Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah kamu lakukan apa yang dapat kamu simpulkan tapai

You're Reading a Free Preview
Pages 4 to 5 are not shown in this preview.

Akses instan ke jawaban di aplikasi kami

Dan jutaan jawaban atas pertanyaan lain tanpa iklan

Lebih pintar, unduh sekarang!

atau

Lihat beberapa iklan dan buka blokir jawabannya di situs

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Bioteknologi berasal dari kata “Bio” dan “teknologi”, dan secara bebas dapat didefinisikansebagai pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia.

Bioteknologi sebenarnya sudah dikerjakan manusia sejak ratusan tahun yang lalu, karena manusia telah bertahun-tahun lamanya  menggunakan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur  ragi untuk membuat makanan bermanfaat seperti tempe, roti, anggur, keju, dan yoghurt. Namun istilah bioteknologi baru berkembang setelah Pasteur menemukan proses fermentasi dalam pembuatan anggur.

Di bidang pertanian kita juga sudah menggunakan mikroorganime sejak abad ke-19 untuk mengendalikan hama serangga dan menambah kesuburan tanah. Mikroorganisme juga sudah digunakan secara luas didalam mengolah limbah industri dalam dasawarsa ini. Dalam bidang kesehatan dan kedokteran, manusia telah dapat memproduksi vaksin tertentu dengan bantuan virus.

Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional/tradisional dan modern. Bioteknologi konvensional/tradisional adalah bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tapai, oncom, dan kecap. Mikroorganisme sebagai tenaga kerja gratis hanya perlu diberi stater agar ia bekerja optimal. Mikroorganisme itu dapat mengubah bahan pangan atau lainnya menjadi bahan yang lebih baik dari yang sebelumnya yang bisa dimanfaatkan .

Tapai adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang dihasilkan dari proses peragian [fermentasi] bahan pangan berkarbohidrat, seperti singkong dan singkong. Tapai bisa dibuat dari singkong [ubi kayu] dan hasilnya dinamakan tapai singkong. Bila dibuat dari singkong hitam maupun singkong putih, hasilnya disebut “tapai pulut” atau “tapai singkong”.Dalam proses fermentasi tapai, digunakan beberapa jenis mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, Pediococcus sp., dan lain-lain

Tapai merupakan makanan yang sudah dikenal baik oleh masyarakat. Selain dapat dikonsumsi secara langsung, tapai dapat dijadikan olahan lain atau dicampur dengan makanan dan minuman lainnya. Contohnya: tapai pulut untuk campuran cendol dan es campur, atau dapat juga diolah kembali menjadi wajik dan dodol.

Oleh karena bioteknologi berperan sangat penting dalam pembuatan produk makanan yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat, maka kami mencoba membuat langsung produk makanan hasil bioteknologi yaitu tapai singkong.

I.2 Tujuan

Adapun tujuan dilakukannya percobaan pembuatan produk bioteknologi tradisional diantaranya :

  1. Untuk mengetahui proses pembuatan tapai singkong
  2. Untuk mengetahui proses terjadinya fermentasi
  3. Untuk mengetahui manfaat mikroorganisme dalam pembuatan produk bioteknologi tradisional.

I.3 Manfaat

Manfaat dilakukannya percobaan ini berdasarkan tujuan ialah :

  1. Dapat mengetahui proses pembuatan tapai singkong
  2. Dapat mengetahui proses terjadinya fermentasi
  3. Dapat mengetahui manfaat mikroorganisme dalam pembuatan produk bioteknologi tradisional.

BAB II

ISI

II.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan pada percobaan pembuatan tapai adalah sebagai berikut :

  1. Singkong
  2. Ragi tapai
  3. Daun pisang
  4. Pisau
  5. Panci kukus
  6. Wadah/baskom

II.2 Langkah-langkah percobaan.

  1. Kupas singkong dan kerik lapisan luarnya [yang Seperti lendir]. lalu cuci bersih

  1. Kukus singkong selama 25menit sampai matang [empuk /merekah]

  1. Angkat dan Dinginkan singkong selama beberapa saat
  1. Masukkan singkong kewadah yang sudah di lapisi daun pisang [Jangan tersentuh tangan].
  2. Tabur ragi yang sudah dihaluskan merata keseluruh singkong

  1. Tutup dengan daun, dan tutup pancinya. Simpan disuhu ruang tunggu 36-48jam

  1. Tape singkong siap dinikmati

II.3 Pembahasan

Setelah melakukan penelitian tentang pembuatan tape singkong, kami dapat membahas bagaimana tape singkong dibuat, memaparkan faktor-faktor yang terlibat dalam pembuatan ataupun dalam proses fermentasi tape. Tape singkong ini merupakan suatau bioteknologi yang dikategorikan ke dalam bioteknologi tradisional /konvensional.

Hasil dari tape yang kami coba ternyata singkong tersebut menjadi terasa manis dan agak terasa bau alkohol,setelah kami meneliti dan membaca dari berbagai sumber ternyata pada tape singkong itu terjadi proses fermentasi yang menyebabkan singkong menjadi bau alkohol dan terasa manis.

Adapun reaksi yang terjadi dalam proses fermentasi tape yaitu :

Amilum/patiamilase matosa

2[C6H10O5]n + nH2O —> n C12H22O11

Maltosa maltase glukosa

C12H22O11 + H2O —> 2C6H12O6

glukosa alkohol

C6H12O6 —> 2C2H5OH + CO2

Bahan baku dari pembuatan tape adalah beras singkong atau bisa digunakan juga umbi kayu [singkong].Tape singkong dibuat dengan proses fermentasi yang dibantu oleh ragi atau [bakteri saccharomyces cerivisiae] bakteri ini dapat merubah karbohidrat menjadi alkohol, dan karbon dioksida.

Dalam fermentasi tape terlibat beberapa mikro organisme yang disebut dengan mikrobia perombak pati menjdi gula yang menjadikan tape pada awal fermentasi terasa manis.yang menyebabkan tape singkong berubah menjadi alkohol karena adanya bakteri actobakter aceti [mengubah alcohol menjadi asam asetat].

Adapun beberapa faktor yang menyebabkan pembuatan tape singkong ini dapat berlangsung tidak sempurna salah satu penyebabnya adalah peralatan yang kurang higienis dan ragi yang sudah lama [sudah kadaluarsa].dan dapat disebabkan juga oleh pencucian beras atau singkong yang tidak bersih sehingga fermentasi tdak sempurna.pada penelitian ini pula kelompok kami belum sempurna dikarenakan nasi singkong yang kami buat masih belum matang.Tapi,tape tersebut masih bisa di konsumsi dan masih terasa manis.

Pembuatan tape ini berlangsung selama dua sampai tiga hari,dalam kurun tiga hari itu tape masih bisa masih bisa dimakan karena tape belum berubah menjadi alcohol,tapi jika tape sudah lebih dari tiga hari tape tidak bisa dimakan[dikonsumsi] karena sudah berubah menjadi alcohol selain itu juga tape tersebut sudah membusuk.

II.4 Kesimpulan

Dari hasil uji coba pembuatan tape singkong dapat disimpulkan bahwa, Pembuatan tape termasuk kedalam bioteknologi konvensional atau tradisional, karena masih menggunakan cara-cara yang terbatas. Pada proses pembuatan tape singkong jamur ragi [saccharomyces cereviceae]memakan glukosa yang ada didalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhanya, sehingga singkong akan menjadi lunak jamur tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol. Jamur tersebut akan mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat dari singkong menjadi gula yang lebih sederhana,oleh karena itu tape terasa manis setelah matang meskipun tidak di tambahkan gula sebelumnya.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề