Siapakah di antara mereka yang mendapat gelar Al Hafidz?

Pengertian ahli hadis, pakar hadis, dan tokoh hadis, atau istilah yang semakna, penulis menyederhanakannya ke dalam satu arti saja yaitu seseorang yang memiliki keahlian dalam hadis. Para ulama telah membincangkan istilah-istilah untuk gelar ahli hadis sebagai berikut:

Para ahli hadis mendapat gelar keahlian dalam bidang ilmu hadis sesuai dengan keahlian, kemahiran dan kemampuan hafalan ribuan hadis beserta ilmu-ilmunya. Gelar keahlian itu ialah sebagai berikut:

Amirul Mu’minin fi al-Hadits, gelar ahli hadis ini sebenarnya diberikan kepada para khalifah setelah Khalifah Abu Bakar ra. Para khalifah diberikan gelar demikian mengingat jawaban nabi saw, atas pertanyaan seorang sahabat tentang siapakah khalifah [pengganti] sepeninggal nabi saw. Pada muhaddisin [ahli hadis] pada masa itu seolah-olah berfungsi khalifah dalam menyampaikan sunnah. Mereka yang memperoleh gelar ini antara lain Syu’bah Ibnul Hajjaj, Sufyan ats-Tsauri, Ishaq bin Rahawaih, Ahmad bin Hanbal, Al-Bukhari Ad-Daruquthni dan Imam Muslim.

Al-Hakim yaitu suatu gelar ahli hadis yang menguasai seluruh hadis baik matan maupun sanadnya dan mengetahui ta’dil dan tajrih rawi-rawi. Setiap rawi diketahui sejarah hidupnya dan perjalanan guru-guru dan sifat-sifatnya yang dapat diterima maupun ditolak. Ia harus dapat menghafal hadis lebih dari 300.000 hadis beserta sanadnya. Para muhaddisin yang mendapat gelar ini antara lain; Ibnu Dinar Al-Laits bin Sa’ad, seorang mawali yang menderita buta di akhir hayatnya, Imam Malik dan Imam Syafi’i. ‏

Al-Hujjah yaitu gelar ahli hadis yang sanggup menghafal 300.000 hadis baik matan sanad maupun perihal perawi tentang keadilannya kecacatannya biografinya. Para muhaddisin yang mendapat gelar ini antara lain ialah Hisyam bin Urwah, Abu hudzail Muhammad bin Al-Walid dan Muhammad Abdullah bin Amr {meninggal 242 H}.‏

Al-hafidh ialah gelar untuk ahli hadis yang dapat men-shahih-kan sanad dan matan hadis dan dapat men-ta’dil-kan dan men-jarh-kan rawinya. Seorang al-hafidh harus menghafal hadis-hadis sahih mengetahui rawi yang waham [banyak purbasangka],} illat-illat hadits dan istilah-istilah para muhaddisin. Menurut sebagian pendapat al-hafidh itu harus mempunyai kapasitas menghafal 100.000 hadis. Para muhaddisin yang mendapat gelar ini antara lain Al-Iraqi, Syarafuddin ad-Dimyathi, Ibnu Hajar al-Asqalani dan Ibnu Daqiqil ‘id. ‏

Al-Muhaddits. Menurut muhadisin-muhadditsin mutaqaddimin, al-hafidh dan al-muhaddits itu searti. Tetapi menurut ulama mutaakhkhirin, al-hafidh, itu lebih khusus daripada al-muhaddits. Menurut Al-Tajus Subhi, al-muhaddits ialah gelar ahli hadis bagi orang yang dapat mengetahui sanad-sanad illat-illat nama-nama rijal ‘ali dan nazil -nya suatu hadis, memahami Kutubus sittah, Musnad Ahmad, Sunan al-Baihaqi, Majmu Thabarani dan menghafal hadis sekurang-kurangnya100 buah. Muhadisin yang mendapat gelar ini antara lain Atha bin Abi Ribah [seorang mufti masyarakat Mekah wafat 115 H] dan Imam Az-Zabidi [salah seorang ulama yg mengikhtisharkan kitab Bukhari-Muslim]. ‏

Al-Musnid yakni gelar ahli hadis bagi orang yang meriwayatkan sanadnya baik menguasai ilmunya maupun tidak. Al-musnid juga disebut juga at-thalib al-mubtadi dan ar-rawi. ‏

Gelar Amirul Mu’minin fi al-Hadits, Al-Hakim, Al-Hujjah dan Al-hafidh apakah masih ada hingga sekarang atau sudah tidak ada lagi, penulis tidak mampu menjawabnya. Mungkin saja di negeri seberang, Arab Saudi di antara ulama hadis mereka terdapat orang-orang yang layak mendapat gelar-gelar tersebut karena kemampuan hafalan dan kesungguhan mereka teruji sejak pendahulu-pendahulunya.

Referensi Makalah®

Kepustakaan:

Mahmud ath-Thahan,Taysir Mushthalah al-Hadits terj. Abu Fuad dengan judul Ilmu Hadis Praktis, Cet. I, [Bogor : Pustaka Thariqul Izzah, 2005]. Endang Soetari, Ilmu Hadis, Cet, II, [Bandung : Amal Bakti Press,1997].

JAKARTA, KICAUNEWS.COM– Siapakah Ulama Abad ini yang mendapat gelar AL HAFIDZ??

Beliaulah Guru mulia Al Habib Umar bin Hafizd.

Al Hafidz adalah sebuah gelar Agung yang di peruntukkan bagi Ulama yang hafal 100.000 ribu hadis beserta sanad dan matannya.

Di zaman dahulu ada banyak ulama yang mencapai derajat ini, namun dijaman sekarang sudah sangat langka.

Perlu diketahui, yang dimaksud hapal hadits disini bukanlah hanya hapal matannya saja [Rasulullah SAW bersabda :…],
bukan dari situ,

Namun juga harus mampu hapal dengan nama-nama perawi di rantai sanadnya [dari fulan yang mengabarkan dari fulan, dari fulan, dari fulan, dst sampai kepada Rasulullah], juga hapal tahun lahir perawinya, keadaan hidupnya, asalnya dsb.

Sedangkan satu hadits yang pendek saja, bisa menjadi dua halaman bila disertai hukum sanad dan hukum matannya.

Al Habib Umar bin Hafidh, beliau adalah salah satu ulama yang mampu mencapai derajat Al Hafidh di abad ini.
Beliau hapal 100.000 hadits lebih beserta hukum-hukum sanad dan matannya secara keseluruhan.

Untuk mencapai derajat Al hafidh di abad 21 ini bukanlah perkara gampang.
Dimana jumlah hadits diatas muka bumi yang bertebaran di kitab-kitab jika di kumpulkan tidak mencapai 100.000 hadits!.

Artinya jika kita berusaha mengumpulkan seluruh buku hadits yang ada sekarang, jumlah keseluruhan haditsnya tak akan mencapai 100 ribu hadits.

Kita lihat, misalnya, Kitab Shahih Bukhari haditsnya berakhir di nomor 7.124 [jika ada pendapat lain pun jumlahnya tidak akan jauh dari angka tsb]

Kitab Shahih Muslim berakhir di hadits no 3.033 [sebagian pendapat mengatakan sekitar 5000an]

Sunan Abu Daud memuat sekitar 5.000an hadits, Sunan Tirmidzi memuat sekitar 4000an hadits, Sunan An Nasa’i memuat sekitar 5000an hadits, Sunan Ibnu Majah sekitar 4.300an hadits, Shahih Ibnu Hibban sekitar 3.000an hadits, Al Muwatha’ Imam Malik sekitar 1.600an hadits,

Musnad Ahmad bin Hanbal sekitar 27.000an hadits,

Baca juga :  Bhabinkamtibams Minta Masyarakat Patuh Protokol Kesehatan

Mungkin masih terdapat puluhan kitab hadits lainnya, namun jika di kumpulkan semua, Insya Allah tidak mencapai 100.000 ribu hadits,

Siapa pula yg mampu di zaman itu menulis semua hadits?.

Jadi, bagaimana caranya seseorang bisa menghapal sebanyak 100.000 hadits di zaman ini?
Sedangkan jumlah semua hadits di kitab-kitab tidak sampai 100.000 hadits?.

Selain menghapal semua hadits yang sudah tertulis di kitab, tentu saja harus diteruskan untuk menghapal hadits yang belum dibukukan,

Cara ini hanya bisa di dapatkan dengan jalan berguru kepada ulama hadits yang menyimpan hadits yang mungkin didapatkan dari guru-gurunya, Gurunya dapat dari guru dari gurunya, Dst hingga kepada Rasulullah saw,

namun mungkin hadits tersebut belum pernah dibukukan.

Demikianlah Guru Mulia Al Habib Umar bin Hafidz, beliau mampu mencapai derajat Al Hafidz di zaman ini. Dalam kehidupan sehari-hari, hampir disemua gerak-gerik dan penampilan beliau berdasarkan sunnah dan ada landasan haditsnya.

Mulai dari cara berpakaian, cara duduk, cara berjalan, cara makan, cara tidur, cara minum, cara berbicara, sampai kepada kegiatan sehari-hari beliau hampir sama dengan cara Rasulullah saw.

Jadi jika kita misalnya suatu kali melihat cara duduk beliau dengan gaya A, lalu kita cari-cari dihadits apakah Rasulullah pernah duduk dengan gaya semacam itu?

Pasti kita akan menemukannya, ternyata ada, dan memang Rasulullah pernah melakukan duduk dengan gaya seperti itu.

Maka tidak berlebihan jika dikatakan bahwa beliau adalah kitab hadits yang berjalan, karena hampir dari semua gerakan dan kegiatan yang beliau lakukan selalu berdasarkan sunnah, ada landasannya.

Tapi lihatlah bagaimana akhlak beliau? Bagaimana tawadlu’nya beliau?
Beliau pernah berkata;

“Tidaklah aku berdiri di hadapan orang-orang untuk mendakwahi mereka kecuali aku meyakini bahwa mereka lebih baik dan lebih mulia dariku,
Dan tidaklah aku berdiri dihadapan mereka kecuali aku mengharapkan berkah pandangan mereka dan berkah doa-doa mereka” subhanalloh..

Semoga beliau di panjangkan umur dan sehat walafiat
Aamiiin…

Shallu ‘alan Nabi.

Dan setiap tahun nya ,tiap Bulan Muharram,Hb Umar berkunjung ke Indonesia.
Untuk tahun ini berikut jadwalnya :

13 Okt *Habib Umar bin Hafidz* tiba di Jakarta. 14 Okt / 15.00 : Acara di Yayasan Al Fachriyah ,Ciledug 15 Okt / 07.30 : Haul Syech Abu Bakar Bin Salim @ Gedung Dalail Khairot. Cidodol 16 Okt / 18.00 : Tabligh Akbar @ Masjid Istiqlal ,Jakarta Pusat 17 Okt : Talk Show Eksekutif @ Hotel Crown. 19 Okt : Multaqo Ulama @ Ambon 20 Okt : Tabligh Akbar @ Maluku 21 Okt : Dialog antar umat beragama @ Universitas Patimura – Ambon. 22 Okt / 18.00 : Silaturahmi keluarga Alawiyin @ Gedung Bumi Moro – Surabaya.

*

ARTIKEL YANG DISARANKAN :

  • Lawan Covid-19
  • Bakti Brimob Jabar
  • BRIMOB UNTUK INDONESIA
  • Bhakti
  • Bakti

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề