Apa yang dimaksud dengan hipotesis dan jelaskan jenisnya

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani: hypo = di bawah; thesis = pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian.
Artinya, hipotesa adalah sebuah sebutan keilmuan yang dipakai dalam bentuk aktivitas keilmuan yang mengikuti kaidah-kaidah berfikir biasa, dengan cara sadar, cermat, dan terarah. Dalam penggunaannya sehari-hari hipotesa ini kerap juga disebut dengan hipotesis, tidak terdapat perbedaan definisi di dalamnya.

Pengertian hipotesis ialah tanggapan sementara terhadap kesimpulan permasalahan penelitian. Dikatakan sementara sebab tanggapan yang diberikan terkini didasarkan pada aturan dan belum menggunakan bukti. Oleh sebab itu, setiap penelitian yang dilakukan mempunyai suatu hipotesis atau tanggapan sementara terhadap penelitian yang akan dilakukan. Dari hipotesis itu akan dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menyatakan apakah anggapan itu benar adanya ataupun tidak benar.

Fungsi hipotesis

Fungsi pokok hipotesis di dalam penelitian, yakni:

  1. Untuk menguji bukti teori,
  2. Mendorong timbulnya teori,
  3. Menerangkan kejadian sosial,
  4. Sebagai prinsip untuk memfokuskan penelitian,
  5. Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan diperoleh.
  6. Memberikan gagasan terkini untuk mengembangkan suatu teori dan
  7. Memperluas wawasan peneliti tentang suatu indikasi yang sedang dipelajari
  8. Memberikan arah pada penelitian

Jenis-Jenis Hipotesis

1. Hipotesis nol [Ho]
Hipotesis nol [H0] ialah hipotesis yang menerangkan tidak adanya hubungan antara variabel independen [X] dan variabel dependen [Y]. artinya, dalam kesimpulan hipotesis, yang dicoba ialah ketidakbenaran variabel [X] mempengaruhi [Y]. Ex: “tidak terdapat hubungan antara warna baju dengan kecerdasan mahasiswa”.

2. Hipotesis kerja [H1]
Hipotesis kerja [H1] ialah hipotesis yang menerangkan adanya hubungan antara variabel independen [X] dan variabel dependen [Y] yang diteliti. perolehan perhitungan H1 tersebut, akan dipakai sebagai dasar penyelidikan informasi penelitian.

1. hipotesis dilihat dari jenis rumusannya

Dibagi menjadi dua komponen yakni [1] hipotesis nihil yang biasa disingkat dengan Ho [2] hipotesis alternatif umumnya dikenal hipotesis kerja atau disingkat Ha. Hipotesis nihil [Ho] yakni hipotesis yang menerangkan tidak terdapat hubungannya atau akibat antara variabel dengan variabel lain. Contoh: tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan orang berumur dengan hasil berlatih anak didik SD. Hipotesis pengganti [Ha] ialah hipotesis yang menerangkan adanya hubungan atau akibat antara variabel dengan variabel lain. Contoh: terdapat hubungan antara tingkat pendidikan orang berumur dengan hasil berlatih anak didik SD. Hipotesis pengganti terdapat dua jenis, yakni directional Hypotheses dan non directional Hypotheses [Fraenkel and Wallen, 1990: 42; Suharsimi Arikunto, 1989: 57]. Hipotesis terarah ialah hipotesis yang diajukan oleh peneliti, dimana peneliti sudah mengartikan dengan jelas yang Menerangkan kalau variabel independen benar sudah diprediksi berakibat terhadap variabel dependen. semisal: anak didik yang diajar dengan cara inkuiri lebih tinggi hasil belajarnya, ketimbang dengan anak didik yang diajar dengan memakai cara tumpah opini. Hipotesis tidak terarah ialah hipotesis yang diajukan dan dirumuskan oleh peneliti kelihatan belum jelas kalau variabel independen berakibat terhadap variabel dependen. Fraenkel dan Wallen [1990: 42] menerangkan kalau hipotesis tidak terarah itu melukiskan kalau peneliti tidak menyusun antisipasi dengan cara spesifik berhubungan arah perolehan penelitian yang akan dijalani.

Contoh: terdapat perbedaan akibat pemakaian cara membimbing inkuiri dan tumpah opini terhadap hasil berlatih anak didik.

2. hipotesis dilihat dari karakter variabel yang akan dicoba. Dilihat dari karakter yang akan dicoba, hipotesis penelitian bisa dibedakan menjadi dua jenis, yakni [1] hipotesis berhubungan hubungan dan [2] hipotesis mengenai perbedaan. Hipotesis mengenai hubungan yakni hipotesis yang menerangkan mengenai saling hubungan antara dua variabel atau lebih, merujuk ke penelitian korelasional. Hubungan antara variabel tersebut bisa dibedakan menjadi tiga, yakni: [a] hubungan yang karakternya sekelas tidak timbal balik, [b] hubungan yang karakternya sekelas timbal balik, [c] hubungan yang menunjuk pada sebab akibat namun timbal balik. a] Hubungan yang karakternya sekelas tidak timbal balik, contohnya: hubungan antara kemampuan fisika dengan kimia. nilai fisika memiliki hubungan sekelas dengan nilai kimia, tetapi tidak adalah sebab akibat dan timbal balik. nilai fisika yang tinggi tidak membuat nilai kimia yang tinggi, dan kebalikannya. Keduanya ada hubungan mungkin diakibatkan karena aspek lain, bisa jadi rutinitas berasumsi logik [tentang ke IPA-an] sehingga membuat adanya hubungan antara keduanya. b] Hubungan yang karakternya sekelas timbal balik. contohnya: hubungan antara tingkat kekayaan dengan kelancaran berusaha. kian tinggi tingkat kekayaan, kian tinggi tingkat kelancaran usahanya, dan sebaliknya. c] Hubungan yang menunjuk pada sebab-akibat, tapi tidak timbal balik. ilustrasinya hubungan antara durasi PBM, dengan kebosanan anak didik. kian lamban durasi PBM aktif, anak didik kian bosan terhadap pelajaran yang disampaikan. Sedangkan hipotesis mengenai perbedaan, yakni hipotesis yang menerangkan perbedaan dalam variabel tertentu pada golongan yang berbeda. hipotesis mengenai perbedaan ini melandasi bermacam penelitian komparatif dan pengujian. Contoh [1]: terdapat perbedaan pretasi berlatih anak didik SMA antara yang diajar dengan cara orasi + pertanyaan jawab [CT] dan cara dialog [penelitian pemeriksaan].

Contoh [2]: terdapat perbedaan prestasi berlatih anak didik SMA antara yang terletak di kota dan di dukuh [penelitian komparatif].

3. tipe hipotesis yang dilihat dari besarnya atau cakupan variabel yang dicoba. Ditinjau dari besarnya dan lingkupnya, hipotesis bisa dibedakan menjadi hipotesis mayor dan hipotesis inferior. Hipotesis utama ialah hipotesis yang meliputi hubungan semua variabel dan semua objek penelitian, sebaliknya hipotesis minor ialah hipotesis yang terdiri dari bagian-bagian atau sub-sub dari hipotesis mayor [uraian dari hipotesis mayor]. Contoh: hipotesis mayor “Ada hubungan antara kondisi sosial ekonomi [KSE] orang berumur dengan prestasi berlatih anak didik SMP”. Contoh: hipotesis inferior. 1. Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan orang berumur dengan hasil belajar anak didik SMP. 2. Terdapat hubungan antara penghasilan orang tua dengan hasil belajar anak didik SMP.

3. Terdapat hubungan antara kekayaan orang tua dengan hasil belajar anak didik SMP.

Contoh Hipotesis

Hipotesis atau hipotesa ialah jawaban sementara yang masih praduga untuk suatu masalah. Dalam hal ini untuk membuktikan keberaran hipotesa, maka perlu dilakukan sebuah penelitian lebih lanjut. Dalam membuat hipotesa yang baik diperlukan beberapa rumusan kriteria yang diantaranya berupa: ü Pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian ü Penyataan yang dirumuskan dengan tujuan unutk diuji secara empiris. ü Berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang kuat dibandingkan dengan hipotesa rivalnya.

Dalam membuat hipotesa, juga diperlukan format yang baik, diantaranya adalah tentang pernyataan “jika-maka”, hipotesis nol dan alternatif, serta hipotesa directional dan non directional.

Contoh Hipotesis Penelitian
Dari ketiga format hipotesa yang baik dan terdiri dari 3 bagian penting diatas, maka akan didapatkan contoh hipotesa penelitian sebagai berikut:

1. Pernyataan “Jika-Maka” Contoh:

ü Jika pegawai mengalami tekanan dalam bekerja yang lebih rendah, maka mereka akan memperoleh kepuasan kerja yang lebih tinggi.

2. Hipotesis Non dan Alternatif Contoh: ü H0 = Tidak ada pengaruh signifikan kenaikan gaji terhadap kinerja pegawai

ü Ha = Ada pengaruh signifikan kenaikan gaji terhadap kinerja pegawai

3. Hipotesa Directional dan Nondirectional Contoh:

ü Ada hubungan langsung variabel gaya kepemimpinan dengan ketidakpastian lingkungan bisnis.

Pengertian Hipotesis Penelitian adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian. Umumnya pengertian yang banyak digunakan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara penelitian. Jadi secara umum, hipotesis adalah jawaban sementara yang oleh peneliti tetapkan untuk kemudian dapat dibuktikan kebenarannya melalui langkah-langkah ilmiah penelitian. Baiklah, kita akan bahas lebih dalam dan berikan contoh-contoh hipotesis tersebut.

Pengertian atau definisi Hipotesis dapat dijelaskan dari berbagai sudut pandang, misalnya pengertian secara etimologis, teknis, statistik, dan lain sebagainya.

Para pembaca semuanya, tentu saja pernah mendengar istilah Hipotesis Penelitian atau Hipotesis Statistik. Dalam benak para pembaca saat membuka halaman ini atau saat mengklik tombol enter untuk mencari penjelasan tentang hipotesis, pasti saya yakin setidaknya pernah mendengar istilah ini.

Para pembaca sekalian pastinya bertanya-tanya untuk memastikan, apa yang dimaksud dengan Hipotesis? lalu apa saja jenis-jenis dari Hipotesis? bagaimana cara merumuskan hipotesis? Apa saja contoh-contoh Hipotesis ?

Baiklah mari kita langsung saja masuk lebih jauh pada pembahasan artikel ini.

Pengertian Hipotesis Menurut Para Ahli atau Pakar

Berikut beberapa pengertian hipotesis berdasarkan para ahli atau pakar:

  1. Secara etimologis, kata hipotesis berasal dari dua kata yaitu kata hypo yang berarti “kurang dari” dan thesis yang berarti pendapat. Jadi, hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang belum final, yang harus diuji kebenarannya [Djarwanto, 1994: 13].
  2. Hipotesis adalah suatu pernyataan sementara yang diajukan untuk memecahkan suatu masalah, atau untuk menerangkan suatu gejala [Donald Ary, 1992 : 120].
    Hipotesis [Bersumber dari: //www.simplypsychology.org/type_I_and_type_II_errors.html].
  3. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris [Moh.Nazir, 1998: 182].
  4. Secara teknis, hipotesis adalah pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian [Sumadi Suryabrata, 1991 : 49].
  5. Secara statistik, hipotesis adalah pernyataan mengenai keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik sample [Sumadi Suryabrata, 2000 : 69].
  6. Ditinjau dalam hubungannya dengan variabel penelitian, hipotesis adalah pernyataan tentang keterkaitan antara variabel-variabel [hubugan atau perbedaan antara dua variabel atau lebih].
  7. Ditinjau dalam hubungannya dengan teori ilmiah, hipotesis adalah deduksi dari teori ilmiah [pada penelitian kuantitatif] dan kesimpulan sementara sebagai hasil observasi untuk menghasilkan teori baru [pada penelitian kualitatif].

Kesimpulan Tentang Definisi Hipotesis Adalah:

Secara umum, definisi atau pengertian Hipotesis secara epistemologis adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu berasalah dari kata “hypo” yang artinya adalah di bawah serta kata “thesis” yang artinya adalah pendirian, pendapat atau kepastian.

Dari pengertian hipotesis secara epistemologis tersebut, kita dapat membuat sebuah gambaran bahwa hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu permasalahan yang sifatnya masih praduga atau menduga-duga, sebab masih harus dibuktikan terlebih dahulu kebenarannya kemudian melalui sebuah riset atau penelitian.

Pendapat lain tentang pengertian hipotesis menurut para ahli adalah: Hipotesis ialah sebuah pendapat atau opini yang kebenarannya masih diragukan dan masih harus diuji untuk membuktikan kebenarannya tersebut melalui sebuah percobaan. Jika kemudian percobaan yang dilakukan tersebut terbukti kebenarannya, maka hipotesa tersebut dapat disebut sebagai teori.

Hipotesis Adalah Jawaban Sementara Penelitian

Hipotesa Penelitian atau biasa disebut hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian. Jadi para peneliti akan membuat hipotesa dalam penelitiannya, yang bertujuan untuk menjadikannya sebagai acuan dalam menentukan langkah selanjutnya agar dapat membuat kesimpulan-kesimpulan terhadap penelitian yang dilakukannya.

Penelitian kuantitatif pasti membutuhkan hipotesa penelitian. Sedangkan penelitian kualitatif belum tentu mempunyai hipotesa penelitian. Kalaupun ada, dalam penelitian kualitatif, hipotesa yang dibuat adalah hipotesa tentative atau disebut juga dengan hipotesa kira-kira.

Baca juga: Hipotesis Statistik.

Dasar Pemikiran Pembuatan Hipotesa

Dalam penelitian kuantitatif, keberadaan hipotesis adalah dipandang sebagai komponen penting dalam penelitian. Oleh karena itu sebelum terjun ke lapangan hendaknya peneliti telah merumuskan hipotesis penelitiannya. Pentingnya dalam penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut.

  1. Hipotesis yang mempunyai dasar yang kuat menunjukkan bahwa peneliti telah mempunyai cukup pengetahuan untuk melakukan penelitian pada bidang tersebut.
  2. Hipotesis memberikan arah pada pengumpulan dan penafsiran data.
  3. Hipotesis adalah petunjuk tentang prosedur apa saja yang harus diikuti dan jenis data apa saja yang harus dikumpulkan.
  4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penelitian.

Ciri-ciri Rumusan Hipotesis

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan peneliti dalam merumuskan hipotesa [Sumadi Suryabrata, 2000: 70], yaitu:

  1. Harus menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih [dalam satu rumusan hipotesis minimal terdapat dua variabel].
  2. Hendaknya dinyatakan secara deklaratif [kalimat pernyataan].
  3. Hendaknya dirumuskan dengan jelas.
  4. Harus dapat diuji kebenarannya.

Jenis-jenis Hipotesis Penelitian Adalah Berdasarkan Rumusan atau Pemerolehannya

Ada beberapa jenis hipotesis. Untuk mempermudah dalam mempelajari, dapat diklasifikasikan berdasarkan rumusannya dan proses pemerolehannya.

a. Ditinjau dari rumusannya, dibedakan menjadi :

    • Hipotesa kerja, yaitu jawaban sementara “yang sebenarnya” yang merupakan sintesis dari hasil kajian teoritis. Hipotesa kerja biasanya disingkat H1 atau Ha.
    • Hipotesa nol atau hipotesa statistik, merupakan lawan dari hipotesis kerja dan sering disingkat Ho.

Ada kalanya peneliti merumuskannya dalam bentuk H1 dan Ho untuk satu permasalahan penelitian. Hal ini didasari atas pertimbangan bahwa Ho “sengaja” dipersiapkan untuk ditolak, sedangkan H1 “dipersiapkan” untuk diterima [Sudarwan Danim dan Darwis, 2003:171].

b. Ditinjau dari proses pemerolehannya, dibedakan menjadi:

    • Hipotesis induktif, yaitu hipotesa yang dirumuskan berdasarkan pengamatan untuk menghasikan teori baru [pada penelitian kualitatif]
    • Hipotesis deduktif, merupakan hipotesa yang dirumuskan berdasarkan teori ilmiah yang telah ada [pada penelitian kuantitatif].

Hubungan antara hipotesa dengan observasi dan teori ilmiah pada hipotesis induktif dan deduktif dapat divisualisasikan sebagai berikut [Trochim, 2005].

Hipotesis Adalah Dugaan Sementara: Hipotesis Penelitian

Macam Macam Hipotesis Berdasarkan Bentuknya

Hipotesis terdapat tiga macam atau jenis atau lebih tepatnya disebut dengan “istilah bentuk hipotesis.”

Macam-macam Hipotesis adalah:

  1. Hipotesis Deskriptif
  2. Hipotesis Komparatif
  3. Hipotesis Asosiatif.

Hipotesis Deskriptif

Hipotesis Deskriptif adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang bersifat deskriptif atau persamasalahan yang berhubungan dengan variabel tunggal.

Contoh Hipotesis Deskriptif yaitu: Misalnya ada seorang peneliti yang ingin mengetahui bahwa, apakah Jamu Merk A yang dijual di pasaran mengandung bahan kimia berbahaya. Maka peneliti tersebut kemudian menyusun sebuah rumusan masalah sebagai berikut: Apakah Jamu Merk A yang dijual di pasaran mengandung bahan kimia berbahaya?

Didalam penelitian tersebut, variabel yang digunakan ialah variabel tunggal, yaitu Jamu Merk A yang dijual pasaran. Maka oleh karena itu, hipotesa yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah Hipotesis Deskriptif.

Selanjutnya ada dua pilihan yang dapat dibuat oleh peneliti tersebut sesuai dengan konsep teori yang digunakannya, yaitu:

    • H0 : Jamu yang dijual di pasaran tersebut mengandung bahan kimia berbahaya. Atau:
    • H1 : Jamu yang dijual di pasaran tersebut tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

Hipotesis Komparatif

Hipotesis Komparatif adalah sebuah dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang sifatnya untuk menjawab pertanyaan perbandingan atau komparasi antara 2 variabel.

Contoh Hipotesis Komparatif adalah: Seorang peneliti ingin mengetahui adanya perbedaan antara tingkat kematian kasus virus corona dan kasus virus flu burung. Apakah keduanya mempunyai tingkat kematian yang sama atau berbeda.

Maka selanjutnya dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan variabel yang bersifat jamak. Pada Variabel yang pertama digunakan untuk menilai tingkat kematian akibat virus Corona, dan yang kedua adalah tingkat kematian akibat virus flu burung.

Maka oleh karena itu, dalam permasalahan tersebut, hipotesis yang digunakan ialah Hipotesis Komparatif atau perbandingan, sebab didalamnya berisi tentang perbandingan antara dua variabel yaitu tingkat kematian akibat virus corona dan tingkat kematian akibat virus flu burung.

Selanjutnya ada dua pilihan yang dapat dibuat oleh peneliti tersebut yang sesuai dengan konsep keilmuannya, yaitu:

H0 : Tingkat kematian akibat virus corona tidak berbeda dengan tingkat kematian akibat virus flu burung. Atau:
H1 : Tingkat kematian akibat virus corona berbeda dengan tingkat kematian akibat virus flu burung.

Hipotesis Asosiatif

Hipotesis Asosiatif adalah sebuah jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang didalamnya untuk menjawab pertanyaan adakah hubungan antara dua variabel penelitian.

Contoh Hipotesis Asosiatif adalah: Ada seorang peneliti yang akan meneliti apakah tingkat keparahan akibat infeksi virus corona berhubungan dengan jenis kelamin penderita?

Sehingga peneliti tersebut akan membuat rumusan masalah sebagai berikut: Apakah tingkat keparahan akibat infeksi virus corona berhubungan dengan jenis kelamin penderita?

Maka dalam rumusan masalah tersebut, variabel yang digunakan dalam penelitian adalah variabel jamak. Pada Variabel yang pertama adalah tingkat keparahan akibat infeksi virus corona. Sedangkan variabel kedua adalah jenis kelamin penderita.

Maka oleh karena itu, dalam menjawab permasalahan tersebut, hipotesa penelitian yang digunakan adalah Hipotesis Asosiatif, sebab didalamnya mengandung makna untuk menilai adanya hubungan antara dua variabel penelitian.

Selanjutnya ada dua pilihan yang dapat dibuat oleh peneliti tersebut sesuai dengan konsep teori yang digunakannya, yaitu:

H0: Tingkat keparahan akibat infeksi virus corona tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin penderita. Atau
H1: Tingkat keparahan akibat infeksi virus corona dipengaruhi oleh jenis kelamin penderita.

Syarat Penyusunan Hipotesis

Dalam menyusun hipotesa, terdapat syarat-syarat yang harus dipatuhi, antara lain:

  1. Haruslah dirumuskan secara singkat, padat serta jelas.
  2. Harus menunjukkan adanya sebuah hubungan antara dua atau lebih variabel dalam penelitian.
  3. Haruslah berdasarkan pada pendapat atau teori-teori dari para pakar atau hasil dari penelitian lainnya yang relevan.

Berdasarkan penjelasan yang panjang di atas, mulai dari pengertian sampai dengan jenis-jenis hipotesis, maka statistikian coba membuat kesimpulan tentang artikel Hipotesis atau yang dalam Bahasa Indonesia lebih dikenal dengan istilah Hipotesa. Berikut kesimpulannya:

Kesimpulan Konsep Hipotesis

Hipotesa penelitian adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Jika kita melakukan penelitian, maka kita akan dihadapkan pada hipotesa penelitian, terutama dalam penelitian kuantitatif.

Hipotesa penelitian dibuat oleh peneliti sebagai acuan dalam menentukan langkah selanjutnya yang harus dilakukan untuk membuat kesimpulan-kesimpulan penelitian.

Jenis Hipotesis Penelitian adalah:

  1. Hipotesa kerja,
  2. Hipotesa nol,
  3. Hipotesa induktif, dan
  4. Hipotesa deduktif.

Apa yang dimaksud dengan Hipotesis?

Hipotesis adalah jawaban yang masih bersifat sementara terhadap suatu masalah yang sifatnya masih praduga sebab masih harus dibuktikan terlebih dahulu akan kebenarannya melalui sebuah penelitian atau percobaan.

Apa yang dimaksud dengan h0 dan h1 pada pengujian Hipotesis?

Hipotesis nol atau H0 adalah sebuah pernyataan yang didalamnya tidak ada perbedaan antara parameter dengan statistik. Sedangkan, lawan dari Hipotesis Nol ialah hipotesis alternatif atau biasa disebut H1 atau Ha, yang didalamnya menyatakan adanya perbedaan antara parameter dan statistik.

Berdasarkan pemahaman tersebut, maka kita dapat menjawab sebuah pertanyaan: Hipotesis ada berapa? Hipotesis ada 2 yaitu hipotesis nol [H0] dan hipotesis alternatif [Ha].

Apa saja yang harus dilakukan dalam penyusunan Hipotesis?

Berikut adalah langkah-langkah penyusunan hipotesis:

  1. Pertama ialah merumuskan masalah, artinya kita harus menentukan atau menetapkan masalah yang akan diteliti sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan atau fenomena di lapangan.
  2. Langkah kedua adalah menetapkan Hipotesis dari permasalahan tersebut.
    selanjutnya adalah mentukan Hipotesa awalannya.
  3. Berikutnya ialah mengumpulkan fakta-fakta yang bersifat relevan dan/atau berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
  4. Setelah tahap pengumpulan data secara obyektif dalam bentuk fakta-fakta, selanjutnya adalah membandingkan fakta-fakta yang didapat tersebut apakah benar-benar relevan ataukah tidak.
  5. Selanjutnya ialah masuk tahap membandingkan, yaitu melakukan pengujian terhadap Hipotesa tersebut hingga mendapatkan jawaban sesungguhnya dari pertanyaan penelitian yang awalnya masih praduga.
  6. Dan tahap akhir ialah penerapan dari jawaban hipotesis yang sudah teruji kebenarannya melalui tahapan penelitian di awal tadi.

Contoh Hipotesis Penelitian

Contoh Hipotesis Deskriptif Adalah:

Seberapa besar rata-rata penurunan Hemoglobin pada penderita Demam Berdarah Dengue?

Rumusan: H0: rata-rata penurunan hemoglobin pada penderita Demam Berdarah Dengue adalah 200.000.

Seberapa besar angka pengangguran di Provinsi A Tahun 2020?

Rumusan: H1: Angka Pengangguran di Provinsi A Tahun 2020 adalah 10%.

Contoh Hipotesis Asosiatif Adalah:

  • Apakah terdapat hubungan antara merokok dengan penyakit kanker?

Rumusan:

H0: Tidak terdapat hubungan antara merokok dengan penyakit kanker.

H1: Terdapat hubungan antara merokok dengan penyakit kanker.

  • Apakah ada pengaruh gaya kempemimpinan terhadap kinerja karyawan?

H0: Tidak ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.

H1: Ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.

  • Apakah terdapat pengaruh jumlah komisaris independen terhadap return saham?

H0: Tidak terdapat pengaruh jumlah komisaris independen terhadap return saham.

H1: Terdapat pengaruh jumlah komisaris independen terhadap return saham.

Contoh Hipotesis Komparatif Adalah:

  • Apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara metode konvensional dengan metode modern?

H0: Tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara metode konvensional dengan metode modern.

H1: Terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara metode konvensional dengan metode modern.

  • Apakah terdapat perbedaan kejadian pre eklampsia antara ibu primigravida dengan multigravida?

H0: Tidak terdapat perbedaan kejadian pre eklampsia antara ibu primigravida dengan multigravida.

H1: Terdapat perbedaan kejadian pre eklampsia antara ibu primigravida dengan multigravida.

  • Apakah terdapat perbedaan kematian larva antara kadar larutan A dengan B?

H0: Tidak terdapat perbedaan kematian larva antara kadar larutan A dengan B.

H1: Terdapat perbedaan kematian larva antara kadar larutan A dengan B.

Manfaat Hipotesis di Dalam Penelitian

Manfaat Utama Hipotesis Penelitian

Manfaat yang paling utama dari hipotesis dalam sebuah penelitian adalah membuat arah penelitian menjadi sesuai atau benar untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dengan kata lain, hipotesis merupakan bentuk operasional untuk menjawab tujuan penelitian agar lebih mudah dan terarah.

Pemahaman lebih detail terhadap penjelasan dalam paragraph diatas adalah dapat digambarkan sesuai ilustrasi berikut di bawah ini:

Hipotesis adalah Bentuk Operasional Untuk Menjawab Tujuan Penelitian

Berdasarkan diagram diatas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

Peneliti menemukan fenomena yang terjadi dilapangan sehingga muncullah masalah penelitian. Dari masalah tersebut, peneliti mencoba mencari penyebabnya atau berbagai hal yang terkait dengan masalah tersebut. Hal tersebut disebut dengan pertanyaan penelitian.

Pertanyaan penelitian tersebut berupaya untuk dipecahkan. Maka peneliti menetapkan tujuan penelitian. Berdasarkan tujuan tersebut dibentuklah hipotesis penelitian yang kemudian dibuatkan bentuk operasionalnya yang disebut dengan hipotesis statistik. Dalam menentukan hipotesis penelitian ini harus dilandaskan pada konsep-konsep ilmiah yang ada.

Manfaat Lanjutan Hipotesis Penelitian

Selanjutnya dilakukan uji atau analisis statistik yang sesuai dengan bentuk hipotesis dan skala data yang ada. Dari uji statistik tersebut akan muncul jawaban hipotesis. Apakah H0 atau H1 diterima misalnya. Dari jawaban hipotesis tersebut akan menjawab tujuan penelitian sebagai simpulan.

Selanjutnya jika tujuan sudah tercapai maka harapannya pertanyaan penelitian terjawab. Sehingga peneliti dapat membuat atau memberikan saran-saran terkait sebagai pemecahan masalah penelitian yang ada. Demikian manfaat utama dari hipotesis.

Begitu saya kira kesimpulan yang dapat kita buat dalam memahami tentang konsep hipotesis penelitian. Telah kita bahas tentang pengertian hipotesis, macam dan jenis hipotesis,  tujuan dan manfaat hipotesis serta contoh-contoh hipotesis.

Anda bisa mempelajari lebih lanjut materi tentang hipotesis pada artikel kami yang lain, yaitu materi tentang perbedaan hipotesis penelitian dengan hipotesis statistik.

Semoga bermanfaat bagi para pembaca, terutama yang sedang bersiap atau sedang menyusun proposal penelitian.

Salam dari statistikian.com.

By Anwar Hidayat.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề