Mengapa seorang guru atau calon guru wajib memahami dan menguasai pengelolaan kelas?

Ketrampilan dasar mengajar adalah ketrampilan yang harus dimiliki setiap guru agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan bermanfaat. Salah satunya adalah ketrampilan membuka dan menutup pelajaran.

Ketrampilan ini bukanlah hal yang mudah dan juga bukan hal yang sulis sebenarnya, tapi terkadang guru lupa akan pentingnya ketrampilan ini. Karena guru sering berpikir hal yang terpenting hanya memberikan materi kepada siswa itu sudah cukup.

Membuka pelajaran [set induction] adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prokondusi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar.

Sedangkan menutup pelajaran [closure] adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar.

Dalam membuka pelajaran guru haruslah menarik perhatian siswa dan menimbulkan motivasi. Sedangkan dalam menutup pembelajaran guru harus lah meninjau kembali dengan cara merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan. Tujuan ketrampilanini yaitu menimbulkan perhatian dan motivasi siswa terhadap tugas-tugas yang akan dihadapi.

Dalam mencapai kesuksesan dalam sebuah pembelajaran, guru berupaya menjadikan anak memiliki ketrampilan belajar yang baik, mencakup ketrampilan dan memperoleh pengetahuan, ketrampilan dalam mengembangkan diri, ketrampilan dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu, dan ketrampilan untuk hidup berdampingan dengan sesama secara harmonis. 

Ada beberapa hal penting untuk mengembangkan kreativitas dalam proses pembelajaran, yaitu kreativitas itu bukan sifat atau bakat bawaan sejak lahir, kreativitas adalah hasil kemampuan nalar yang mendorong seseorang untuk berupaya menemukan sesuatu yang baru.

Kegagalan merupakan jalan keberhasilan, sehingga seseorang dalam mewujudkan suatu kreativitas hendaknya tidak perlu takut terhadap kegagalan. Pengembangan kreativitas membutuhkan kemampuan mendayagunakan potensi-potensi yang ada, baik dari dalam maupun dari luar diri seseorang. Dalam setiap orang telah tercipta kekuatan yang akan mendorong pengembangan kreativitasnya.

Strategi mengajar dan menguasai kelas harus dimiliki oleh guru, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong semangat peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.

Strategi dalam mengajar diantaranya, memiliki sistem pendekatan belajar mengajar yang paling tepat dan efektif untuk mencapai sasaran dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam kegiatan mengajarnya.

Guru juga harus bisa mengusai kelas yaitu dengan cara jadilah guru supel yaitu guru yang memiliki rasa empati yang tinggi dengan permasalahan pribadi peserta didik dan sabar dalam menghadapi tingkah laku peserta didik.

Oleh: Fitrianti / mahasiswi IAIN Pekalongan
Email:

PENGELOAAN kelas yang baik sangat menentukan kualitas kegiatan belajar mengajar. Bila kualitas belajar dan mengajar baik, maka peserta didik juga akan mendapatkan tingkat pemahaman yang baik.

Berikut ini panduan mengenai pengelolaan kelas bagi seorang pengajar. 

1. Penataan ruang kelas

Penataan ruang bertumpu pada penetapan tempat duduk siswa, dengan format memudahkan siswa dalam memandang gurunya. Biasanya hal ini dipengaruhi jumlah siswa dalam satu kelas. Jumlah siswa yang tidak terlalu banyak akan memudahkan siswa untuk menata meja dan kursi, agar di mana pun siswa duduk, mereka tetap bisa memperhatikan guru saat mengajar.

Berbeda bila kelas terlalu padat dan banyak siswa. Biasanya siswa yang duduknya paling belakang dan pojok akan kesulitan memandang guru, karena tertutup dengan siswa lainnya. Siswa juga memerlukan ruang yang cukup agar mereka bisa menempatkan buku dan alat-alat tulis mereka. Sehingga saat mereka membutuhkan sesuatu, mereka bisa dengan mudah menemukannya. Misalnya saat siswa membutuhkan penghapus. Mereka tidak perlu bingung mencarinya, karena mereka punya tempat yang cukup untuk meletakkan penghapus di atas meja.

Formasi tempat duduk siswa juga perlu diubah dalam jangka waktu tertentu. Perubahan formasi tempat duduk perlu dilakukan agar siswa tidak bosan di kelas. Siswa perlu mengenal lebih dekat teman-teman mereka dalam satu kelas, sehingga mereka tidak jenuh belajar. Siswa pun perlu merasa nyaman saat berada di kelas, jauh dari bau yang tidak sedap, suara berisik, cahaya yang terlalu menyilaukan, dan lainnya. Hal ini akan mempengaruhi konsentrasi anak saat belajar.

2. Mengantisipasi kondisi  kelas

Kondisikan semua siswa dengan baik secara fisik maupun psikis, termasuk siswa yang terlambat masuk ke dalam kelas. Sebelum siswa benar-benar siap jangan memulai mengajar. Ada kalanya saat kita masuk kelas, suasana kelas sangat gaduh atau anak berjalan ke sana kemari dari tempat duduk mereka. Sebagai pendidik kita tidak boleh menoleransi hal ini. 

Sejak awal tahun ajaran, seorang pengajar harus menetapkan suatu aturan, bahwa setiap ada guru yang masuk kelas dan hendak mengajar, siswa harus langsung memberikan salam.  Saat siswa memberikan salam, mereka harus melakukannya dengan sopan. Hal ini akan memudahkan kita dalam proses belajar mengajar selanjutnya. Bagaimana pun anak-anak perlu belajar untuk bisa fokus dan memperhatikan guru sejak awal pembelajaran. Kalau ada murid yang terlambat, berhenti sejenak mengajar. Perhatikan siswa yang terlambat. Ajak untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Kalau tidak, boleh jadi siswa yang terlambat ini berpotensi untuk mengganggu proses pembelajaran dan menyulitkan pengelolaan kelas.

3. Tetapkan aturan dengan tegas namun 'bersahabat' 

Saat ada siswa melakukan pelanggaran, kita harus tegas dalam memberikan konsekuensi, sesuai dengan aturan yang telah disepakati. Alangkah lebih baik bila aturan dibuat bersama siswa sejak awal tahun ajaran. Saat membuat suatu aturan dan metode pemberian konsekuensi, kita perlu mengajak siswa untuk bekerja sama. Sehingga saat mereka melakukan pelanggaran dan menerima konsekuensi, mereka bisa menerimanya dengan baik. Kalau ada murid yang terlambat, berhenti sejenak mengajar. Perhatikan siswa yang terlambat. Ajak untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Kalau tidak, boleh jadi siswa yang terlambat ini berpotensi untuk mengganggu proses pembelajaran dan menyulitkan pengelolaan kelas.

4. Pastikan siswa tetap fokus 

Beberapa siswa mungkin tidak fokus dengan materi yang kita berikan. Ada banyak sebab mengapa siswa bisa tidak fokus pada pelajaran, bisa karena ngantuk, bosan, capek, dan sebab lainnya. Sebagai pendidik kita harus memiliki banyak cara agar siswa tetap fokus memperhatikan saat pembelajaran. Beberapa cara yang bisa kita praktekkan adalah dengan memberikan pertanyaan kepada siswa dengan cara menunjuk siswa [terutama yang terlihat kurang fokus], mengajak siswa melakukan ice breaking, dan kejutan-kejutan menarik lainnya.

Mulailah mengajar dengan serius. Bila sudah berhasil menggiring siswa dalam suasana demikian, atur irama pembelajaran menjadi santai kemudian serius lagi, dan begitu seterusnya. Kalau serius melulu siswa akan ngantuk atau bosan mengikuti pelajaran. Makanya perlu juga pembelajaran diselingi dengan homor dan intermezo sebagai penyegaran bagi siswa. Ada kalanya kita mengajak siswa untuk serius dalam memperhatikan dan mengikuti pelajaran, namun tidak ada salahnya juga bila kita mengajak siswa untuk tertawa dengan humor-humor segar. Hal-hal yang bersifat humor  bisa diberikan kepada siswa berupa cerita, ekspresi wajah, bernyanyi lagu lucu, dan hal-hal yang bersikap humor  lainnya yang bersifat mencairkan suasananya.

6. Jangan biarkan ada waktu tersisa yang kosong

Ada kalanya saat kita usai mengajarkan semua materi pelajaran, kita masih memiliki sisa waktu antara 5 hingga 10 menit. Sebagai pendidik yang baik, kita tidak boleh membiarkan anak-anak “menganggur” di sisa waktu. Di waktu siswa tersebut, kita bisa memberikan pengayaan, mengajak anak nonton film pendek yang berhubungan dengan pelajaran, memberikan tanya jawab, memberikan soal latihan, dan aktivitas lainnya.  

7. Bersemangat sejak awal pembelajaran

Sejak awal pembelajaran kita perlu menunjukkan semangat yang baik. Jangan sampai kita terlihat lelah, mengantuk, sedih, dan keadaan hati yang tidak baik lainnya. Perasaan negatif bisa membuat siswa kehilangan semangat. Sebagai pendidik, kita perlu belajar mengelola emosi. Keterampilan pendidik dalam mengelola emosi bisa membuat siswa merasa nyaman dan lebih bersemangat dalam belajar.  Kalau ada murid yang terlambat, berhenti sejenak mengajar. Perhatikan siswa yang terlambat. Ajak untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Kalau tidak, boleh jadi siswa yang terlambat ini berpotensi untuk mengganggu proses pembelajaran dan menyulitkan pengelolaan kelas.

8. Posisi berdiri ketika mengajar

Ketika mengajar, guru perlu mengatur posisi berdiri. Ini bertujuan untuk mengendalikan siswa keseluruhan. Jangan itu ke itu saja siswa yang menjadi pusat perhatian guru. Selain itu guru jangan terlalu sering membelakangi siswa karena menulis di papan tulis. Sebaliknya guru guru menulis dengan posisi menyamping sehingga siswa dapat terpantau.


Editor: Maria L Martens

JAKARTA, SCHOLAE.CO - Peranan seorang guru dalam mengelola kelas akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran, sehingga guru dituntut untuk mampu mengelola kelas dengan baik. Dalam pelaksanaannya memang tidak mudah bagi guru untuk mampu mengelola kelas, keberagaman karakter siswa, keberagaman kebutuhan dan gaya belajar siswa memang merupakan hal yang tidak mudah bagi guru.Strategi mengelola kelas dengan baik - Mengelola kelas dengan baik bukanlah pekerjaan mudah. Kesulitan mengelola kelas bukan hanya dirasakan oleh guru baru. Guru yang sudah berpengalaman sekian tahun mengajar  pun tak luput dari permasalahan ini.Segudang teori pengelolaan kelas yang sudah didapat guru kadang-kadang tidak mumpuni ketika mempraktikkannya di depan kelas. Banyak sekali kendala yang ditemui saat guru berhadapan dengan siswa.Kendala mengelola kelas akan berpengaruh pada efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Banyak waktu belajar terbuang sia-sia karena adanya gangguan oleh prilaku siswa yang menyimpang. Guru terpaksa menghabiskan waktu untuk memarahi atau menegur perilaku siswa yang menyimpang. Begitu pula suasana pembelajaran sering terganggu oleh suasana gaduh. Siswa benar-benar tidak memikirkan dan terlibat pembelajaran yang berlangsung. Guru asyik menerangkan pelajaran di depan kelas sementara siswa asyik pula bercengkrama dengan temannya.Mengapa perlu mengelola kelas dengan baik?Mengelola kelas berarti mengkondisikan kelas untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Ciri-ciri pembelajaran efektif dan efisien adalah: [a]. proses belajar menyenangkan dan tidak monoton, [b]. materi pelajaran [meskipun kadang-kadang sulit] sangat dirasakan oleh siswa manfaatnya.

Bagaimana mengelola kelas dengan baik? Berikut ini adalah strategi penting dalam mengelola kelas belajar:

1.Mengelola kelas itu seni dan keterampilanBanyak orang menganggap cara dan gaya berbicara di depan kelas tidak banyak berpengaruh terhadap pengelolaan kelas. Ini adalah kekeliruan besar pada anggapan ini. Mengajar itu mengandung sentuhan nilai seni dan keterampilan. Maka tak salah jika guru dikatakan sebagai seniman pembelajaran. Seni mengelola kelas meliputi cara dan gaya guru berbicara saat mengajar. Termasuk didalamnya gerak-gerik anggota tubuh yang akan menarik perhatian siswa saat menerima pelajaran. Intonasi dan nada sewaktu berbicara sangat menentukan kejelasan materi yang disampaikan guru.2.Mengelola kelas itu memerlukan perencanaanGuru itu disainer pembelajaran. Memang, pembelajaran itu sudah dirancang sebelumnya. Rancangan itu berupa persiapan tertulis sebagai panduan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Guru sudah memperkirakan segala kemungkinan yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Waktu pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran dari menit awal sampai menit akhir. Kemungkinan gangguan dari prilaku siswa yang menyimpang sudah diantisipasi oleh guru sehingga waktu tidak habis untuk memarahi dan menegur siswa.3.Mengelola kelas adalah mengatasi masalah belajarGuru sebagai pelaksana pembelajaran perlu memusatkan segenap perhatiannya kepada proses pembelajaran agar terjadi pembelajaran yang efektif dan efisien. Salah satu bentuk perhatian guru adalah persiapan pembelajaran yang matang, baik secara administratif maupun sikap mental guru.

Menciptakan suasana kelas supaya lebih 'fun'

Suasana kelas yang menyenangkan, sangat mempengaruhi dinamika proses belajar-mengajar. Para siswa 'jaman now' pun perlu distimuluas agar kegairahan dan situasi pengajaran ini bisa berefektif positif kepada mereka. Beberapa langkah ini, bisa menjadi pemicunya.

1. Ice BreakingUntuk dapat mengelola kelas guru harus kreatif membuat ice breaking, dengan adanya ice breaking siswa akan mudah dikondisikan dan tidak cepat merasa bosan dalam belajar. Ada banyak jenis ice breaking bisa dengan melakukan senam otak atau beberapa permainan sederhana seperti "tepuk satu kali, tepuk dua kali, dan lain sebagainya.2. Buatlah perencanaan pembelajaranSeorang guru wajib membuat perencanaan pembelajaran, dengan adanya perencanaan guru sudah memiliki bayangan apa saja pembelajaran yang akan disampaikan hari ini, dan dapat memperkirakan kira kira apa saja masalah yang akan terjadi dalam kelas.3. Persiapkan kondisi ruangan kelas yang nyamanKelas yang nyaman akan lebih mudah untuk dikondisikan, guru dapat memulai dengan menata tempat duduk agar pembelajaran lebih efektif. Serta tidak lupa memperhatikan kebersihan kelas.4. Buat kesepakatan peraturan dengan siswa

Kesepakatan peraturan akan lebih mendisiplinkan siswa saat belajar. Cobalah untuk membuat reward dan punishment seperti penggunaan bintang hitam dan bintang kuning, untuk siswa yang melanggar diberikan bintang hitam dan untuk siswa yang taat mengikuti aturan, aktif dalam kegiatan pembelajaran diberikan bintang kuning, serta berikan hukuman dan penghargaan berdasarkan kesepakatan.


Editor: Maria L Martens

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề