Mengapa kota Yatsrib disebut sebagai madinatul munawwarah

[KANALACEH.COM] – Kira-kira pada 622 Masehi, penduduk kota ini amat sangat bersuka cita. Mereka menerima kehadiran Nabi Muhammad SAW yang berhijrah dengan sahabatnya, Abu Bakar ash-Shiddiq, dari Makkah. Sejak saat itu, nama kota tempat tinggal mereka diubah, yakni dari Yastrib menjadi Madinah.

Bukan tanpa alasan Rasulullah SAW memilih nama al-Madinah al-Munawwarah. Cendekiawan Muslim, Nurcholish Madjid [Cak Nur] [1939-2005] pernah menelaah masalah ini dalam sebuah artikelnya.

Menurut Cak Nur, kebijakan Nabi SAW mengubah nama kota itu bukan perkara kebetulan. Di baliknya, terkandung makna yang luas dan mendalam, mengubah cara hidup masyarakat di Jazirah Arab.

Secara kebahasaan, kata madinah berarti ‘kota.’ Kata ini punya akar kata yang sama dengan din yang berarti ‘agama.’ Kedua kata itu berasal dari tiga huruf yang digabungkan, yaitu “d-y-n” [dal-ya’-nun], yang bermakna dasar ‘patuh.’

Dengan demikian, lanjut Cak Nur, baik madinah maupun din mengajarkan sikap tunduk-patuh kepada Sang Maha Pencipta. ‘Kepatuhan penuh pasrah’ kepada Tuhan, dalam bahasa Arab disebut sebagai Islam, yang memiliki makna ‘damai’ dan ‘keselamatan.’

Perkataan madinah yang digunakan Nabi SAW untuk mengganti nama Yatsrib menyiratkan semacam deklarasi. Di tempat baru itu hendak diwujudkan suatu masyarakat yang tunduk dan patuh kepada Allah SWT.

Secara sosial dan politik, masyarakat itu divisikan teratur atau berperaturan, sebagaimana mestinya sebuah tatanan yang ideal.

“Maka, madinah adalah pola kehidupan sosial yang sopan, yang ditegakkan atas dasar kewajiban dan kesadaran umum untuk patuh kepada peraturan atau hukum.

Sistem yang dibangun merujuk kepada pola kehidupan teratur dalam lingkungan masyarakat yang disebut kota,” jelasnya.

Dalam konteks Jazirah Arab, konsep peradaban itu terkait erat dengan pola kehidupan menetap di suatu tempat. Karena tidak nomaden, pola hidup bermasyarakat pun akan hadir [hadlarah/beradab] di tempat itu.

Mereka hidup menetap dan teratur, maka kemudian melahirkan peradaban. Dan peradaban di Madinah adalah peradaban Islam mula-mula. [Republika.co.id]

Pertanyaan:
Bolehkah kita menyebut Madinah dengan istilah “Madinah Munawwarah” seperti yang sering kita dengar, atau kita harus menyebut “Madinah Nabawiyyah” karena kota itu adalah kota Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam? Padahal kedua istilah tersebut tidak disebutkan dalam Alquran, bahkan dalam Alquran disebutkan nama “Yatsrib” sebelum dikenal sebagai Madinah. Tolong penjelasannya. Terima kasih.

Jawaban:

Penyebutan Madinah

Imam Nawawi mengatakan, “Dimakruhkan menyebut Madinah dengan istilah ‘Yatsrib’ karena itu diambil dari kata ‘Tatsrib’ yang artinya ejekan dan celaan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih suka nama-nama yang bagus dan indah dan membenci nama-nama yang buruk. Oleh karenanya, beliau mengganti nama Yatsrib dengan nama lain yang lebih bagus, dalam sabdanya,
“Mereka mengatakan Yatsrib, padahal namanya Madinah, [Madinah] itu membersihkan manusia seperti api yang membersikan kotoran besi.” [HR. Muslim, no.2452]

Dalam riwayat lain dari Zaid bin Tsabit radhiallahu’anhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Madinah adalah kota yang indah.”

Allah juga menamakan Madinah dengan “Ad-Dar” [tempat tinggal] sebagaimana dalam QS. Al-Hasyr: 9.

Adapun kata Yatsrib yang ada dalam QS. Al-Ahzab: 13, maka itu hanyalah ungkapan orang-orang munafik dan orang-orang yang hatinya rusak ketika menyebut kota Madinah.

Menyebut Madinah dengan istilah “Madinah Nabawiyyah [kota Nabi]” atau “Madinah Munawwarah [kota yang bersinar]”, maka tidak mengapa. Hal itu karena Madinah memang menjadi tempat tinggalnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama kaum muhajirin setelah meninggalkan kota Mekah, bersamaan dengan itu Madinah menjadi bersinar dengan hidayah-Nya disebabkan kedatangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebutan “Al-Madinah” sudah cukup membedakan antara kota Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan kota-kota lainnya sebagaimana disebutkan Allah dalam Alquran.

Namun, jika kita ingin memberi kata lain untuk menyifati Madinah, maka “Al-Madinah An-Nabawiyyah” lebih tepat daripada “Al-Madinah Al-Munawwaroh,” karena beberapa alasan:

“nabawiyyah” adalah kata yang membedakan antara kota Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan kota-kota lainnya, adapun “munawwarah” [bersinar], maka tidak hanya kota Madinah saja yang bersinar, Mekah pun juga sekarang bersinar, bahkan setiap daerah yang penduduknya memeluk agama Islam, maka daerah itu akan bersinar [munawwarah], sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

يَاأَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَآءَكُمْ بُرْهَانٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَأَنزَلْنَآإِلَيْكُمْ نُورًا مُّبِينًا

“Wahai Manusia sungguh telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Rabbmu, dan Kami telah menurunkan kepadamu cahaya yang menerangi.”[QS. An-Nisa: 174]

Ungkapan yang terkenal dari para salafush shalih adalah “Al-Madinah” atau “Al-Madinah An-Nabawiyah”. Adapun “Al-Madinah Al-Munawwarah” maka ungkapan seperti ini tidak pernah diungkapkan oleh para salafush shalih. Walaupun tidak ada larangan menggunakan ungkapan ini, hanya saja mengikuti salafush sholih jelas lebih baik daripada yang lainnya. Wallahu a’lam.

Sumber: Majalah Al-Furqon Edisi 04 Tahun ke-10 Muharram 1431 H/2010
Penyuntingan bahasa oleh tim Konsultasi Syariah

Artikel www.KonsultasiSyariah.com

🔍 Hukum Menikah Dengan Suami Orang, Silaturahim Adalah, Walpaper Ramadan, Doa Menuju Masjid, Keutamaan Hari Rabu Menurut Islam, Sumpah Yang Tidak Sah

Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "Madinah" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
[Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini]

Madinah, atau Yastrib [/məˈdnə/; bahasa Arab: المدينة المنورة‎, al-Madīnah al-Munawwarah, "kota yang bercahaya" atau "kota yang cemerlang"; atau المدينة, al-Madīnah [pengucapan Hejazi: [almaˈdiːna]], "kota", juga ditransliterasikan sebagai Madīnah] adalah sebuah kota di Hejaz, sekaligus ibu kota dari Provinsi Madinah di Arab Saudi. Dalam kota ini terdapat Masjid Nabawi ["Masjid Nabi"], dan kota ini juga merupakan kota paling suci kedua kedalam agama Islam setelah Mekkah.

Madinah

المدينة المنورة
Al-Madīnah al-Munawwarah

Yathrib
يثرب

Kota yang bercahaya

Masjid Nabawi

Negara
 
Arab SaudiProvinsiAl-MadinahPemerintahan

 • Wali kotaKhalid Taher • Gubernur regionalFaisal bin Salman bin Abdulaziz Al SaudLuas

 • Kota589 km2 [227 sq mi] • Luas perkotaan

293 km2 [113 sq mi]Ketinggian

608 m [1.995 ft]Populasi

 [7 Oktober 2006]

 • Kota1.183.205 • Kepadatan2,000/km2 [5,200/sq mi] • Perkotaan

785.204Zona waktuUTC+3 [Waktu Standar Arabia]Situs web//www.stats.gov.sa/sites/default/files/ar-maddinah_1.pdf

Madinah adalah tujuan Nabi Muhammad untuk melakukan Hijrah dari Mekkah, dan secara berangsur-angsur berubah menjadi ibu kota Kekaisaran Muslim, dengan pemimpin pertama langusung oleh Nabi Muhammad, kemudian dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin, Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali. Kota ini menjadi pusat kekuatan Islam dalam abad-abad komunitas Muslim mulai berkembang. Madinah adalah tempat bagi tiga masjid tertua yang pernah dibangun, yaitu Masjid Quba, Masjid Nabawi,[1] dan Masjid Qiblatain ["masjid dua kiblat"]. Umat Muslim percaya bahwa penyelesaian dari serangkaian penurunan surah alquran diterima Nabi Muhammad di Madinah, yang dikenal sebagai surah Madaniyah yang tampak perbedaannya dengan surah Makkiyyah .[2][3]

Seperti kota Mekkah, non-Muslim tidak diperkenankan memasuki wilayah suci Madinah [tetapi tidak masuk ke bagian pusat kota] berdasarkan aturan Pemerintah Arab Saudi.[4][5][6]

Kata Arab al-Madīnah [المدينة] secara umum berarti "kota". Sebelum kedatangan Islam, kota dikenal dengan nama Yathrib [diucapkan [ˈjaθrib]; يثرب]. Kata Yathrib direkam dalam Surah Al-Ahzab dalam Alquran.[7]

Juga dikenal sebagai Thaibah [[ˈtˤajba]; طيبة]. Sebuah nama alternatif lainnya yakni al-Madīnah an-Nabawīyah [المدينة النبوية] or al-Madīna-tu an-Nabī [المدينة النبي, "kota Nabi"].

Hingga 2010[update], Kota Madinah memiliki populasi sebanyak 1,183,205.[8] Melihat dari sejarahnya, saat masa pra-Islam kota Yathrib diduduki oleh penduduk Yahudi. Kemudian nama kota berubah menjadi al-Madīna-tu n-Nabī atau al-Madīnatu 'l-Munawwarah [المدينة المنورة "kota yang bersinar" atau "kota yang bercahaya"].[9] Nabi Muhammad dimakamkan di Madinah, di bawah Kubah Hijau, berdampingan dengan dua Khalifah Rasyidin, Abu Bakar dan Umar bin Khattab, yang dulunya merupakan rumah Nabi Muhammad.

Madinah berjarak 210 mil [340 km] dari Mekkah dan sekitar 120 mil [190 km] dari garis pantai Laut Merah. Tempat ini mejadi tempat yang paling strategis di wilayah Hejaz, beberapa aliran sungai mengaliri kota ini. Setiap batas kota dikelilingi oleh bukit dan gunung

Kota lama Madinah sebenarnya berbentuk bulat telur, dikelilingi benteng-benteng yang kuat, sekitar 30 hingga 40 kaki [9,1 hingga 12,2 m] tingginya, tertanggal sejak abad ke-12 benteng tersebut dilengkapi menara. Benteng tersebut memiliki empat gerbang, yaitu Bab-al-Salam, atau gerbang Mesir, dikenal karena bentuknya yang indah. Disamping tembok kota, batas utara dan selatan dibatasi oleh perumahan, lahan kosong, kebun-kebun dan taman. Benteng tersebut dihancurkan pada masa Saudi seiring perkembangan dan perluasan Masjid Nabawi.

Makam Fatimah [anak perempuan Nabi Muhammad] dan Hasan [cucu Nabi Muhammad], berada di Jannatul Baqi, dan Abu Bakar [khalifah pertama sekaligus mertua Nabi Muhammad], dan Umar [Umar ibn Al-Khattab], khalifah kedua, juga dimakamkan disini.[10]

Dikarenakan Pemerintah Arab Saudi menerapkan sistem keagamaan, maka pemerintah melarang untuk non-Muslim memasuki kota Madinah.

Pada masa lalu memerlukan waktu cukup lama untuk mencapai Madinah [kurang lebih satu bulan] dengan menggunakan Unta. Sedangkan saat ini dapat ditempuh kurang lebih 6 jam melalui jalan bebas hambatan yang dibangun oleh pemerintah Arab Saudi. Pada masa kekuasaan Usmaniyah Turki, terdapat jalur kereta api yang menghubungkan Madinah dengan Amman [Yordania] serta Damaskus [Syria] yang merupakan bagian dari jalur kereta api Istambul [Turki]-Haifa [Israel] yang dikenal dengan nama Hejaz Railway. Kini jalur itu sudah tidak ada lagi dan stasiun kereta api Madinah dijadikan Museum. Jalur ini dahulu digunakan untuk kelancaran pengangkutan jamaah haji. Saat ini selain menggunakan jalan darat, kota Madinah dapat diakses melalui Udara dengan bandara berskala internasional yang terutama digunakan pada musim haji selain bandara king Abdul Aziz di Jeddah -->

Pada masa sebelum Islam berkembang, kota Madinah bernama Yatsrib, dikenal sebagai pusat perdagangan. Kemudian ketika Nabi Muhammad hijrah dari Mekkah, kota ini diganti namanya menjadi Madinah sebagai pusat perkembangan Islam sampai beliau wafat dan dimakamkan di sana. Selanjutnya kota ini menjadi pusat kekhalifahan sebagai penerus Nabi Muhammad. Terdapat tiga khalifah yang memerintah dari kota ini yakni Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan. Pada masa Ali bin Abi Thalib pemerintahan dipindahkan ke Kufah di Irak karena terjadi gejolak politik akibat terbunuhnya khalifah Utsman oleh kaum pemberontak. Selanjutnya ketika kekuasaan beralih kepada bani Umayyah, maka pemerintahan dipindahkan ke Damaskus dan ketika pemerintahan berpindah kepada bani Abassiyah, pemerintahan dipindahkan ke kota Baghdad. Pada masa Nabi Muhammad, penduduk kota Madinah adalah orang yang beragama Islam dan orang Yahudi yang dilindungi keberadaannya. Namun karena pengkhianatan yang dilakukan terhadap penduduk Madinah ketika perang Ahzab, maka kaum Yahudi diusir ke luar Madinah.

Kini Madinah bersama kota suci Mekkah berada di bawah pelayanan pemerintah kerajaan Arab Saudi.

Secara geografis, kota ini datar yang dikelilingi gunung dan bukit bukit serta beriklim gurun. Suhu tertinggi berkisar antara 30 °C sampai 45 °C pada waktu musim panas, dan suhu rata-rata berkisar antara 10 °C sampai 25 °C.

Data iklim Madinah [1985-2010] Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun Rekor tertinggi °C [°F] Rata-rata tertinggi °C [°F] Rata-rata harian °C [°F] Rata-rata terendah °C [°F] Rekor terendah °C [°F] Presipitasi mm [inci] Rata-rata hari hujan % kelembapan
33.2
[91.8]
36.6
[97.9]
40.0
[104]
43.0
[109.4]
46.0
[114.8]
47.0
[116.6]
49.0
[120.2]
48.4
[119.1]
46.4
[115.5]
42.8
[109]
36.8
[98.2]
32.2
[90]
49
[120.2]
24.2
[75.6]
26.6
[79.9]
30.6
[87.1]
35.3
[95.5]
39.6
[103.3]
42.9
[109.2]
42.9
[109.2]
43.7
[110.7]
42.3
[108.1]
37.3
[99.1]
30.6
[87.1]
26.0
[78.8]
35.17
[95.3]
17.9
[64.2]
20.2
[68.4]
23.9
[75]
28.5
[83.3]
33.0
[91.4]
36.3
[97.3]
36.5
[97.7]
37.1
[98.8]
35.6
[96.1]
30.4
[86.7]
24.2
[75.6]
19.8
[67.6]
28.62
[83.51]
11.6
[52.9]
13.4
[56.1]
16.8
[62.2]
21.2
[70.2]
25.5
[77.9]
28.4
[83.1]
29.1
[84.4]
29.9
[85.8]
27.9
[82.2]
22.9
[73.2]
17.7
[63.9]
13.6
[56.5]
21.5
[70.7]
1.0
[33.8]
3.0
[37.4]
7.0
[44.6]
11.5
[52.7]
14.0
[57.2]
21.7
[71.1]
22.0
[71.6]
23.0
[73.4]
18.2
[64.8]
11.6
[52.9]
9.0
[48.2]
3.0
[37.4]
1
[33.8]
6.3
[0.248]
3.1
[0.122]
9.8
[0.386]
9.6
[0.378]
5.1
[0.201]
0.1
[0.004]
1.1
[0.043]
4.0
[0.157]
0.4
[0.016]
2.5
[0.098]
10.4
[0.409]
7.8
[0.307]
60.2
[2.369]
2.6 1.4 3.2 4.1 2.9 0.1 0.4 1.5 0.6 2.0 3.3 2.5 24.6
38 31 25 22 17 12 14 16 14 19 32 38 23.2
Sumber: Jeddah Regional Climate Center[11]

Dari sektor ekonomi, terdapat sektor pertanian dan perkebunan terlebih perkebunan kurma yang sudah dikenal sejak masa lampau, peternakan selayaknya penduduk Arab serta perdagangan ditambah dengan sektor jasa terutama jasa pelayanan para peziarah di antaranya adalah usaha perhotelan dan penginapan.

Selain dikenal sebagai kota pusat perkembangan Islam. Madinah juga merupakan pusat dari pendidikan Islam sejak masa Nabi Muhammad SAW. Juga banyak ulama-ulama dan Cendekiawan Islam yang muncul dari Madinah di antaranya adalah Imam Malik. Saat ini di Madinah terdapat berbagai Jami'ah [Universitas] dan perguruan perguruan tinggi Islam lainnya.

 

Masjid Nabawi di Madinah

Sebagai salah satu kota suci umat Islam, Madinah memiliki sejumlah keutamaan, yaitu:

  • Tempat yang diprioritaskan penyebutan namanya dalam Al-Qur'an.
  • Yang menjadikan Madinah sebagai tanah haram [suci] adalah Allah SWT.
  • Pengharaman pemburuan dan buruan di Madinah.
  • Larangan memotong pohon-pohon, mencabutnya dan memungut barang yang tercecer.
  • Pengharaman mengangkat senjata dan berperang di dalamnya.
  • Mengharamkan bid'ah
  • Allah SWT memilih Madinah sebagai tempat hijrah Rasulullah SAW.
  • Allah SWT memilih Madinah sebagai tempat disemayamkannya jasad Rasulullah SAW.
  • Madinah dibersihkan dari Syirik.
  • Iman akan kembali ke Madinah.
  • Keberkahan di Madinah dilipatgandakan.
  • Dajjal tidak boleh memasuki Madinah.
  • Madinah tidak akan dimasuki oleh rasa gentar terhadap Dajjal.
  • Madinah tidak akan dimasuki oleh wabah Ta'un.
  • Perpindahan penyakit dari Madinah ke Juhfah.
  • Larangan membunuh ular sebelum diberi peringatan selama 3 hari karena para jin di sana banyak yang memeluk Islam dan mereka suka berubah bentuk menjadi binatang di antaranya ular.
  • Anjuran untuk tinggal di Madinah.
  • Anjuran agar meninggal di Madinah.
  • Orang-orang kafir tidak boleh memasuki Madinah.
  • Alim ulamanya lebih alim dari ulama selainnya.
  • Tanahnya sebagai penyembuh [Syifa']
  • Syafaat bagi siapa saja yang sabar atas cobaan di Madinah.
  • Syetan putus asa untuk disembah di Madinah.
  • Doa untuk Madinah sebagaimana doa Nabi Ibrahim untuk Mekkah.
  • Para Malaikat menjaganya hingga Hari Kiamat.
  • Madinah bermandikan cahaya pada hari kedatangan Rasulullah SAW.
  • Hukuman bagi orang yang mendzalimi penduduk Madinah.
  • Beribadah di Masjid Nabawi dilipatgandakan pahalanya.
  • Gunung Uhud mencintai Rasulullah SAW dan begitu juga sebaliknya.

Dari Anas bin Malik r.a, Rasulullah bersabda:

"Sesungguhnya Uhud adalah satu gunung yang mencintai kami dan kami juga mencintainya.""

[Disetujui oleh Al-Bukhari dan Muslim]

  • Gunung Uhud berguncang ketika Rasulullah SAW beserta para sahabat dia ketika berdiri di atasnya

Dari Anas bin Malik r.a, Rasulullah mendaki gunung Uhud bersama dengan Abu Bakar r.a, Umar r.a dan Ustman r.a. Ketika itu gunung Uhud berguncang. Kemudian Rasulullah SAW menghentakkan kakinya dan bersabda:

"Diamlah kamu wahai Uhud, karena sesungguhnya berada di atas kamu adalah seorang Nabi, seorang Siddiq dan dua orang syahid"

[Diriwayatkan oleh Bukhari]

  • Allah Subhanahu wa ta'ala telah menjadikannya sebagai tempat yang penuh keberkahan.
  • Rasulullah menyempatkan singgah di wadi ini dalam perjalanan pulang dari ibadah Haji.

Area pemakaman Al-Baqi' adalah suatu area pemakaman para sahabat Nabi, Tabi'in, Tabi'ut tabi'in, dan para ulama serta orang saleh sesudahnya. Sering Nabi mengunjunginya pada waktu malam dan berdoa dan memohon ampunan untuk mereka yang dikebumikan di pemakaman ini

  • Di antara doa dia yang diajarkan kepada kita untuk Ahli al-Baqi':

"Kesejahteraan atas kamu wahai penghuni-penghuni Makam dari kalangan mukminin dan muslimin. Allah merahmati mereka yang terdahulu dan kemudian dari kalangan kami dan sesungguhnya kami dengan izin Allah akan mengikuti kamu"

"Kesejahteraan atas kamu tempat tinggal orang-orang yang beriman, dan telah datang pada kamu barang apa yang telah dijanjikan untukmu, kamu ditangguhkan hingga hari esok dan dengan izin Allah kami akan mengikuti kamu, wahai Allah, ampunilah penghuni-penghuni Baqi' Al-Gharqod"

  • Jenazah yang dimakamkan di Baqi' akan dibangkitkan pertama di Padang Mahsyar
  • 70.000 dari penghuni Baqi' dibangkitkan dan masuk Surga tanpa hisab
  • Dianjurkan datang ke masjid Nabawi terlebih dahulu bagi musafir yang pulang bepergian
  • Masjidnya diasaskan atas dasar taqwa
  • Pahala salat dilipatgandakan
  • Pahala bagi orang yang salat 40 raka'at di masjid Nabawi
  • Tidak boleh meninggikan suara
  • Keutamaan siapapun yang datang ke masjid Nabawi baik sebagai pengajar maupun pelajar
  • Raudhah termasuk tempat yang mulia
  • Mimbar berada di atas telaga Rasulullah SAW.
  • Mimbar tempat Rasulullah SAW berkhutbah berada di bawah pintu surga
  • Tangisan dan rajukan batang tamar
  • Tiang-tiang mimbar masjid menjadi tiang-tiang di dalam surga
  • Hukuman bagi siapa saja yang bersumpah palsu di mimbar

  1. ^ "Masjid Quba' – Hajj". Saudi Arabia: Hajinformation.com. Diakses tanggal 26 March 2013. 
  2. ^ Historical value of the Qur'ân and the Ḥadith A.M. Khan
  3. ^ What Everyone Should Know About the Qur'an Ahmed Al-Laithy
  4. ^ Esposito, John L. [2011]. What everyone needs to know about Islam. Oxford University Press. hlm. 25. Mecca, like Medina, is closed to non-Muslims 
  5. ^ Sandra Mackey's account of her attempt to enter Mecca in Mackey, Sandra [1987]. The Saudis: Inside the Desert Kingdom. W. W. Norton & Company. hlm. 63–64. ISBN 0-393-32417-6. 
  6. ^ Cuddihy, Kathy [2001]. An A To Z Of Places And Things Saudi. Stacey International. hlm. 148. ISBN 1-900988-40-2. 
  7. ^ [Qur'an Al-Ahzab:13]
  8. ^ "The population of Medina 2016" [PDF]. 
  9. ^ However, an article in Aramco World[pranala nonaktif permanen] by John Anthony states: "To the perhaps parochial Muslims of North Africa in fact the sanctity of Kairouan is second only to Mecca among all cities of the world." Saudi Aramco's bimonthly magazine's goal is to broaden knowledge of the cultures, history and geography of the Arab and Muslim worlds and their connections with the West; pages 30–36 of the January/February 1967 print edition The Fourth Holy City[pranala nonaktif]
  10. ^ 1954 Encyclopedia Americana, vol. 18, pp.587, 588
  11. ^ "Climate Data for Saudi Arabia". Jeddah Regional Climate Center. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 7 Desember 2015. 

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Medina.
Wikivoyage memiliki panduan wisata Medina.
  • Mekkah, kota suci pertama dalam Islam
  • Yerusalem, kota suci ketiga dalam Islam
  • Abdurrahman As-Sudais, Imam besar Masjidil Haram.
  • Mubarakpuri, Safiur Rahman [2011]. The Sealed Nectar: Biography of the Noble Prophet ‌‍ﷺ. Riyadh: Darussalam Publishers. ISBN 978-603-50011-0-6
  • Mubarakpuri, Safiur Rahman [2004]. The History of Madinah Munawwarah. Riyadh: Darussalam Publishers. ISBN 978-996-08921-1-5
  • Badr, Abdulbasit A. [2013]. Madinah, The Enlightened City: History and Landmarks. Medina: Al-Madinah Al Munawwarah Research & Studies Center. ISBN 978-603-90414-7-4

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Madinah&oldid=20766572"

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề