Apa yang kalian ketahui tentang daging yang berwarna merah dan putih?

Ilustrasi daging ayam. Tabloidbintang

TEMPO.CO, Jakarta - Daging merupakan sumber vitamin dan protein berkualitas tinggi yang baik bagi tubuh. Secara umum daging dibagi menjadi dua jenis, yakni daging merah dan daging putih.

Mengutip dari laman resmi Yayasan Gastroenterologi Indonesia, perbedaan warna daging merah dan daging putih disebabkan oleh kandungan mioglobin, yakni protein yang berfungsi menyimpan dan mengangkut oksigen ke otot melalui aliran darah. Daging merah mengandung mioglobin yang relatif lebih banyak dibandingkan daging putih.

Jenis daging yang termasuk daging merah adalah daging sapi, kambing, dan kerbau. Sedangkan yang termasuk daging putih antara lain unggas seperti ayam, burung, kalkun, ikan, dan makanan laut lainnya seperti udang dan kerang.

Perbedaan lain dari daging merah dan daging putih adalah pada kandungan lemaknya. Daging putih merupakan sumber protein dan memiliki kandungan lemak yang lebih rendah. Sebaliknya, daging merah mengandung kadar lemak yang lebih tinggi, namun juga memiliki kandungan vitamin yang lebih tinggi.

Vitamin yang terkandung dalam daging merah antara lain vitamin B, zat besi, dan zat seng. Jenis zat besi pada daging merah adalah zat besi heme yang lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan dengan zat besi yang ditemukan di sumber nabati.

Baik daging merah maupun daging putih, keduanya memiliki kandungan yang bermanfaat bagi tubuh. Meski demikian, asil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging merah secara berlebihan dapat mencetuskan berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung koroner, diabetes, strok, obesitas, dan kanker usus

Ketika daging merah dimasak dengan suhu tinggi, apalagi jika sampai hangus, maka akan terbentuk senyawa penyebab kanker yang disebut senyawa karsinogenik. Untuk menghindari hangus saat memasak, sebaiknya potong lemak yang terlihat di sekitar tepi daging merah.

SITI NUR RAHMAWATI

Baca juga:

Tidak Semua Ikan Cocok Diolah Menjadi Bakso Ikan, Begini Penjelasannya

Teman Sehat, masih dalam suasana Idul Adha, nih! Momoen Hari Raya ini, selalu identik dengan menu olahan daging. Nah, biasanya daging yang kamu makan berwarna merah. Tapi tahukah kamu, ternyata daging yang kamu konsumsi, juga ada yang berwana putih, loh! Lalu apa bedanya ya, daging merah dan putih? Yuk, simak penjelasannya di sini!

Daging merah

Daging merah merupakan daging yang memiliki kandugan mioglobin yang tinggi,  sehingga daging ini berwarna merah dalam kondisi mentah dan cenderung gelap ketika dimasak. Mioglobin merupakan jenis protein yang ada di dalam daging dan memiliki warna merah gelap. Daging jenis ini memiliki kandugan lemak, vitamin, zat besi dan zink yang lebih tinggi dibanding daging putih. Contohnya yaitu daging sapi, kambing, domba, kuda dan rusa.

Berikut ini  manfaat yang bisa kamu dapatkan saat mengonsumsi daging merah:

Kaya akan vitamin B

Daging jenis ini diketahui mengandung vitamin B 12 yang baik bagi sistem saraf. Selain itu, daging ini juga mengandung vitamin B6 yang bagus untuk sistem kekebalan tubuh, loh! Kandungan zat gizi niacin di dalam daging ini juga baik untuk membantu proses pencernaan. Sedangkan zat gizi riboflavin, memiliki manfaat untuk kesehatan kulit dan mata.

Memenuhi kebutuhan zat besi [Fe]

Daging jenis ini, diketahui mampu memenuhi kebutuhan zat besi dalam jumlah yang memadai. Kekurangan zat besi akan menyebabkan tubuh menjadi kekurangan energi, karena fungsinya membantu penyerapan zat gizi ngga optimal. Selain itu, zat besi yang ada pada daging merah juga lebih mudah diserap tubuh dibandingkan dengan yang berasal dari sayuran maupun sumber nabati.

Mengan dung zat gizi zink

Salah satu mineral spesial yang terdapat pada daging jenis ini adalah zink. Mineral ini penting sekali untuk membangun massa otot, memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kesehatan otak. Lalu, bagaimana dengan daging putih?

Daging Putih

Daging putih merupakan daging yang warnanya lebih terang dan pudar, baik sebelum maupun sesudah dimasak. Daging jenis ini biasa ditemukan pada jenis unggas, seperti ayam, bebek, angsa dan kalkun. Daging ini bukan berarti ngga mengandung mioglobin, hanya saja jumlahnya ngga sebanyak daging merah. Daging ini juga memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dibanding daging merah.

Berikut ini manfaat yang bisa kamu dapatkan saat mengonsumsi daging putih:

Baik bagi kesehatan tulang

Daging ayam dan kalkun memiliki kandungan protein yang tinggi. Nah, hal inilah yang bisa membantu mencegah risiko tulang keropos, osteoporosis maupun radang sendi. Daging ayam juga kaya akan mineral fosfor yang baik untuk kesehatan tulang dan gigi.

Menghindari risiko penyakit kardiovaskular

Tahukah kamu, kalau kadar asam amino homosistein di dalam tubuh tinggi, maka bisa berisiko menyebabkan penyakit kardiovaskular, loh! Jika kamu mengonsumsi daging putih, utamanya dada ayam bisa menurunkan dan mengontrol kadar asam amino jenis ini yang secraa ngga langsung menghindari risiko penyakit kardiovaskular.

Nah sekarang Teman Sehat sudah tahu kan, perbedaan kedua jenis daging ini dengan manfaatnya? Jadi, Idul Adha nanti mau makan daging yang mana? Tulis di kolom komentar, ya! Oh iya, jangan lupa untuk makan secukupnya dan ngga berlebihan!

Editor & Proofreader: Firda Shabrina, STP

Pada dasarnya, daging yang berwarna merah telah terbukti mempunyai tingkat kolesterol serta lemak jenuh yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging ayam atau ikan. Sedangkan daging putih, seperti daging ayam dan ikan mempunyai banyak asam lemak tidak jenuh dan omega 3 yang baik untuk kesehatan jantung serta mampu mencegah berbagai penyakit degeneratif. Sehingga yang perlu Anda perhatikan adalah frekuensi serta porsi makan saat Anda mengonsumsi daging merah, jadi tidak ada larangan memang untuk tidak boleh makan daging sapi, kambing, kerbau, atau sejenisnya.

Apa yang harus saya perhatikan jika ingin makan daging merah?

Sebenarnya tidak masalah jika Anda lebih menyukai daging yang berwarna merah dari pada daging putih, namun Anda harus memperhatikan porsi dari daging yang Anda makan agar jauh dari penyakit jantung akibat kadar kolesterol Anda yang melonjak tinggi. Berikut adalah saran bila Anda ingin mengonsumsi daging sapi, kambing, atau sejenisnya:

  • Jika lauk makan Anda saat itu adalah daging merah, maka pastikan bahwa porsi daging yang Anda makan hanyalah satu porsi, atau setara dengan ukuran setengah telapak tangan.
  • Pilihlah jenis daging yang tidak berlemak atau banyak gajihnya, karena daging yang seperti itu pasti mengandung lemak jenuh yang sangat tinggi. Bagian daging sirloin, loin, atau round adalah bagian yang biasanya rendah atau bebas dari lemak.
  • Apabila masih ada lemak yang menempel di bagian daging yang akan Anda santap, sebaiknya Anda merebus atau memanggangnya terlebih dahulu agar lemak tersebut meleleh.
  • Pilih metode memasak yang sehat, seperti merebus, menumis, atau memanggang. Hindari daging yang digoreng karena akan menyerap minyak lebih banyak lagi.

Bagi Anda yang menderita penyakit jantung atau ingin menurunkan berat badan, memilih daging yang berpigmen merah tersebut sebagai lauk pauk setiap kali Anda makan bukanlah hal yang baik. Dalam hal ini memang, daging unggas dan ikan masih lebih baik ketimbang daging merah. Tapi Anda saat mengonsumsi daging putih seperti daging ayam, Anda harus menghindari bagian kulit dan bagian yang berlemak, sebab pada bagian tersebut kandungan lemak jenuhnya sangat tinggi.

Dugaan Gratifikasi Nonton MotoGP Lili Pintauli, Pelanggaran Etik?

Oleh Husnul Abdi pada 04 Sep 2020, 17:00 WIB

Diperbarui 04 Sep 2020, 17:00 WIB

Perbesar

Perbedaan Daging Merah dan Daging Putih [KlikDokter]

Liputan6.com, Jakarta Perbedaan daging merah dan daging putih perlu diketahui untuk mendapatkan nutrisi tepat yang diperlukan tubuh. Kedua jenis daging ini merupakan sumber protein yang paling disenangi banyak orang, termasuk di Indonesia.

Daging merah contohnya adalah daging sapi, domba, kambing, hingga daging babi. Sedangkan contoh daging putih adalah daging ayam, bebek, hingga kalkun. Baik daging merah maupun daging putih, dapat dimasak menjadi berbagai macam olahan lezat. Kamu bisa memasaknya dengan cara direbus, digoreng, dikukus, dibakar, atau dipanggang.

Perbedaan daging merah dan daging putih bisa dilihat dari jumlah nutrisinya. Secara umum, keduanya merupakan sumber protein yang baik untuk membentuk massa otot dan menjaga daya tahan tubuh. Selain itu, ada juga lemak, vitamin [terutama vitamin B dan asam folat], serta mineral [seperti zat besi, seng, dan kalium] yang bisa kamu dapatkan dari kedua jenis daging tersebut.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat [4/9/2020] tentang perbedaan daging merah dan daging putih.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Daging Merah

Kadar Mioglobin

Perbedaan daging merah dan daging putih yang pertama terdapat pada kadar mioglobin, yaitu protein dengan bentuk struktur bulat yang menyimpan oksigen dan terbentuk dari rantai polipeptida. Mioglobin merupakan jenis protein yang banyak ditemukan pada otot. Mioglobin merupakan faktor utama adanya daging yang berwarna merah dan putih.

Daging merah merupakan daging yang tinggi akan kandungan mioglobin. Contoh hewan yang menghasilkannya adalah sapi, domba, kambing, atau babi. Sementara itu, daging putih mengandung kadar mioglobin yang rendah. Daging yang termasuk daging putih di antaranya ayam, bebek, dan kalkun.

Kandungan Lemak

Perbedaan daging merah dan daging putih juga dapat dikenali dari kandungan lemaknya. Daging berwarna merah memiliki kandungan lemak jenuh [lemak tidak baik] yang lebih tinggi dibandingkan daging putih.

Tentunya, kandungan lemak tak jenuh [lemak baik] pada daging berwarna merah juga lebih rendah dibandingkan daging yang putih. Oleh karena itu, jika dilihat dari kadar lemaknya, daging putih terbilang lebih aman dibandingkan daging merah.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustrasi Dada Ayam Credit: pexels.com/pixabay

Kandungan Vitamin

Kandungan vitamin juga bisa dijadikan patokan dalam mengenali perbedaan daging merah dan daging putih. Berbagai jenis vitamin B mulai dari vitamin B1, B2, B3, B5, B6, hingga asam folat dapat dipenuhi oleh daging merah dan daging putih.

Namun, vitamin B12 dalam jumlah besar hanya terdapat dalam daging hewan berwarna merah. Meski daging unggas juga memiliki vitamin B12, jumlahnya hanya 2 persen dari yang dimiliki oleh daging merah. Memenuhi kebutuhan vitamin B12 sangat penting untuk mendukung proses pembentukan sel darah merah, pembentukan DNA di dalam sel, serta pengantaran sinyal saraf.

Kandungan Mineral

Perbedaan daging merah dan daging putih selanjutnya dapat dilihat dari kandungan mineralnya. Berdasarkan kandungan mineralnya, kedua jenis daging ini sama-sama mengandung zat besi, seng, dan kalium yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, regenerasi sel, dan kontraksi otot.

Namun, kandungan mineral dalam daging merah cenderung lebih tinggi dibandingkan daging putih. Bisa disimpulkan bahwa daging yang berwarna merah lebih kaya akan nutrisi tetapi juga lebih tinggi lemak dibandingkan daging yang berwarna putih. Jadi, kamu harus mengenali kondisi kesehatan tubuh juga sebelum memilih daging apa yang akan dikonsumsi.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustrasi Daging Sapi Credit: freepik.com

Bahaya Konsumsi Daging Berlebihan

Daging yang berwarna merah memang kaya nutrisi. Namun, berbagai studi menemukan bahwa konsumsi dalam jumlah banyak dan rutin dapat menyebabkan orang yang mengonsumsinya lebih berisiko mengalami kanker, terutama kanker usus besar. Selain itu, konsumsi daging merah yang terlalu sering, terutama daging olahan, juga menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung koroner dan diabetes melitus.

Hal ini dapat juga menjadi salah satu perbedaan daging merah dan daging putih. Perlu diketahui, risiko-risiko penyakit tersebut ditemukan lebih rendah pada orang yang tidak mengonsumsi daging merah dan hanya mengonsumsi daging putih. Jadi, penting sekali untuk kamu mengenal kondisi kesehatan sebelum mengonsumsi daging merah ataupun putih.

Cara Mengolah

Perbedaan daging merah dan daging putih juga bisa dilihat dari cara mengolahnya. Hal ini terutama dalam pemilihan bagian daging sebelum memasaknya. Untuk daging merah, sebisa mungkin pilihlah bagian otot dan hindari bagian iga. Sementara itu, untuk daging putih, buang semua kulitnya saat memasak.

Masaklah daging dengan cara direbus atau dikukus. Sebisa mungkin, hindari menggoreng atau membakar daging, karena proses tersebut berisiko menimbulkan adanya zat karsinogenik. Kamu juga dilarang untuk mengonsumsi daging yang gosong. Sebelum memasak, marinasi daging dengan bawang putih, perasan lemon, atau minyak zaitun untuk mengurangi terbentuknya zat karsinogenik.

Itulah beberapa perbedaan daging merah dan daging putih yang harus kamu perhatikan. Memperhatikan perbedaan kedua jenis daging ini sangat penting dalam menjaga kesehatan kamu.

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề