Apabila ada nun sukun atau harakat tanwin bertemu dengan huruf nun mengandung hukum bacaan

Ilustrasi belajar hukum bacaan tajwid. Foto: pixabay

Mempelajari ilmu tajwid merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Ilmu tajwid digunakan untuk membantu kita dalam membaca Alquran dengan hukum yang baik dan benar.

Terdapat 12 hukum tajwid yang harus dipelajari. Semua itu dikelompokkan ke dalam hukum nun mati, mim mati, idgham, dan mad. Agar lebih memahaminya, simak penjelasan berikut.

Hukum Nun Mati atau Tanwin

Nun mati atau tanwin yang bertemu salah satu huruf hijaiyah, mempunyai hukum tersendiri dalam bacaaanya. Ada yang dibaca izhar, idgham, iqlab dan ikhfa.

Suatu bacaan dijatuhi hukum izhar halqi apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf izhar [[ء], kha’ [خ], ‘ain [ع], ha’ [ح] , ghain [غ] ﮬ]. Izhar halqi dibaca terang atau jelas.

Bacaan dikatakan idgham bighunnah apabila nun mati atau tanwin bertemu huruf [[ن], mim [م], wawu [و] dan ya’ [ي]. Dibaca dengan memasukkan nun mati atau tanwin pada huruf-huruf idgham disertai dengung, dan seakan-akan kedua huruf itu menjadi satu.

Bacaan dikatakan idgham Bilaghunnah apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf [ل,ر]. Cara membaca idhgam bilaghunnah yaitu dengan memasukkan nun mati atau tanwin pada huruf lam dan ra’ tanpa mendengung.

Bacaan dikatakan iqlab apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf [ ب ]. Apabila terdapat bacaan iqlab, maka nun mati atau tanwin itu harus dibaca mim [ م ].

Suatu bacaan dikatakan ikhfa apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf [’[ت], tha’ [ث], jim [ج], dal [د], al [ذ], zai [ز], sin [س], syin [ش], sod [ص], dhod [ض], , fa’ [ف], qof [ق], kaf [ك]. Cara membacanya harus samar dan mendengung seakan bertemu dengan huruf “ng”.

Ilustrasi belajar hukum bacaan tajwid. Foto: pixabay

Selain nun mati, ada juga hukum mim mati yang terdiri dari ikhfa syafawi, idgham mimi, dan izhar syafawi.

Ikhfa syafawi terjadi apabila mim mati bertemu dengan huruf ba. Hukum ini dibaca dengan cara samar-samar pada bibir dan didengungkan.

Contoh: اِعْتَصِمْ بِاللهِ

Suatu bacaan dikataka idgham mimi apabila mim mati bertemu dengan huruf mim. Cara melafalkan bacaan tersebut adalah dengan membaca huruf mim rangkap secara mendengung.

Hukum bacaan izhar syafawi berlaku mim mati bertemu huruf hijaiyyah selain mim dan ba. Adapun cara membacanya dengan jelas pada bibir sambil menutup mulut.

Contoh: عَلَيْهِمْ غَيْرِ

Selain idgham bilaghunnah dan idgham bighunnah ada tiga jenis idgham lain yaitu idgham mutamathilain, mutaqaribain, dan mutajanisain.

Idgham mutamathilain adalah hukum bacaan yang terjadi apabila suatu huruf bertemu dengan huruf yang sama misalnya huruf dal bertemu dengan huruf dal.

Idgham mutaqaribain adakah bertemunya dua huruf yang makhraj dan sifatnya hampir sama, seperti huruf mim bertemu ba, huruf kaf bertemu qaf.

Contoh: وَدَّت طَّـآئِفَةٌ

Idgham mutajanisain adalah hukum bacaan ketika dua huruf dengan makhraj yang sama tetapi tidak sama sifatnya. Misalnya huruf ta bertemu tha, lam bertemu ra serta dzal dan huruf zha.

Contoh: اَلَمْ نَخْلُقْكُّمْ

Ilustrasi belajar hukum bacaan tajwid. Foto: freepik

Selanjutnya adalah hukum bacaan mad yang artinya melanjutkan. Secara istilah mad diartikan sebagai pemanjangan suara. Ada dua jenis mad dalam bacaan Alquran yakni mad asli dan mad far’i.

Huruf mad ada tiga, yakni alif, wau, dan ya. Untuk mengukur pajang pendeknya suatu mad biasanya digunakan istilah harakat, seperti dua harakat, tiga harakat, empat harakat dan seterusnya.

Page 2

Ilustrasi membaca Al Quran. Foto: Freepik

Saat membaca kitab suci Al Quran, ada baiknya jika seorang Muslim memahami ilmu tajwid terlebih dahulu. Tajwid adalah cabang ilmu yang mengatur tata cara membaca Al Quran dengan baik dan benar.

Dengan memahami ilmu tajwid, umat Muslim dapat memperbaiki bacaan Al Quran-nya dengan mempelajari bagaimana cara melafazkan ayat-ayat Al Quran yang benar. Sehingga, ayat yang dibaca tersebut lebih tepat maknanya.

Mempelajari ilmu tajwid hukumnya fardhu kifayah. Sedangkan mengamalkannya hukumnya fardhu ‘ain bagi setiap umat Muslim yang membaca Al Quran. Sebagaimana firman Allah:

Dan Kami membacanya secara tartil [teratur dan benar].” [QS. Al Furqon: 32]

Dikutip dari jurnal Pendidikan Agama Islam Materi Tajwid dengan Metode Card Sort oleh Putri Nandani [2018], mengenai maksud dari tartil yang ada dalam ayat tersebut, Sayyidina Ali menjelaskan dalam riwayatnya:

Tartil yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah memperbaiki atau memperindah bacaan huruf hijaiyah yang terdapat dalam Al Quran, dan mengerti hukum-hukum ibtidak dan waqof.”

Hukum Bacaan Tajwid Nun Sukun dan Tanwin

Ilustrasi mempelajari hukum bacaan tajwid dalam Al Quran. Foto: Umma

Ilmu tajwid sendiri memiliki berbagai macam hukum bacaan yang bisa dipelajari dan dipahami umat Muslim. Salah satunya berlaku apabila nun sukun [نْ] atau tanwin [ ــٌـ, ــٍــ, dan ــًـ] bertemu dengan huruf hijaiyah tertentu. Ada empat hukum bacaan yang berhubungan dengan nun sukun dan tanwin, yaitu:

Izhar artinya terang atau jelas. Hukum bacaan izhar berlaku jika ada nun sukun atau tanwin yang bertemu dengan salah satu huruf idzhar, yakni أ, ھ, ع, ح, غ, خ

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Fasholli lirabbika wanhar

سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Salamun hiya hattaa matlaa il fajr

Idgham artinya memasukkan. Idgham bighunnah adalah setiap nin sukun atau tanwin yang bertemu dengan salah satu huruf ي, ن, م, و Cara membacanya yaitu nun sukun atau tanwin dimasukkan menjadi satu dengan huruf sesudahnya dan dibaca mendengung.

Idgham bilaghunnah adalah memasukkan bacaan nun sukun atau tanwin ke huruf berikutnya tanpa disertai dengung. Yang termasuk huruf Idgam Bilagunnah adalah ل atau ر.

Ikhfa artinya samar. Hukum bacaan ikhfa berlaku jika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ت, ث, د, ذ, ز, س, ش, ص, ض, ط, ظ, ف, ق, ك. Cara membacanya adalah samar-samar, tidak sejelas izhar tapi tidak selebur idgham.

إِنَّهُ كَانَ حُوبًا كَبِيرً

Innahụ kāna ḥụbang kabīrā

Iqlab artinya menukar atau mengubah. Iqlab terjadi apabila setiap nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf ﺏ. Cara membacanya adalah dengan menyuarakan huruf nun sukun atau tanwin menjadi suara mim, dengan merapatkan dua bibir dan mendengung.

كَلَّا ۖ لَيُنبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ

Kallā layumbażanna fil-ḥuṭamah

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề