Pertanyaan tentang kewirausahaan yang sulit

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Dalam komunitas perekrutan, terdapat sebuah persepsi umum bahwa para wirausahawan sulit untuk dipertahankan karena mereka memiliki jiwa yang bebas dan tidak dapat terus terpaku pada struktur perusahaan yang kaku. Seorang wirausahawan [atau disebut juga wiraswastawan] seringkali dipandang sebagai individu yang tidak menyukai jalur karir konvensional; beberapa dari mereka hanya menggunakannya sebagai batu loncatan untuk mewujudkan target atau proyek pribadi mereka masing-masing.

Namun, menurut seorang kontributor Harvard Business Review, Chris Smith, terdapat perbedaan antara merekrut seorang wirausahawan dan seseorang yang berjiwa kewirausahaan. Faktanya, setiap perusahaan membutuhkan seorang pegawai yang mandiri, yang secara aktif mencari solusi-solusi orisinil dan kreatif untuk membuat keputusan yang lebih baik untuk perusahaan. Dengan kata lain, setiap perusahaan membutuhkan seseorang dengan jiwa kewirausahaan dalam tim mereka.

Sebagai seorang manajer perekrutan, Anda akan kesulitan untuk bukan hanya sekedar memutuskan apakah Anda perlu merekrut seorang mantan wirausahawan, namun juga untuk menemukan kandidat manakah yang memiliki semangat kewirausahaan sejati. Untuk mempermudah Anda, kami telah menuliskan 3 cara yang dapat membantu Anda merekrut dengan bijak dan mengenali kandidat-kandidat berjiwa wirausaha tersebut:

1.  Temukan faktor motivasi dan tingkat kesabaran

Individu-individu yang memiliki jiwa kewirausahaan adalah mereka yang termotivasi untuk terus berada selangkah di depan, mereka yang mau belajar, bereksperimen, menerapkan dan berbagi. Para individu inilah yang berfokus pada gambaran besarnya, dapat memahami target perusahaan dalam segala aspek serta berjuang untuk menjadikan perusahaan sebuah tempat yang lebih baik.

Pro: Memiliki pegawai yang berjiwa kewirausahaan merupakan sebuah aset bagi perusahaan manapun, karena pegawai tersebut akan selalu mencari cara untuk menciptakan suatu peningkatan bagi perusahaan karena mereka peduli akan visi-visi yang diperjuangkan oleh perusahaan.

Cara mengidentifikasi: Selama wawancara berlangsung, ajukan pertanyaan-pertanyaan langsung seperti “Apa saja yang memotivasi Anda?” Jawaban seorang wirausahawan ‘biasa’ akan berfokus pada pencapaian pribadinya dan kurang terdapat keinginan untuk berkontribusi dalam misi perusahaan, sedangkan seorang pegawai berjiwa kewirausahaan akan menjawab bagaimana mereka akan menemukan keberhasilan dan motivasi lewat peran serta mereka dalam memperbesar bisnis perusahaan.

Baca juga: Cara menarik kandidat berkualitas dan faktor yang memotivasi mereka untuk bergabung ke perusahaan Anda

Kontra: Wirausahawan terkadang memiliki hasrat besar untuk mengambil keputusan tanpa pikir panjang dan kadang, hal ini menciptakan rasa fustrasi ketika rencana mereka tidak berjalan secepat atau semulus yang dibayangkan akibat struktur tertentu yang terdapat dalam perusahaan pada umumnya.

Cara mengidentifikasi: Uji kandidat dengan sebuah pertanyaan wawancara berbasis situasi [situational interview] dimana Anda dapat mengetahui bagaimana mereka akan menangani eksekusi gagasan yang berpotensi berjalan lambat. Kandidat dengan semangat kewirausahaan yang ideal akan memberikan jawaban yang realistis, memiliki keseimbangan antara idealisme pribadi dan kenyataan, serta memiliki pemahaman yang kuat mengenai cara kerja menurut aturan birokrat.

2.  Menilai risiko-risiko berani serta apa yang termasuk di dalamnya

Wirausahawan secara umum dipandang sebagai orang-orang yang senang mengambil risiko. Hal ini tidak sepenuhnya benar karena mereka tidak begitu saja mengambil risiko; tujuan utama mereka sesungguhnya adalah untuk meminimalisir risiko yang ada pada setiap langkah baru yang mereka ambil. Walau demikian, jika dibutuhkan, mereka tidaklah takut untuk melakukan sebuah eksperimen demi mencapai keberhasilan dan menemukan solusi-solusi baru. Oleh karena itulah, wirausahawan memperoleh reputasi sebagai pengambil risiko.

Pro: Para pegawai berjiwa kewirausahaan memiliki kepercayaan bahwa “risiko yang besar berpotensi membawa hasil yang besar pula.” Oleh karena pola pikir mereka yang tidak konvensional dan kemampuan untuk memandang risiko dengan optimis, pegawai berjiwa kewirausahaan adalah orang-orang yang mungkin mencetuskan terobosan inovatif bagi perusahaan Anda.

Cara mengidentifikasi: Sebuah pertanyaan wawancara berbasis situasi [situational interview question] dapat membantu Anda menentukan apakah kandidat tersebut bukan hanya sekedar seorang pengambil risiko [risk-taker] namun juga seorang pemecah masalah [problem-solver] dan mampu menciptakan solusi-solusi baru untuk menyelesaikan masalah-masalah sulit di tempat kerja demi kepentingan perusahaan.

Kontra: Terkadang wirausahawan cenderung memegang teguh prinsip dan gagasan mereka, sehingga ketika ide mereka dianggap berisiko oleh orang lain, hal ini mungkin menyebabkan konflik di tempat kerja. Yang lebih parah lagi, jika gagasan tersebut didorong oleh kepentingan pribadi atau keinginan si kandidat untuk mendapat pengakuan di tempat kerja.

Cara mengidentifikasi: Gunakan pertanyaan wawancara berbasis perilaku [behavioral interview question] untuk mengidentifikasi hal ini; minta kandidat untuk memberikan suatu contoh pengalaman dalam menghadapi permasalahan di masa lalu dan bagaimana ia menyelesaikan masalah tersebut. Dari sini, Anda dapat menilai apakah langkah-langkah yang diambil oleh kandidat tersebut dipikirkan secara matang dan dilakukan dengan mempertimbangkan kepentingan orang lain dan perusahaan. Kandidat yang ideal tidak akan begitu saja melaksanakan suatu hal semata-mata untuk kepentingan pribadi tanpa mempertimbangkan dampak atau risiko perbuatannya terhadap rekan kerja dan perusahaan tempatnya bekerja.

3. Periksa semangat kerja dan rasa kepemilikan

Individu-individu dengan jiwa kewirausahaan tidak haus akan kekuasaan, jabatan atau posisi. Alih-alih demikian, mereka justru didorong oleh keinginan untuk memiliki suatu inisiatif, ide baru ataupun peluncuran suatu produk baru. Definisi mereka akan kekuasaan berbeda dengan pegawai-pegawai yang mengincar jabatan berwenang dalam perusahaan. Individu berjiwa kewirausahaan ingin dipandang sebagai kekuatan pendorong dibalik penemuan dan terobosan baru, bukan sebagai seorang diktaktor.

Pro: Kebutuhan para pegawai berjiwa kewirausahaan untuk menciptakan sesuatu yang signifikan berarti terciptanya inovasi-inovasi proaktif dan kontribusi bermanfaat bagi perusahaan Anda tanpa perlu diminta.

Cara mengidentifikasi: Untuk mengetahui apakah kandidat tersebut memiliki kualitas yang Anda cari, tanyakan apakah mereka pernah menciptakan sesuatu yang signifikan di tempat kerja mereka sebelumnya atau apakah mereka pernah menciptakan sebuah insiatif. Seseorang dengan jiwa kewirausahaan semacam ini tidak akan pernah menolak menceritakan kisah sukses mereka kepada Anda.

Kontra: Terkadang, sifat arogan dan serakah dapat masuk dalam pikiran seorang inventor. Dalam hal ini, seorang wirausahawan dapat memandang terlalu tinggi akan dirinya sendiri, dan mulai memandang rendah orang lain, atau mengalami kesulitan untuk bekerja dalam sebuah tim. Dalam skenario yang lebih parah, kewenangan pribadi [otonomi] bahkan mungkin menjadi sebuah persyaratan bagi wirausahawan tersebut untuk memimpin suatu proyek baru.

Cara mengidentifikasi: Ajukan pertanyaan seperti, “Apa yang Anda banggakan akan diri Anda?” atau “Bagaimana Anda mendeskripsikan diri Anda sebagai seorang pemain tim?” Jawaban kandidat tersebut dapat menentukan apakah ia seorang pegawai berjiwa kewirausahaan yang Anda cari atau hanyalah seorang wirausahawan biasa yang egois.

Penting bagi Anda untuk memahami perbedaan antara merekrut seorang wirausahawan biasa dengan seseorang yang berjiwa kewirausahaan. Seperti yang telah dijabarkan disini, kemampuan untuk membedakan kedua tipe wirausahawan tersebut pastinya akan membawa dampak positif bagi strategi perusahaan dan memberikan nilai tambah yang luar biasa bagi keseluruhan perusahaan Anda.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề