Orang yang kuat dan sabar dalam menghadapi ujian dan tantangan berarti mengamalkan Asmaul Husna

GALAMEDIA - Allah SWT memiliki 99 nama Yang Maha Indah. Nama-nama tersebut adalah Asmaul Husna. Berikut ini penjelasan 3 dari 99 asmaul husna, Al Wakil, Al Qowiy, dan Al Matin seperti galamedia himpun dari sejumlah sumber:

- Al Wakil [الْوَكِيلُ]

Artinya Maha Memelihara
Al Wakil artinya Allah maha memelihara. Dialah yang berkuasa sekehendakNya karena kesempurnaan ilmu dan kekuasaanNya.

Baca Juga: Tadarus Pagi: Quran Surat Asy Syams, Berikut Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahnya

- Al Qowiy [الْقَوِىُّ]

Artinya Maha Kuat
Al Qowi artinya Allah maha kuat. Kekuatan dan kekuasaanNya sempurna sehingga tidak ada sesuatupun yang tidak bisa didapatkanNya.

Baca Juga: Umrah Kembali Dibuka Mulai Agustus, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi Calon Jemaah


- Al Matin [الْمَتِينُ]

Artinya Maha Kokoh
Al Matin artinya Allah memiliki kekuatan yang besar, yang tidak akan melemah karena apa pun. Nama ini berasal dari kata al matanah yang artinya kuat, rapi, erat dan padatnya sesuatu. Seringkali Al Matin digandengkan dengan Al Qowi.

Yaa Allah Kuat Kami dalam menghadapai segala cobaan dan ujian-Mu.

Page 2

Ilustrasi berdoa /Unsplash.com/

8 dari 9 halaman

© Foto : Shutterstock

Dilansir dari laman NU Online, setiap muslim dianjurkan untuk berdoa melafalkan asmaul husna. Seorang muslim berdoa melafalkan asmaul husna maka akan diberi rahmat oleh Allah SWT dan dijauhkan dari segala keburukan. Syekh Shalih al-Ja'fari mengatakan,

Gaya 8 Aktor Pemeran Satpam di Sinetron VS Kehidupan Nyata, Beda Banget!

" Orang yang berdoa dengan asmaul husna telah meminta kebaikan seluruhnya, dan membuat pencegahan di antara dirinya dan keburukan seluruhnya. Jadi apabila engkau menyebut Ar-Rahman Ar-Rahim, maka kamu telah meminta rahmat, dan jika kamu menyebut Al-Lathif maka kamu telah meminta kelembutan, dan seterusnya."  [Muhammad bin Alwi al-Aidarus, Khawwash Asma'ul-Husna Littadawi wa Qadha il-Hajat, Dar el-Kutub, Shan'a, Cet. Ke-3 2011, Hal. 16].

" Menyebut asmaul husna bermanfaat bagi [urusan] dunia, agama, dan akhirat, dan zikirnya dinamakan kumpulan kebaikan-kebaikan, kunci-kunci keberkahan, dan singkapan kejelasan. Tidaklah kesulitan yang ditekuni dengan asmaul husna melainkan Allah lapangkan kesulitannya, tidaklah utang melainkan Allah tunaikan utangnya, tidaklah kekalahan melainkan Allah akan menolongnya, tidak orang yang dizalimi melainkan Allah kembalikan kezalimannya, tidaklah orang yang sesat melainkan Allah beri petunjuk, tidaklah orang yag sakit melainkan Allah sembuhkan penyakitnya, tidaklah kegelapan hati melainkan Allah terangi hatinya dengan asmaul husna."  [Muhammad bin Alwi al-Aidarus, Khawwâsh Asma'ul-Husna Littadâwi wa Qadha il-Hajat, Dar el-Kutub, Shan'a, Cet. Ke-3 2011, Hal. 17]

Jakarta -

Di dalam Islam dikenal banyak hadits yang menjelaskan soal anjuran untuk berlaku sabar dan keutamaan bersabar. Salah satunya seperti diriwayatkan dalam hadits riwayat Imam Bukhari dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu dikutip Tim Hikmah dari Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam An Nawawi.

Berkata Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, saya mendengar Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya Allah SWT berfirman, 'Jika Aku menguji hamba-Ku dengan dua yang dicintainya, kemudian dia bersabar, maka Aku akan mengganti keduanya itu untuknya dengan surga'."

Menurut Yusuf Al-Qaradhawi Ph.D dalam "Mukjizat Sabar dalam Al-Quran" menjelaskan sabar adalah beramal penuh keyakinan bahwa kemudaratan dan ketaatan itu memberi manfaat. Sabar juga disebut sebagai penolong agama dalam menundukkan nafsu dan kemalasan.

Allah berfirman dalam surah Al-Ankabut ayat 58 dan 69 yang berbunyi:

"...Demikianlah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal soleh. Yaitu mereka yang sabar dan mereka pula berserah diri bulat-bulat kepada Tuhannya." [QS Al-Ankabut, ayat 58 dan 59].

Allah SWT juga menjelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 153:

"Wahai sekalian orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan dengan bersabar dan mengerjakan sembahyang, karena sesungguhnya Allah menyertai [menolong] orang-orang yang sabar." [QS Al-Baqarah ayat 153].

Hadits tentang ujian dan cobaan ini didasarkan pada hadits dari Ali bin Abi Thalib Ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

"Sabar itu ada tiga macam: sabar dalam menghadapi musibah, sabar dalam menjalankan ketaatan dan sabar dalam menghindari kemaksiatan. Siapa yang sabar dalam menghadapi musibah sehingga mampu menjalaninya dengan baik, dengan segala kekuatan hatinya, maka Allah akan mencatat untuknya sebanyak 300 derajat yang antara satu derajat dengan derajat yang lain seperti jarak antara langit dengan bumi. Siapa yang sabar dalam menjalankan ketaatan, maka Allah akan mencatat untuknya 600 yang antara satu derajat dengan derajat yang lain seperti jarak antara batas dasar bumi hingga puncak 'Arasy. Siapa yang sabar dalam menghindari kemaksiatan, maka Allah akan mencatat untuknya 900 derajat yang antara satu derajat dengan derajat yang lain seperti jarak dua kali antara batas dasar bumi hingga puncak 'Arasy." [HR. Ibnu Hibban, Ibnu Abid Dun-ya dan Dailami].

Cobaan yang menimpa kita tentu sudah diatur oleh Allah SWT. Jika kita bersabar, Allah SWT akan melipatkan pahala dan membantu menyelesaikan semua cobaan dan ujian yang dihadapi oleh umatnya dengan cara berdoa.

Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada seorang Muslim pun yang ditusuk oleh duri atau lebih dari itu, kecuali Allah pasti akan menghilangkan kesalahan-kesalahannya. Sebagaimana pohon yang menggugurkan daunnya." [HR. Bukhari].

Sehingga Islam mengajarkan kepada manusia agar sabar seperti lima nabi yang memiliki keteguhan yang kuat. Kelima nabi yang sabar itu adalah Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Ahqaf ayat 35:

"Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan azab bagi mereka." [QS Al-Ahqaf: 35].

[lus/erd]

Sifat orang Tiongkok yang selalu bekerja keras merupakan sifat yang telah diturunkan secara turun-temurun dari leluhur mereka. Dulu orang Tiongkok mencari penghidupan dari agrikultur atau pertanian, mereka harus bekerja keras bercocok tanam agar bisa makan. Sifat tersebut terus diturunkan hingga sekarang meski terjadi perubahan mata pencaharian utama, menjadi lebih kepada produksi dan industri.

Budaya ini juga terbentuk karena sejarah panjang bangsa Tiongkok yang mengalami masa-masa sulit, seperti peperangan dan kelaparan. Sejarah tersebut membuat mereka terbentuk menjadi pribadi-pribadi yang berjiwa kuat dan terus bekerja keras. Mereka pun menerapkan sifat tersebut ke anak cucu dengan mendidiknya sejak dini untuk menjadi orang yang memiliki mental pekerja keras.

Jika di Indonesia ada pepatah yang berbunyi “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian”, orang Tiongkok memiliki prinsip yang disebut 能吃苦 [néng chīkǔ]. Prinsip itu memiliki arti kurang lebih “Dapat bertahan dalam kesulitan.” Karena itulah orang Tiongkok terbiasa untuk tidak terlena dalam kesenangan sesaat dan tetap bertahan meski mengalami hambatan dalam hidup.

Sebenarnya, siapapun tidak menginginkan terjadinya ujian dalam kehidupan kita, namun pada kenyataannya tidak ada yang bisa menghindarinya, sehingga sering membuat kita berburuk sangka kepada Allah SWT dan menganggap Allah SWT kejam. Padahal, ujian yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya sesuai dengan kesanggupan masing-masing, sebagaimana firman Allah SWT: “Allah tidak memberikan kesulitan kepada seseorang hamba melainkan sesuai dengan kesanggupannya”. [Al-Baqarah/2: 286].

Suatu ujian dari Allah SWT, sesungguhnya bukan berarti bahwa Allah SWT bermaksud menganiaya hamba-Nya. Tetapi sebaliknya, ujian merupakan kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya karena dengan ujian tersebut ia akan dapat mengetahui manisnya iman, dzikir, dan taqarrub bilah. Di sini tergambarkan, bahwa ujian merupakan rahmat dari Allah SWT kepada hamba yang disayangi-Nya. Allah SWT berfirman:

لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا أَذًى كَثِيرًا وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ

Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan [juga] kamu benar-benar akan mendengar dari orang-orang yang diberi al-Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan [Âli ‘Imrân/3 : 186]

Cobaan adalah sarana menggapai pahala bagi orang yang sabar, apabila seorang hamba bersabar, maka Allah SWT akan memberikan kepadanya pahala atau dihapus-kan sebagian dari dosa dan diangkat derajatnya, hingga ujian itu menjadi satu nikmat baginya, sebagaimana hadist Rasullullah SAW. “Tidak ada seorang Muslim yang ditimpa gangguan semacam tusukan duri atau lebih berat daripadanya melainkan dengan ujian itu dihapuskan Allah SWT perbuatan buruknya serta digugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya”. [HR. Al-Bukhari]. Sakit adalah pembersih dosa apabila kita bersabar. Semakin besar ujian seseorang maka semakin besar pula pahala yang diperolehnya manakala ia berhasil menyikapi ujian tersebut.

Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok

Universitas Al Azhar Indonesia

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề