Idiologi, Wawasan Kebangsaan, dan Ketahanan Ekonomi Sosial Budaya dan Agama Tenung selaku ketua panitia mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberikan bekal, pengetahuan dan kemampuan kepada peserta agar dapat memahami pentingnya wawasan kebangsaan dan semangat bela Negara demi keutuhan NKRI.

Peserta yang mengukuti sosialisasi berjumlah 40 [empat puluh] peserta terdiri dari siswa siswi SMA Negeri 1 Kurun SMK 1 Kurun dan SMA Katholik Serta dari unsusr generasi muda yang ada di Kecamatan Kurun.

“Sebagai narasumber yang menyampaikan materi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Gunung Mas HM Rusdi, PABUNG 1016/PLK Mayor Inf Wiyanto,” pungkasnya.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề