Mengapa gas yang dihasilkan oleh alat transportasi menyebabkan terjadinya pemanasan global?

Alat transportasi berkembang dengan sangat pesat salah satunya yaitu ojek online. Ojek Online merupakan salah satu alat transportasi yang saat ini sedang menjadi trend di Indonesia. Alat transportasi ini dapat dengan mudah di pesan menggunakan aplikasi yang tersambung dengan internet dimanapun dan kapanpun. Selain itu, dengan segala kelebihan yang ditawarkan oleh layanan ojek online tentunya akan menarik lebih banyak jumlah pengguna ojek online yang tentunya juga akan meningkatkan jumlah kendaraan bermotor dan polusi udara di Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik DKI Jakarta tahun 2015, jumlah kepemilikan sepeda motor mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Jumlah kepemilikan sepeda motor mencapai 11.949.280 unit pada tahun 2013, terus meningkat di tahun 2014 menjadi 13.084.374 unit [BPS, 2015]. Badan Pusat Statistik menerangkan bahwa peningkatan jumlah sepeda motor dari tahun 2015 ke 2016 adalah sebesar 6.268.815 unit atau meningkat sebesar 6,34% [Badan Pusat Statistik, 2018].

Di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%, sementara kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya sekitar 10-15%, dan sisanya dari sumber pembakaran lain; misalnya rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan lain-lain [BLPH DKI Jakarta, 2013]. Selain itu, 44,3% pencemaran udara di DKI Jakarta disumbangkan oleh sepeda motor.

Peningkatan kendaraan bermotor tentunya akan mengakibatkan penurunan kualitas udara bersih akibat emisi dari hasil pembakaran bahan bakar kendaraan tersebut. Asap dari kendaraan bermotor akan mengeluarkan gas – gas rumah kaca. Besarnya jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer dapat menyebabkan bumi lebih panas. Dengan terjadinya pemanasan global, berbagai parameter iklim akan terganggu, sehingga dalam jangka panjang akan mengalami perubahan yang bersifat tetap. Perubahan iklim akan menimbulkan perubahan pada musim sehingga menjadi sulit diperkirakan.

Hal yang demikian terjadi akibat kendaraan bermotor tidak melakukan pembakaran dengan sempurna sehingga melepas gas rumah kaca ke atmosfer. Setiap liter bahan bakar yang
dibakar dapat mengemisikan sekitar 100 gram CO, 30 gram NOx, dan 2,5 gram CO2 dan berbagai senyawa lainnya termasuk senyawa sulfur yang dapat berkontribusi terhadap polusi udara atmosfir [Hickman, 1999]. Dilihat dari jenis bahan bakar yang digunakan oleh kendaraan bermotor, besarnya kontribusi emisi gas buang dapat ditunjukan pada tabel dibawah ini.

Saat ini layanan ojek online sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dan dengan segala kelebihannya dapat mempermudah semua aktivitas manusia. Pada tahun 2011, tahun awal dimana ojek online baru ada di Indonesia polusi udara di Jakarta sudah mencapai 30-40% dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena meningkatnya jumlah kendaraan pribadi salah satunya sepeda motor mencapai 6 juta unit. Dengan Indeks Kualitas Udara rata-rata di Jakarta Utara dan Jakarta Barat di angka 63 [sedang]. Beberapa tahun kemudian, berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup 2018, nilai tertinggi Indeks Standar Pencemaran Udara [ISPU] dengan kualitas udara sangat tidak sehat ada di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat yaitu sama-sama 234.

Saat ini akibat pandemi covid 19 banyak ojek online yang tidak beroperasi akibatnya diterapkannya PSBB dan WFH oleh pemerintah. Berdasarkan pemantauan di lima Stasiun
Pemantauan Kualitas Udara [SPKU] yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, hasilnya konsentrasi parameter PM 2,5 atau partikel debu halus turun selama diterapkannya Work From Home dengan Indeks Kualitas Udara rata-rata di angka 60. Pandemi Covid 19 telah menghambat kegiatan ekonomi secara global yang secara tidak langsung mengurangi jumlah pengguna ojek online dan juga mengurangi polusi udara.

Pencemaran udara masih menjadi permasalahan serius di Dunia berpengaruh terhadap berbagai bidang kehidupan manusia salah satunya kesehatan. Menurut WHO, pencemaran udara merupakan risiko gangguan kesehatan terbesar di dunia diperkirakan pada tahun 2016 sekitar 6,5 juta orang meninggal tiap tahun akibat paparan polusi udara. Pencemaran udara di Indonesia mengakibatkan 16.000 kematian setiap tahunnya, 1 dari 10 orang menderita infeksi saluran pernapasan [ISPA] atas dan 1 dari 10 anak menderita asma.

Oleh karena itu, terdapat berbagai upaya yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dampak polusi/Pencemaran udara bagi manusia seperti:

  • Mengurangi jumlah kendaraan bermotor
    berlalu lalang. Misalnya dengan jalan kaki, naik sepeda, kendaraan umum, atau naik satu kendaraan pribadi bersama teman-teman
  • Selalu merawat kendaraan dengan saksama agar tidak
    boros bahan bakar dan asapnya tidak mengotori udara
  • Memilih bensin yang bebas timbal [Sudrajad, 2006]

Referensi:

  • Yusrianti, Y., [2015]. Studi Literatur tentang Pencemaran Udara Akibat Aktivitas Kendaraan Bermotor di Jalan Kota Surabaya. Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan, [online] 1[1], pp.11-20. Available at: <//jurnalsaintek.uinsby.ac.id/index.php/alard/article/view/29> [Accessed 13 July 2020].
  • Ismiyati. [2014]. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik. Pencemaran Udara Akibat Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor. [online] 01[03], pp.245-247. Available at: <//www.researchgate.net/publication/334440582_Pencemaran_Udara_Akibat_Emisi_Gas_Buang_Kendaraan_Bermotor> [Accessed 13 July 2020].
  • Aziah, A., & Rabia, P. [2018]. Analisis Perkembangan Industri Transportasi Online di Era Inovasi Disruptif [Studi Kasus PT Gojek Indonesia]. Cakrawala, 18 [2], 149–156. Retrieved from doi: //doi.org/10.31294/jc.v18i2
  • Badan Pusat Statistik. [2015]. Statistik Transportasi DKI Jakarta 2015. Available at : <//jakarta.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/Statistik-Transportasi-DKI-Jakarta-2015.pdf> [Accessed 14 July 2020].
  • Jacobus, S., & Yohanes, S. [2017]. MEMAHAMI PEMANASAN GLOBAL DAN PERUBAHAN IKLIM. PAWIYATAN 24 [2], 1-10. Available at : <//e-journal.ikip-
    veteran.ac.id/index.php/pawiyatan> [Accessed 14 July 2020].
  • Sasmita, I., [2020]. Polusi Udara Di Jakarta Sangat Buruk |Republika Online. [online] Republika Online. Available at: <//www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-
    nasional/12/10/21/mc8p5f-polusi-udara-di-jakarta-sangat-buruk> [Accessed 15 July 2020].
  • World Health Organization [WHO]. Ambient [Outdoor] Air Quality and Health. 2014
  • Rohmatullah, T., [2016]. 6,5 Juta Orang Per Tahun Meninggal karena Polusi Udara. Available at :<//www.pikiran-rakyat.com/luar-negeri/2016/07/06/65-juta-orang-tahun-meninggal-karena-polusi-udara> [Accessed 15 July 2020].
  • Mukhtar, R., Aprishanty, R. and Fauzi, R., [2018]. PERHITUNGAN INDEKS KUALITAS UDARA DKI JAKARTA MENGGUNAKAN BERBAGAI BAKU MUTU. Jurnal Ecolab, [online] 12[1], pp.32-41. Available at: <//ejournal.forda-mof.org/ejournal-

    litbang/index.php/JKLH/article/view/4915> [Accessed 16 July 2020].

  • Nisa, K., [2019]. Kualitas Udara Di Provinsi DKI Jakarta. [online] Available at: <//statistik.jakarta.go.id/kualitas-udara-di-provinsi-dki-jakarta> [Accessed 16 July 2020]

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề